"Ayo, masuk ke rumah. Sudah hampir malam, nih, nanti kalian diculik gendoruwo!" Kalimat ini mungkin sudah tidak asing bagi kita pada masa kecil. Saat itu rasanya kesal sekali karena sedang seru-serunya bermain, tapi sudah disuruh pulang. Lagipula, senja atau saat matahari hampir terbenam belum terlalu gelap. Jadi, kenapa pula harus segera pulang? Bukan hanya generasi dahulu, para bocah zaman sekarang pun kerap mendapatkan peringatan serupa dari orang tua mereka. Jika anaknya membandel, orang tua sering kali menyebut nama-nama dedemit dengan lengkap. Sejak dulu sampai sekarang mahluk tak kasat mata ini memang ampuh menimbulkan ketakutan. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun masih sering bertanya, benarkah para lelembut muncul saat senja? Bukan hanya di tanah air, di luar negeri mitos tentang mahluk halus menjelang senja telah menjadi urban legend. Di Jepang ada sosok YƱrei (hantu melayang) yang digambarkan sebagai perempuan berambut panjang mengenakan kimono putih. Sementar
Tahun 2024 menjadi momen penting bagi dunia crypto. Para investor aset digital ini kembali bersiap menyambut peristiwa besar yang sering kali menjadi titik balik dalam harga dan sentimen pasar, yaitu Halving Bitcoin. Muncul setiap dua tahun sekali, momen ini terjadi saat reward untuk penambang Bitcoin dipotong setengah. Lantas mengapa peristiwa ini menjadi menarik dan wajib ditunggu pemilik aset crypto? Halving secara historis selalu disertai dengan lonjakan harga Bitcoin dan hampir semua aset crypto. Karena itu, banyak investor yang mulai mempersiapkan strategi mereka agar memperoleh profit. Dilansir dari BAPPEBTI, transaksi crypto di tanah air mengalami peningkatan tahun 2024 dibandingkan tahun lalu. Menurut Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar BAPPEBTI, Tirta Karma Sanjaya, sejak Januari hingga April 2024, perdagangan crypto mencapai Rp 211 triliun. Angka ini bertumbuh signifikan dibandingkan 2023 yang hanya Rp 149 triliun. Boleh jadi angka ini merupakan dampak dari tahun