Kamis, 31 Agustus 2023

Bersama Royal Golden Eagle (RGE), Lestarikan Adi Busana dan Kertas Daur Ulang Ramah Lingkungan




Tahun lalu, pagelaran busana di daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menjadi fenomena  menarik perhatian. Acara tersebut menampilkan remaja berusia tanggung dengan ragam lagak yang mampu mengundang tawa.  


Foto dan video mereka ramai beredar di medsos. Aksi gaya para abege membuktikan kalau kreativitas tidaselalu melalui fasilitas mewah.  Sarana publik pun bisa menjadi panggung menunjukkan jati diri.

 

Meski memperoleh sorotan positif, tetap muncul kekhawatiran dari fenomena ini terutama terkait masalah sampah dan kebersihan lingkungan. 


Dikutip dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, selama pagelaran busana berlangsung ada sekitar 1,5 ton sampah menumpuk perhari.  Sisa pembuangan tersebut terdiri dari plastik dan kertas yang berserakan menumpuk di jalanan.

 


Sampah pakaian dan kertas yang menumpuk 


Itu baru problem sampah plastik dan kertas.  Belum lagi masalah busana yang dikenakan remaja-remaja tersebut. Ada beberapa jenis bahan busana yang kurang ramah lingkungan, seperti katun yang membutuhkan banyak air untuk membilas. 


Begitu juga dengan tanaman kapas yang menggunakan pestisida dan bahan kimia beracun yang dapat merusak lingkungan.  Bahan-bahan ini cepat atau lambat akan mencemari bumi.

 

Bukan hanya masalah air dan zat kimia, busana berbahan sintetis jika dicuci akan melarutkan serat mikro plastik ke dalam pembilasan. Diperkirakan ada sekitar 500.000 ton serat mikro setiap tahun hanyut ke samudera dan mencemari alam. Serat mikro itu akan terhisap oleh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia.  Hmm ....

 


Pilihlah bahan busana yang ramah lingkungan


Sementara, busana yang usang hanya menumpuk di daratan. Secara global, cuma 20% busana yang dapat didaur ulang.  Selebihnya menyumbangkan tumpukan sampah sekitar 42 juta ton pertahun, yaitu peringkat kedua setelah industri pengemasan.  


Penanganan sampah kertas juga memerlukan perhatian.  Meskipun sudah serba digital, kebutuhan konsumen pada industri kertas masih tinggi.  Dikutip dari data yang dihimpun World Atlas pada tahun 2018, penggunaan kertas sejak beberapa tahun belakangan telah meningkat hampir 400%. 


Peningkatan kebutuhan ini berimbas pada kayu hutan yang merupakan bahan baku kertas. Akibatnya, 14% dari deforestasi digunakan untuk industri kertas.

 

Ada pula data yang dilansir dari Paper the Rock.  Setiap tahun, secara global sekitar 4,1 juta hektar hutan rusak demi kayu yang digunakan untuk memproduksi kertas dan tisu.  


Penggundulan hutan demi kebutuhan kertas terus berlangsung. Jika ini dibiarkan berlanjut, setapak demi setapak hutan akan hilang.  Penghasil oksigen alami lenyap.  Perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dan pemanasan global tinggal menunggu waktu.

 

Royal Golden Eagle (RGE), perusahaan manufaktur berskala global, memiliki visi dan misi untuk ikut menjaga kelangsungan alam yang bebas dari pencemaran dan kerusakan lingkungan. 


Walaupun bergerak dalam berbagai bidang produksi, seperti pulp and paper, serat vircose, energi, serta farmasi, RGE mengutamakan prinsip sustainable living melalui grup-grup perusahaan.  Upaya ini dilakukan demi menjaga kelangsungan bumi yang layak huni untuk generasi yang akan datang.

 

Fokus RGE pada sustainable living meliputi sustainable fashion dan upcycling paper. Untuk sustainable fashion, perusahaan telah memperkenalkan busana berbahan serat vircose, atau biasa disebut rayon, yang berbahan baku serat kayu. 



Kain berbahan serat vircose yang lembut seperti sutera


Melalui grup perusahaan Sateri, RGE membuktikan komitmen menjaga lingkungan dengan memproduksi serat kain alami yang biodegradable (dapat terurai secara hayati) dan tidak mencemari tanah.

 

Untuk upcycling paper, melalui APRIL Group, RGE memproduksi kertas daur ulang yang dikumpulkan dari berbagai negara, seperti Malaysia hingga Arab Saudi.  Mendaur ulang kertas mampu mengurangi deforestasi. Aksi ini juga mengurangi penumpukan sampah atau pembakaran kertas yang mencemari udara.

 

Dalam mewujudkan visi dan misi sustainable living, RGE mengikuti kaidah lingkungan yang berlaku bagi organisasi independen internasional. 


Pengolahan limbah dan penggunaan zat-zat alami menjadi fokus perusahaan. Berbagai sertifikat internasional telah diraih perusahaan sebagai komitmen berkelanjutan untuk lingkungan hayati yang lebih baik.

 

Profil RGE dan Komitmen Menjaga Lingkungan

RGE didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973 dengan nama awal RGM (Raja Garuda Mas). Cikal bakal perusahaan dimulai dari toko yang menjual suku cadang, Toko Motor di Medan, pada tahun 1967.  Sekarang bisnis ini berhasil menjadi perusahaan manufaktur global yang berbasis sumber daya alam.

 


Cabang perusahaan telah tersebar mulai dari Indonesia, Tiongkok, Brasil, Spanyol, hingga Kanada. Aset perusahaan melebihi US$ 30 miliar dengan jumlah karyawan mencapai 60.000 orang.  Grup bisnis RGE menyebar dalam beberapa industri.


Adapun grup bisnis RGE meliputi :

  • Pulp and Paper – APRIL and Asia Symbol
  • Palm oil/Biodesel/Oleo chemicals – Asian Agri and Apical
  • Specialty Cellulose – Bracelli
  • Viscose Fibre – Sateri and Asia Pacific Rayon (APR)
  • Energy/LNG/CCGT – Pacific Oil and Gas

 

Walau meliputi bidang produksi beragam, RGE tetap mengepankan tanggung jawab sosial dan ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab tersebut dirangkum dalam  Filosofi 5 C sebagai komitmen perusahaan, yaitu :

 

# Good for Customer (Baik bagi Pelanggan)

RGE berkomitmen memasarkan produk berkualitas yang dibutuhkan konsumen dengan harga terjangkau. Perusahaan juga mengutamakan kelanjutan produk hingga pelanggan puas. Selain produk yang sudah dipasarkan, perusahaan juga mencari visi dan misi baru demi kemungkinan menghasilkan produk bermanfaat bagi masyarakat.

 

# Good for Country (Baik bagi Negara)

RGE patuh dan tunduk pada peraturan negara, memenuhi kewajibannya sebagai perusahaan, menciptakan lapangan kerja bagi usia produktif, membayar pajak, ikut berkontribusi pada tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan, serta berpartisipasi pada pemberdayaan masyarakat.

 

# Good for Company (Baik bagi Perusahaan)

Dalam operasional perusahaan, RGE bertanggung jawab untuk kesejahteraan karyawan, mengelola manajemen resiko, dan pengelolaan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Perusahaan fokus untuk meningkatkan nilai jangka panjang melalui inovasi dan keunggulan operasional.

 

# Good for Community (baik untuk Komunitas)

RGE berkomitmen untuk menjaga dan menghormati nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat. Perusahaan memperhatikan kesejahteraan warga yang tinggal di sekitar lokasi. Perusahaan bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga swadaya terkait untuk ikut memelihara pendidikan, kesehatan, serta ekonomi bagi penduduk setempat.

 

# Good for Climate (Baik bagi Iklim)

Perusahaan peduli pada pencegahan perubahan iklim, demi menjaga kelangsungan sumber daya hayati.  Penanggulangan limbah, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, regenerasi hutan, penelitian teknologi hijau, merupakan beberapa upaya RGE untuk mengurangi polusi demi mencegah emisi rumah kaca dan pemanasan global.

 

Selaras dengan visi RGE untuk memberi pengaruh baik bagi iklim, gerakan busana ramah lingkungan (sustainable fashion) dan penggunaan kertas daur ulang (upcycling paper) didengungkan melalui grup perusahaan.  


Sateri memproduksi serat vircose (rayon) ramah lingkungan dan sesuai untuk beragam busana serta keperluan rumah tangga.  Sedangkan APRIL Group, salah satu perusahaan pulp and paper, telah memproduksi kertas daur ulang.

 

Sateri

Berbasis di Shanghai, Tiongkok, Sateri memproduksi serat viscose sejak  2019. Setiap tahun perusahaan memproduksi sekitar 1,8 juta ton serat viscose. Bahan alami ini telah di pasarkan hingga ke Asia, Eropa, dan Amerika. 

 


Serat viscose


Serat viscose berasal dari selulosa alami yang melekat pada pohon akasia. Serat dari pohon ini telah bersertifikat dan datanya dapat dilacak.  Bahan alami ini terbukti berkelanjutan atau mudah terurai (sustainable), ramah lingkungan, dan bisa didaur ulang.  


Tekstur kain  lembut di kulit dan menyerap lebih banyak keringat. Serat vircose mampu menyaring sirkulasi udara panas sehingga busana lebih adem saat dikenakan saat terik.

 

Agar memenuhi kategori sustainable fashion, ada tiga syarat yang harus dipenuhi.  Serat viscose dari Sateri telah memenuhi syarat-syarat tersebut, yaitu :


1. Sumber bahan baku

Serat viscose terbuat dari selulosa kayu yang alami, ramah lingkungan, dapat terurai secara hayati menjadi kompos, dan yang paling penting bebas dari bahan plastik.  Bahan busana dengan unsur demikian, bisa mencegah penumpukan sampah mikroplastik di samudera dan terbukti aman dari pencemaran.

 

Beberapa produk Sateri telah memenuhi syarat pertama.  :


@ EcoCosy

EcoCosy merupakan produk serat vircose andalan Sateri yang mulai diproduksi sejak tahun 2019.  Diolah secara modern, bahan bakunya diperoleh dari hutan yang terus diregenerasi dan dikelola dalam ekosistem yang berkelanjutan. 

 

Keunggulan EcoCosy layak untuk memenuhi kategori sustainable fashion :

 

  • Hemat Konsumsi Energi

Dibandingkan kapas dan poliester, EcoCosy mampu mengurangi konsumsi energi, tapi mampu meningkatkan produktivitas sebesar 20% serta menurunkan emisi karbon dioksida.

 

  • Hemat Konsumsi Air

Proses pewarnaan tradisional, selain menggunakan zat yang belum tentu aman juga lebih boros air. Berbeda dengan EcoCosy yang menggunakan teknologi injeksi dan pencampuran pra-pintal.  Dengan teknologi canggih ini, konsumsi air, bahan kimia, serta energi menjadi lebih hemat.

 


Serat vircose ramah lingkungan


@ FINEX

Mulai diproduksi sejak tahun 2020, serat ini bisa didaur karena terbuat serat berbasis bio, serta dicampur dengan limbah tekstil konsumen pra dan pasca daur ulang, serta bahan kayu bersertifikat dari hutan yang diregenerasikan. 


@ Lyocell

Berbahan dasar pulp kayu dari hutan yang telah diregenerasi.  Serat ini aman karena hanya membutuhkan bahan kimia minimal selama diproduksi. Lyocell menggunakan pelarut organik yang tidak beracun dan aman bagi lingkungan.  


Sekitar 99,7% dari serat ini dapat dipulihkan dan didaur ulang. Berkualitas tinggi, lembut, dan memiliki daya serap maksimal, Lyocell dapat dicampur dengan berbagai serat tekstil hasil desain busana yang berkarakter dan unik.

 

2. Proses produksi

Serat kayu yang diproses dipabrik rentan terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang berbahaya untuk lingkungan. Penggunaan zat pewarna dan limbah industri yang tidak ditangani maksimal, akan mencemari lingkungan di sekitar pabrik.  


Upaya menyelamatkan lingkungan dengan serat alami akan sia-sia karena proses pengolahannya tetap menggunakan zat-zat berbahaya.

 

Produk serat vircose Sateri telah mendapat sertifikasi independen dari “MADE IN GREEN by OEKO-TEX dan STANDARD 100.  Perolehan ini membuktikan serat ini telah teruji ramah bagi lingkungan dan aman dari zat berbahaya untuk manusia.  


Selanjutnya, ada sertifikasi Step by OEKO-TEX yang menerangkan sumber asal bahan baku serat.  Sertifikat ini menjamin serat vircose berasal dari hutan yang diregenerasi. Kelangsungan hutan dapat dipertanggung jawabkan secara ekologis.

 

Serat vircose juga telah memperoleh  Sertifikasi Chain of Custody (CoC) dari Program for the Endorsement of Forestry Certification (PEFC).  



Sirkulasi produksi serat vircose


Sertifikasi dari organisasi independen ini membuktikan serat vircose berasal dari sumber yang tidak mencemari lingkungan, serta bertanggung-jawab terhadap keberlangsungan sumber daya hayati.  


Sedangkan ISO 9001 dan ISO 14001 menyatakan produksi mengikuti standar kaidah-kaidah lingkungan berkualitas tinggi.

 

Sateri telah mematuhi persyaratan parameter emisi dari European Union Best Available Techniques Reference Document (EU-BAT BREF). Parameter tersebut mencakup efisiensi pemanfaatan sumber daya, pembuangan air limbah, dan emisi udara. 


Sateri mencapai prestasi ini hanya dalam waktu dua tahun.  Berdiri tahun 2019, perusahaan memperoleh konfirmasi dari UE-BAT pada 2021.

 

3. Komunitas

Bagi RGE, masyarakat sekitar lokasi perusahaan merupakan mitra yang perlu diperhatikan kesejahteraannya. Bukan sekadar memberi bantuan, perusahaan memantau potensi masyarakat yang bisa dikolaborasikan dengan industri.  


Sebagai contoh, grup perusahaan di Indonesia yang memproduksi serat viscose, yaitu APR di Pangkalan Kerinci, Riau, bekerjasama dengan warga setempat untuk membatik dengan bahan viscose.

 


Memberdayakan masyarakat


Untuk memperkenalkan sustainable fashion, RGE melebarkan sayapnya dengan mengumumkan kolaborasi dengan beberapa lembaga penting.  

 

# Kemitraan RGE dan Textile and Fashion Federation (TaFF) Singapore

Pada tanggal 6 Juli 2022, RGE dan TaFF telah meluncurkan Eksibisi yang bertema Fashion The Change di The Cocoon Space, sekaligus meresmikan pop-up store ‘Shop the Change’ pada Design Orchard.  Melalui pop up store ini, konsumen dapat membeli busana berbahan baku serat vircose secara online ataupun offline.

 

Eksibisi yang dihadiri petinggi kedua perusahaan, semakin menegaskan komitmen RGE bersama TaFF untuk memperkenalkan busana ramah lingkungan dan dapat didaur ulang pada konsumen.  Lebih lengkap lagi, kerjasama ini menyasar kaum muda kreatif untuk membeli busana yang tidak mencemari lingkungan.

 

Kerjasama dengan RGE dengan TaFF Singapura

Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pada pentingnya menggunakan busana yang bisa didaur ulang.  


Kerjasama ini merupakan upaya untuk membentuk mata rantai peredaran busana, yaitu mulai dari bahan baku, manufaktur, merek, teknologi, hingga solusi. RGE sebagai produsen busana berserat virkosa memperkenalkan produknya pada pasar melalui TaFF.

 

# Kerjasama RGE dan Nanyang Technological University (NTU) Singapore

Kolaborasi dengan salah satu universitas terkemuka ini meliputi inovasi dalam inovasi daur ulang tekstil. Kerjasama ini diharapkan berlanjutpada pendirian pada pabrik daur ulang tekstil.  NTU akan meriset percontohnya yang hasilnya akan dijadikan replika untuk daerah-daerah lain di Asia.

 


APRIL Group dan Paper Once More

APRIL Group merupakan salah satu grup RGE yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia.  Perusahaan pulp dan kertas ini memproduksi kertas premium PaperOne telah dijual hingga 70 negara di dunia. 



Produk kertas dari APRIL Group


Bahannya terbuat dari 100% serat perkebunan terbaru. kertas ini akan lebih mudah terurai dan tidak tidak menumpuk menjadi sampah yang mencemari lingkungan.

 

Perusahaan yang memproduksi 2,8 juta ton pulp dan 1,15 ton kertas tahunan ini telah diakui kredibilitasnya oleh badan berwenang. Untuk kategori kinerja karyawan dan keselamatan kerja, OHSAS 18001 telah disematkan pada perusahaan.  


Sedangkan sistem manajemen untuk pengelolaan keseimbangan lingkungan dibuktikan dengan sertifikat ISO 9001, ISO 14001.

 

APRIL bekerjasama dengan Restorasi Ekosistem Riau (RER) dalam upaya merenovasi lebih 150.000ha lahan gambut di Semenanjung Kampar Indonesia. Upaya tersebut masih ditambah dengan pelestarian 370.000 ha hutan lindung. 


Hasil RER telah menunjukkan hasil menggembirakan, yaitu 39.000 pembibitan pohon. April juga telah meregenerasi 12,5 ha hutan dengan menanami bibit 1.900 bibit pohon.

 

Dengan upaya meregenerasi hutan, APRIL telah memperoleh sertifikat Programme for the Endorsement of Forest (PERC) untuk pengelolaan hutan berkelanjutan.  


Hal ini selaras dengan Kebijaksanaan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy/SFMP 2.0) sebagai komitmen konservasi hutan dan menjaga lingkungan hayati. 

 

Upaya APRIL selanjutnya untuk mendukung sustainable living melalui kertas daur ulang Paper Once More.





Fasilitas kertas daur ulang dari APRIL Group

 

Kertas daur ulang merupakan solusi untuk mengurangi sampah kertas dan pembabatan hutan.  Sejarah produk ini cukup panjang karena sudah ada sejak tahun 1030 di Jepang produk ini muncul akibat dampak dari melemahnya pertumbuhan ekonomi.  


Kertas daur ulang kemudian terus berkembang melalui Mathias Koops. Dengan upaya Koops, kertas daur ulang diproduksi kembali dengan cara lebih mudah dan biaya terjangkau.  


Penemuan ini memberikan tiga hak paten pembuatan kertas daur ulang pada Koops. Sejak saat itu, produksi kertas daur ulang terus menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Singapura.


Tahun 1990, sebanyak 42% kertas di negeri itu telah didaur ulang. Upaya ini berhasil menghindari penumpukan sampah kertas di area publik dan membuat lingkungan lebih bersih.

 

Sekarang produk kertas daur terus berkembang pesat, termasuk di Indonesia. Mendukung lingkungan yang bebas pencemaran, APRIL Grup telah memperkenalkan produk terbaru, yaitu Paper Once More.  


Produk ini dapat dipergunakan kembali untuk kegiatan sehari-hari.  Bahan baku Paper Once More diambil dari tempat pengumpulan sampah kertas di berbagai negara, seperti Malaysia hingga Uni Emirat Arab (UEA).

 

Di Dubai (UEA), PaperOne berkolaborasi dengan shredding company (perusahaan penghancur kertas) untuk proses pengumpulan, penghancuran, serta daur ulang kertas secara aman. Di negera ini pula, yaitu pada Dubai Expo 2020, APRIL Group pertama kali di pasar Timur Tengah dan Asia Tenggara.

 

Di Malaysia, APRIL Group bekerjasama dengan perusahaan daur ulang lokal mengumpulkan 2.000 metrik ton limbah kertas pada tahun 2020.  Sampah kertas tersebut didaur ulang dengan menggunakan 5 truk daur ulang dan 10 tempat sampah daur ulang

 

Dalam memproduksi kertas daur ulang, APRIL Group telah menjalankan prinsip ekonomi sirkulasi.  Melalui sistem ini, perusahaan mampu memperoleh pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan bahan yang sudah ada (dalam hal ini kertas bekas) selama mungkin. 



Ekonomi Sirkulasi


Tidak perlu mencari bahan baku baru.  dengan mengolah bahan yang sudah tidak dipegunakan lagi, siklus ekonomi tetap mengalir sekaligus mampu maenjaga kejernihan lingkungan hayati.

 

Paper Once More berhasil menerapkan ekonomi sirkulasi sesuai dengan prinsip 5 C.  Kertas daur ulang tersebut bermanfaat untuk masyarakat, memberi nilai ekonomi bagi perusahaan, memberdayakan masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan, membantu pemerintah mengatasi masalah sampah, serta ikut mengurangi emisi yang dapat menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

 

RGE dan Upaya Menjaga Lingkungan Hidup Berkelanjutan melalui Busana dan Kertas Daur Ulang Ramah Lingkungan

Adi busana semakin menarik minat warga.  Bukan hanya orang dewasa, anak-anak muda pun semakin kreatif mempertunjukkan kebolehannya menyelaraskan busana. Mode yang bagus bukan harus mahal.  


Pagelaran busana tidak berarti diselenggarakan di gedung mewah. Siapapun tanpa memandang status sosial, bisa menciptakan trendsetter baru di industri mode.

 

Selain minat, pertumbuhan ekonomi menyokong kebutuhan busana yang terus meningkat.  Pasar, mall, dan pusat perbelanjaan senantiasa memajang berbagai mode terbaru.  Beragam busana tidak hanya menjanjikan perputaran ekonomi, tapi juga karir sebagai  desainer ternama.

 

Walaupun menjanjikan, sebelum membeli busana sebaiknya diperhatikan faktor-faktor berikut :

  • Darimana asal bahan baku busana, cara memproduksi, dan bagaimana pengelolaannya kalau nanti sudah tidak terpakai.
  • Jangan terlalu banyak membeli busana agar tidak menumpuk di lemari dan kelak hanya menjadi sampah
  • Belilah busana dengan kualitas bagus dan tahan lama.
  • Donasikan busana yang tidak dibutuhkan, tapi masih layak pakai.

 


Busana vircose sederhana tanpa pernak-pernik yang tidak perlu. Namun, tetap berkesan formal dan bisa dikenakan pada acara istimewa


Suatu hari nanti, anak-anak muda kreatif bisa menggelar kembali adi busana di area publik seperti tahun lalu di ibukota.  Bedanya, kelak mereka sudah mengenakan busana biogradable berbahan serat alami vircose yang ramah lingkungan.  


Di tangan generasi muda visi dan misi sustainable living melalui sustainable fashion dan upcycling paper dapat direalisasikan secara masif.

 

Sateri telah menjalin kerjasama dengan rumah mode TaFF, Singapura.  Siapa tahu kelak kerjasama berikutnya diselenggarakan di tanah air. Serat vircose pun semakin dikenal.

 

Jika sudah menemukan busana serat vircose yang sesuai selera, jangan lupa mengemasnya dengan kertas daur ulang.  Hindari membungkus busana ramah lingkungan dengan plastik karena limbahnya hanya mencemari lingkungan.

 

APRIL Group, produsen kertas terkemuka PaperOne telah memproduksi kertas daur Paper Once More sebagai dukungan terhadap sustainable living. Dengan menggunakan kertas daur ulang, berarti telah turut mendukung lingkungan bersih, sehat, mengurangi penebangan hutan.

 

Tidak sulit mendukung gerakan sustainable living melalui busana dan penggunaan kertas daur ulang.  Belilah busana sesuai kebutuhan dan kumpulkan kertas bekas untuk didaur ulang. Gerakan ini bisa dimulai dari rumah. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan lingkungan yang lebih baik untuk anak cucu kelak.



Referensi :

  • Website resmi Royal Golden Eagle

https://www.rgei.com/id/tentang-kami/perusahaan-kami


  • What is Sustainable Fashion?

https://www.aprayon.com/en/media-english/articles/what-is-sustainable-fashion/


  • Why Viscose Fabric is the Future is the Future of the Fashion Industry?

https://www.aprayon.com/en/media-english/articles/why-viscose-fabric-is-the-future-of-the-fashion-industry/


  • Apa itu Ekonomi Sirkular?

https://www.paperone.co.id/ce


  • APRIL Group Perkenalkan Program Daur Ulang di Dubai Expo 2020.

https://investor.id/bumee/265769/april-group-perkenalkan-program-daur-ulang-di-dubai-expo-2020


  • Daur Ulang Kertas

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daur_ulang_kertas#:~:text=Pemanfaatan%20limbah%20kertas%20ini%20pertama,seorang%20penemu%20bernama%20Mathias%20Koops.


  • Eynable to Change : RGE Partners TaFF Support Sustainable Fashion in Singapore.

https://www.inside-rge.com/corporate/rge-taff-sustainable-fashion


  • Apa Dampak Buruk Kertas bagi Lingkungan?

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/04/044646770/apa-dampak-buruk-kertas-bagi-lingkungan








Kamis, 24 Agustus 2023

Ini Manfaat Pindahan Rumah



Pindahan rumah tidak hanya menguras tenaga dan biaya, tapi juga mental. Siap pindahan berarti siap beradaptasi dengan lingkungan baru. Apalagi jika di rumah baru kita akan menemukan pengalaman serta komunitas berbeda. 

 

Ada beberapa alasan pindahan. Umumnya, karena sudah memiliki rumah sendiri, habis kontrakan, atau mutasi tugas.  Namun, ada pula yang telah bosan dengan rumah lama dan ingin mencari suasana baru. Kalau yang terakhir ini mungkin masuk kategori kelebihan dana, ya.


Sejak kecil saya sudah beberapa kali ikut kepindahan rumah bareng keluarga. Hanya sekali kami pindahan lintas kota. Selebihnya cuma antar kecamatan, bahkan RT/RW. Dekat sekali, kan.  


Meskipun berdekatan, lingkungan baru tetap memberi nuansa berbeda. Setelah lama dan nyaman menetap di rumah terdahulu, sekarang harus menemukan apa yang menarik dari tempat baru. Alasannya simpel, supaya  betah di rumah sekarang.

 

Jika telah tenteram di tempat lama, biasanya agak ogah-ogahan memulai lagi dari awal. Kebanyakan demikian.  Padahal, kalau sudah lama di lokasi baru, ada saja hal menarik yang selama ini luput dari perhatian.  Mungkin tempat baru lebih aman.  Atau lokasi sekarang lebih mudah dan murah berbelanja kebutuhan.

 

Jadi, suka atau tidak, tetap ada manfaat pindahan rumah. Apa saja manfaat tersebut, berikut ulasannya.

 

Pindah Rumah Bukan Sekadar Angkat Barang

Kepindahan rumah biasanya diawali dengan keliling mencari pemukiman baru, atau bertanya tentang informasi rumah kosong.  Nah, pada fase ini umumnya banyak pilihan tersedia. Calon penghuni tinggal memilih sesuai dengan selera, kebutuhan, serta kantong. Jadi, walaupun capek mutar-mutar, nikmati saja proses pencariannya. 

 

Saat dulu berburu rumah, biasanya sempat deg-degan mencari rumah baru. Hati baru plong ketika sudah menemukan kediaman yang tepat. Memang sulit menemukan pemukiman 100% ideal sesuai keinginan. Nggak ada yang sempurna.  


Faktor kurang lebih pasti muncul. Namun, jangan pesimis. Tunggu dulu setelah beberapa saat tinggal di rumah baru. Siapa tahu ada kejutan, seperti uraian berikut. 

 

#  Menemukan Lokasi yang Lebih Baik

Selama ini kita ingin bermukim di sekitar pusat kota. Setelah memantapkan niat untuk pindahan, akhirnya keinginan menemukan lokasi yang sesuai terwujud.  


Bermukim di pusat kota agak menguntungkan karena biasanya berdekatan dengan fasilitas penting.  Cuma, tinggal di lokasi elit umumnya cukup menguras kantong. Biaya hidup lebih mahal daripada daerah pinggiran.

 

Sebaliknya, jika tinggal di daerah pinggiran mungkin perlu berjuang untuk pulang pergi ke kantor, sekolah, atau fasilitas penting lainnya.  Namun, biaya hidup lebih terjangkau bagi orang kebanyakan. 


Walaupun agak capek karena lama di perjalanan, tapi masih bisa irit untuk kebutuhan sehari-hari. Pilihannya memang tergantung pada kekuatan kantong masing-masing.

 


# Mampu Memiliki Rumah Impian

Pemilihan rumah untuk masih sorangan, pasangan yang baru menikah, hingga yang sudah memiliki beberapa orang anak, tentu berbeda.  


Para lajang bisa bertahan dalam rumah yang super mungil dengan ruangan terbatas. Sementara bagi yang sudah menikah dan memiliki anak, berbeda lagi denahnya. Setiap anggota keluarga membutuhkan ruang pribadi dan perlu bangunan yang lebih luas.

 

Ada anak yang mau kamar terpisah dari saudara-saudaranya. Atau kepala keluarga memerlukan ruang kerja nyaman.  Sementara, ratu rumah tangga ingin dapur yang lebih luas dan taman untuk berkebun. Belum lagi kebutuhan garasi jika baru saja membeli mobil.

 

Apabila rumah lama belum memenuhi kriteria yang diinginkan, mencari rumah baru bisa menjadi pilihan. Apalagi kalau budget sangat mendukung. Keluarga penting menyediakan kediaman nyaman, agar seluruh anggota dapat beraktivitas dengan tenang.

 

# Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Menetap dalam jangka waktu panjang di rumah lama membuat penghuninya berada pada posisi nyaman. Kalau sudah nyaman, biasanya malas bergerak dan sulit berkembang. Hingga, suatu saat ada faktor yang menyebabkan keluarga harus mencari pemukiman baru. Suka atau tidak, inilah waktunya beradaptasi.

 

Dari pengalaman beberapa kali pindahan, fokus masalah adaptasi biasanya dengan tetangga. Di lokasi lokasi baru, beragam karakter yang kita temukan.  Mulai dari warga yang ramah, acuh, hingga misterius. 


Hah, gimana tetangga misterius? Dia sering bolak-balik lewat rumah, tapi nggak pernah menegur. Rumahnya sebelah manapun kurang jelas. Mau menegur duluan, wajahnya kaku. Gimana nggak misterius?

 

# Mindset Baru

Bersosialisasi dengan tetangga baru bisa mengubah mindset kita.  Bukankah manusia dibentuk oleh orang-orang di sekitarnya? Hal-hal yang sering dilihat dan didengar, mampu memperluas wawasan. Mengobrol dengan mereka, memungkinkan kita melihat ide yang selama ini belum pernah melintas di benak.

 

Bertemu dengan beragam karakter, apalagi jika mempunyai profesi atau pengalaman yang berbeda, bisa menjadi kesempatan untuk bertukar pikiran. Siapa tahu ada peluang usaha baru. Relasi bisnispun bertambah, bahkan memperoleh lapangan kerja menarik.  Kemungkinannya  selalu ada, kan?

 


#Me Time Seru di Rumah

Bukan hanya menyangkut pekerjaan, lokasi baru juga memungkinkan kita untuk mengembangkan hobi lama yang sempat tertunda. 


Pada rumah terdahulu, hobi bercocok tanam mungkin sempat tertunda karena keterbatasan lahan.  Sementara di rumah baru, areal bertani masih terbuka lebar. Minimal, bolehlah menanam sayuran sederhana untuk kebutuhan dapur.

 

Hobi ngemil? Coba lirak-lirik sekitar rumah baru.  Siapa tahu ada beragam cemilan yang perlu segera dicoba. Carilah cemilan yang dulu sulit ditemukan di tempat lama. 


Asyik, kan, mencicipi cemilan di rumah.  Nggak perlu biaya mahal, cukup santai duduk di rumah sambil mengutak-atik hape. Asal tidak berlebihan, ngemil bisa menjadi me time seru.

 

#Kesempatan Memilah Milih Barang di Rumah

Bagi yang pernah pindahan, membongkar barang-barang di rumah bisa membuat kejutan. Pernah nggak menemukan barang yang belum terpakai, bahkan masih terbungkus rapi dalam plastik? 


Barang-barang tersebut tergeletak dengan nyaman di lemari. Kalau dipikir-pikir sekarang, untuk apa dulu dibeli kalau hanya menjadi penghuni abadi lemari?  Sayang, lho, uangnya.

 

Selain barang yang belum sempat terpakai, pindahan juga menyebabkan tong sampah lebih penuh.  Barang-barang yang tak diperlukan lagi langsung dialihkan ke sana. Daripada dibawa dan menyesakkan di rumah baru, lebih baik dibuang. Kalau masih bagus, ada juga yang diberikan atau dijual kepada orang lain.

 

Dari pengalaman saya, ada pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut.  Lain kali, kalau belanja pertimbangkan dulu secara matang. Ada nggak gunanya membeli barang tersebut? Apakah yang dibeli memang kebutuhan atau keinginan?  


Karena kalau masih bertahan di rumah lama, belanjaan menumpuk di lemari bukan masalah. Jika pindahan, nah, baru terasa ribet mengangkut dan menyusun di tempat baru.

 

Pindahan Rumah demi Kelangsungan Hidup yang Lebih Baik

Pindahan rumah bukan sekedar latihan fisik mengangkat barang dan terima beres. Pindahan berarti juga mengendalikan mental, termasuk stres dan lelah setelah berkeliling mencari lokasi pemukiman tepat.  Panas terik hingga hujan dilewati agar menemukan pemukiman tepat. Apalagi jika waktunya mepet, tekanan semakin menyesakkan.

 

Proses pindahan rumah cukup capek, tapi lega setelah semua selesai. Walaupun ribet dan terkadang bikin pusing, banyak kok manfaat menarik dari pindahan rumah. Ada hal-hal tertentu yang tidak kita temukan di rumah lama, tapi menjadi rutinitas di tempat baru. 


Misalnya, di tempat baru saya bertemu penjual sayuran matang keliling. Sementara, di lokasi lama cuma ada pedagang sayur mentah.  Nah, lebih praktis, kan, kalau ingin mencoba menu baru.

 

Untuk yang mau pindahan, ayo, semangat mengangkati barang dan beberes.  Awalnya, memang canggung berada di lokasi baru. Supaya seru, cari tahu apa yang menjadi ciri khas lokasi tersebut. Siapa tahu ada kuliner lezat, tempat wisata menarik, atau komunitas warga yang akrab. Coba saja temukan pengalaman baru di sana.



Menikmati Makanan Tradisional Ikan Sulung-sulung pada Akhir Pekan

Ingin mencoba masakan tradisional berbahan ikan mungil yang unik? Suka dengan racikan bercita rasa pedas? Kalau berkunjung ke Medan, bolehla...