Langsung ke konten utama

Postingan

Ikon Wisata Religi Pem. Siantar, Vihara Avalokitesvara dan Patung Dewi Kwan Im

  Kedatangan ke Vihara Avalokitesvara dan Patung Dewi Kwan Im di Pem. Siantar (Sumut), mengingatkan saya pada kunjungan ke salah satu vihara di Medan berpuluh tahun silam. Saat itu, saya dan teman-teman yang masih SMP, mendapat tugas menulis tentang benda-benda di rumah ibadah. Syaratnya sederhana, bukan rumah ibadah dari agama yang kami anut. Karena mayoritas beragama Islam dan Kristen, maka kami memutuskan berkunjung ke vihara, tempat beribadah umat Budha. Kebetulan, ada vihara terdekat yang belum pernah kami kunjungi. Lokasinya hanya sekitar lima menit berjalan kaki dari sekolah. Dekat, kan, sekalian olahraga. Maka berangkatlah kami beramai-ramai ke lokasi ibadah itu. Sesampai di sana, kami melihat interior vihara yang menakjubkan. Patung-patung keemasan Sang Budha berjejer rapi di sekeliling ruangan. Kilauannya benar-benar memukau, terutama bagi kami yang baru pertama kali masuk ke tempat ibadah umat Budha tersebut. Kami disambut oleh seorang Biksu yang ramah. Beliau sabar menj...
Postingan terbaru

Angkot dan Kenangan Masa Sekolah

  Punya kenangan apa pada masa sekolah? Dihukum guru dengan menghormat bendera saat siang bolong? Cabut bersama? Cinta pertama, atau apa lagi? Umumnya, kenangan masa sekolah selalu berkisar pada guru dan teman-teman. Jarang ada yang membahas objek lain. Bagi yang berangkat sekolah naik angkutan kota (angkot), pengalaman menggunakan transportasi umum ini ikut meramaikan kenangan masa lampau. Perjuangan menumpang kendaraan tersebut tak boleh dipandang sebelah mata, apalagi banyak sopir angkot menolak membawa anak sekolah. Biasanya ini terjadi pagi hari ongkos siswa-siswi lebih murah daripada orang dewasa. Rugilah kalau membawa banyak anak sekolah. Bersama keluarga, saya sudah naik angkot sejak kecil. Karena dulu tinggal di kota kecil, saat duduk di bangku SD saya masih jalan kaki ke sekolah. Lokasinya lumayan dekat dari rumah. Nah, setelah SMP harus ikut les dan kemudian pindah ke kota besar, saya mulai naik angkot sendirian. Selama ini biasa ditemani, sekarang harus mandiri. Di sini...

Pahlawan Literasi dan Generasi Muda Gemar Membaca

  Toko buku ternama itu sedang ramai saat saya datang. Maklumlah, akhir pekan. Banyak orang mengisi waktu luang di luar rumah, termasuk di tempat ini. Meskipun gawai sedang naik daun, peminat buku masih tetap ada. Saat sedang membaca sinopsis novel, seorang anak muncul tepat di samping saya. Usianya sekitar 10 tahun. Dengan wajah ceria, dia menatap sekumpulan komik anak yang tersusun rapi di meja depannya. Kemudian, tangan mungil itu meraih sebuah buku bersampul salah satu tokoh kartun. “Ma, boleh beli buku ini?” Dia bertanya pada seorang wanita muda yang berdiri di belakangnya. Di luar dugaan saya, wanita itu mengambil paksa buku tersebut dari tangan anaknya dan mengembalikannya ke meja. Seketika air muka bocah itu berubah seperti bingung, apalagi ketika dia diajak menjauh dari komik favoritnya. “Jangan pegang buku itu! Ayo, ikut!” Mamanya menarik tangan bocah yang segera ikut beranjak dengan wajah cemberut. Adegan itu sempat membuyarkan konsentrasi saya membaca. Karena saya tidak...

Premanwati dari Balik Tembok Sekolah

Semasa kecil, sudah biasa kalau kita mempunyai teman yang baik, manis, lucu, menggemaskan, dan humoris di sekolah. Hampir semua anak pernah memiliki kawan berkarakter demikian. Tetapi, bagaimana kalau ada teman yang keras kepala dan sulit diatur? Perempuan pula. Saking dominan, siswa pria pun kecut melihatnya. Saya sebut saja namanya Xeni, supaya mirip tokoh puteri perang yang populer zaman televisi dulu. Karakter teman sekelas saya ini memang gempal seperti pemain film itu. Bedanya, Xeni berpostur pendek dan agak gemuk, tidak seperti tokoh asli yang tinggi, besar, dan tangguh. Bodi   mungil Xeni memang berbanding terbalik dengan nyalinya. Bahasa tubuh gadis cilik itu jauh dari kesan gemulai. Model rambut pun cepak persis pria. Baju Xeni lusuh, kesempitan dan tipis, sehingga singlet yang menempel di tubuh ikut mengintip. Pada roknya ada sedikit robekan. Hmm, apa dia berasal dari keluarga susah, sehingga  berpenampilan demikian? Tunggu dulu. Jangan menghakimi seseorang hanya da...