Tahun lalu, pagelaran busana di daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menjadi fenomena menarik perhatian. Acara tersebut menampilkan remaja berusia tanggung dengan ragam lagak yang mampu mengundang tawa.
Foto dan video mereka ramai beredar di medsos. Aksi gaya para abege
membuktikan kalau kreativitas tidaselalu melalui fasilitas mewah. Sarana publik pun bisa menjadi panggung
menunjukkan jati diri.
Meski memperoleh sorotan positif, tetap muncul kekhawatiran dari fenomena ini terutama terkait masalah sampah dan kebersihan lingkungan.
Dikutip dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta,
selama pagelaran busana berlangsung ada sekitar 1,5 ton sampah menumpuk perhari. Sisa pembuangan tersebut terdiri dari plastik
dan kertas yang berserakan menumpuk di jalanan.
Sampah pakaian dan kertas yang menumpuk
Itu baru problem sampah plastik dan kertas. Belum lagi masalah busana yang dikenakan remaja-remaja tersebut. Ada beberapa jenis bahan busana yang kurang ramah lingkungan, seperti katun yang membutuhkan banyak air untuk membilas.
Begitu juga dengan tanaman kapas yang menggunakan pestisida dan bahan kimia
beracun yang dapat merusak lingkungan.
Bahan-bahan ini cepat atau lambat akan mencemari bumi.
Bukan hanya masalah air dan zat
kimia, busana berbahan sintetis jika dicuci akan melarutkan serat mikro plastik
ke dalam pembilasan. Diperkirakan ada sekitar 500.000 ton serat mikro setiap
tahun hanyut ke samudera dan mencemari alam. Serat mikro itu akan terhisap oleh
ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Hmm
....
Pilihlah bahan busana yang ramah lingkungan
Sementara, busana yang usang hanya menumpuk di daratan. Secara global, cuma 20% busana yang dapat didaur ulang. Selebihnya menyumbangkan tumpukan sampah sekitar 42 juta ton pertahun, yaitu peringkat kedua setelah industri pengemasan.
Penanganan sampah kertas juga memerlukan perhatian. Meskipun sudah serba digital, kebutuhan konsumen pada industri kertas masih tinggi. Dikutip dari data yang dihimpun World Atlas pada tahun 2018, penggunaan kertas sejak beberapa tahun belakangan telah meningkat hampir 400%.
Peningkatan
kebutuhan ini berimbas pada kayu hutan yang merupakan bahan baku kertas.
Akibatnya, 14% dari deforestasi digunakan untuk industri kertas.
Ada pula data yang dilansir dari Paper the Rock. Setiap tahun, secara global sekitar 4,1 juta hektar hutan rusak demi kayu yang digunakan untuk memproduksi kertas dan tisu.
Penggundulan hutan demi kebutuhan kertas
terus berlangsung. Jika ini dibiarkan berlanjut, setapak demi setapak hutan
akan hilang. Penghasil oksigen alami lenyap. Perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dan pemanasan
global tinggal menunggu waktu.
Royal Golden Eagle (RGE), perusahaan manufaktur berskala global, memiliki visi dan misi untuk ikut menjaga kelangsungan alam yang bebas dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Walaupun bergerak dalam
berbagai bidang produksi, seperti pulp and paper, serat vircose, energi, serta
farmasi, RGE mengutamakan prinsip sustainable living melalui grup-grup
perusahaan. Upaya ini dilakukan demi
menjaga kelangsungan bumi yang layak huni untuk generasi yang akan datang.
Fokus RGE pada sustainable living meliputi sustainable fashion dan upcycling paper. Untuk sustainable fashion, perusahaan telah memperkenalkan busana berbahan serat vircose, atau biasa disebut rayon, yang berbahan baku serat kayu.
Melalui grup perusahaan
Sateri, RGE membuktikan komitmen menjaga lingkungan dengan memproduksi serat
kain alami yang biodegradable (dapat terurai secara hayati) dan tidak mencemari
tanah.
Untuk upcycling paper, melalui APRIL
Group, RGE memproduksi kertas daur ulang yang dikumpulkan dari berbagai negara,
seperti Malaysia hingga Arab Saudi.
Mendaur ulang kertas mampu mengurangi deforestasi. Aksi ini juga mengurangi
penumpukan sampah atau pembakaran kertas yang mencemari udara.
Dalam mewujudkan visi dan misi sustainable living, RGE mengikuti kaidah lingkungan yang berlaku bagi organisasi independen internasional.
Pengolahan limbah dan penggunaan zat-zat alami
menjadi fokus perusahaan. Berbagai sertifikat internasional telah diraih
perusahaan sebagai komitmen berkelanjutan untuk lingkungan hayati yang lebih
baik.
Profil RGE dan Komitmen Menjaga Lingkungan
RGE didirikan oleh Sukanto Tanoto
pada tahun 1973 dengan nama awal RGM (Raja Garuda Mas). Cikal bakal perusahaan
dimulai dari toko yang menjual suku cadang, Toko Motor di Medan, pada tahun
1967. Sekarang bisnis ini berhasil
menjadi perusahaan manufaktur global yang berbasis sumber daya alam.
Cabang perusahaan telah tersebar
mulai dari Indonesia, Tiongkok, Brasil, Spanyol, hingga Kanada. Aset perusahaan
melebihi US$ 30 miliar dengan jumlah karyawan mencapai 60.000 orang. Grup bisnis RGE menyebar dalam beberapa
industri.
Adapun grup bisnis RGE meliputi :
- Pulp and Paper – APRIL and Asia Symbol
- Palm oil/Biodesel/Oleo chemicals – Asian Agri and Apical
- Specialty Cellulose – Bracelli
- Viscose Fibre – Sateri and Asia Pacific Rayon (APR)
- Energy/LNG/CCGT – Pacific Oil and Gas
Walau meliputi bidang produksi
beragam, RGE tetap mengepankan tanggung jawab sosial dan ekonomi bagi
masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab tersebut dirangkum dalam Filosofi 5 C sebagai komitmen perusahaan,
yaitu :
# Good for Customer (Baik bagi Pelanggan)
RGE berkomitmen memasarkan produk berkualitas
yang dibutuhkan konsumen dengan harga terjangkau. Perusahaan juga mengutamakan
kelanjutan produk hingga pelanggan puas. Selain produk yang sudah dipasarkan, perusahaan
juga mencari visi dan misi baru demi kemungkinan menghasilkan produk bermanfaat
bagi masyarakat.
# Good for Country (Baik bagi Negara)
RGE patuh dan tunduk pada peraturan
negara, memenuhi kewajibannya sebagai perusahaan, menciptakan lapangan kerja
bagi usia produktif, membayar pajak, ikut berkontribusi pada tingkat
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan, serta berpartisipasi
pada pemberdayaan masyarakat.
# Good for Company (Baik bagi Perusahaan)
Dalam operasional perusahaan, RGE
bertanggung jawab untuk kesejahteraan karyawan, mengelola manajemen resiko, dan
pengelolaan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi semua pihak yang
berkepentingan dalam perusahaan. Perusahaan fokus untuk meningkatkan nilai
jangka panjang melalui inovasi dan keunggulan operasional.
# Good for Community (baik untuk Komunitas)
RGE berkomitmen untuk menjaga dan
menghormati nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat. Perusahaan memperhatikan
kesejahteraan warga yang tinggal di sekitar lokasi. Perusahaan bekerjasama
dengan pemerintah dan lembaga swadaya terkait untuk ikut memelihara pendidikan,
kesehatan, serta ekonomi bagi penduduk setempat.
# Good for Climate (Baik bagi Iklim)
Perusahaan peduli pada pencegahan
perubahan iklim, demi menjaga kelangsungan sumber daya hayati. Penanggulangan limbah, penggunaan bahan baku
ramah lingkungan, regenerasi hutan, penelitian teknologi hijau, merupakan
beberapa upaya RGE untuk mengurangi polusi demi mencegah emisi rumah kaca dan pemanasan
global.
Selaras dengan visi RGE untuk memberi pengaruh baik bagi iklim, gerakan busana ramah lingkungan (sustainable fashion) dan penggunaan kertas daur ulang (upcycling paper) didengungkan melalui grup perusahaan.
Sateri memproduksi serat
vircose (rayon) ramah lingkungan dan sesuai untuk beragam busana serta
keperluan rumah tangga. Sedangkan APRIL
Group, salah satu perusahaan pulp and paper, telah memproduksi kertas daur
ulang.
Sateri
Berbasis di Shanghai, Tiongkok,
Sateri memproduksi serat viscose sejak 2019. Setiap tahun perusahaan memproduksi sekitar 1,8 juta ton serat viscose. Bahan
alami ini telah di pasarkan hingga ke Asia, Eropa, dan Amerika.
Serat viscose berasal dari selulosa alami yang melekat pada pohon akasia. Serat dari pohon ini telah bersertifikat dan datanya dapat dilacak. Bahan alami ini terbukti berkelanjutan atau mudah terurai (sustainable), ramah lingkungan, dan bisa didaur ulang.
Tekstur kain lembut
di kulit dan menyerap lebih banyak keringat. Serat vircose mampu menyaring
sirkulasi udara panas sehingga busana lebih adem saat dikenakan saat terik.
Agar memenuhi kategori sustainable
fashion, ada tiga syarat yang harus dipenuhi.
Serat viscose dari Sateri telah memenuhi syarat-syarat tersebut, yaitu :
1. Sumber bahan baku
Serat viscose terbuat dari selulosa
kayu yang alami, ramah lingkungan, dapat terurai secara hayati menjadi kompos,
dan yang paling penting bebas dari bahan plastik. Bahan busana dengan unsur demikian, bisa
mencegah penumpukan sampah mikroplastik di samudera dan terbukti aman dari
pencemaran.
Beberapa produk Sateri telah memenuhi
syarat pertama. :
@ EcoCosy
EcoCosy merupakan produk serat vircose andalan Sateri yang mulai diproduksi sejak tahun
2019. Diolah secara modern, bahan
bakunya diperoleh dari hutan yang terus diregenerasi dan dikelola dalam
ekosistem yang berkelanjutan.
Keunggulan EcoCosy layak untuk memenuhi kategori sustainable fashion :
- Hemat Konsumsi Energi
Dibandingkan kapas dan poliester, EcoCosy mampu mengurangi konsumsi
energi, tapi mampu meningkatkan produktivitas sebesar 20% serta menurunkan
emisi karbon dioksida.
- Hemat Konsumsi Air
Proses pewarnaan tradisional, selain
menggunakan zat yang belum tentu aman juga lebih boros air. Berbeda dengan EcoCosy yang menggunakan teknologi
injeksi dan pencampuran pra-pintal.
Dengan teknologi canggih ini, konsumsi air, bahan kimia, serta energi
menjadi lebih hemat.
Serat vircose ramah lingkungan
@ FINEX
Mulai diproduksi sejak tahun 2020,
serat ini bisa didaur karena terbuat serat berbasis bio, serta dicampur dengan
limbah tekstil konsumen pra dan pasca daur ulang, serta bahan kayu
bersertifikat dari hutan yang diregenerasikan.
@ Lyocell
Berbahan dasar pulp kayu dari hutan yang telah diregenerasi. Serat ini aman karena hanya membutuhkan bahan kimia minimal selama diproduksi. Lyocell menggunakan pelarut organik yang tidak beracun dan aman bagi lingkungan.
Sekitar 99,7% dari serat ini dapat dipulihkan
dan didaur ulang. Berkualitas tinggi,
lembut, dan memiliki daya serap maksimal, Lyocell dapat dicampur dengan
berbagai serat tekstil hasil desain busana yang berkarakter dan unik.
2. Proses produksi
Serat kayu yang diproses dipabrik rentan terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang berbahaya untuk lingkungan. Penggunaan zat pewarna dan limbah industri yang tidak ditangani maksimal, akan mencemari lingkungan di sekitar pabrik.
Upaya menyelamatkan lingkungan dengan serat alami akan sia-sia karena
proses pengolahannya tetap menggunakan zat-zat berbahaya.
Produk serat vircose Sateri telah mendapat sertifikasi independen dari “MADE IN GREEN by OEKO-TEX dan STANDARD 100. Perolehan ini membuktikan serat ini telah teruji ramah bagi lingkungan dan aman dari zat berbahaya untuk manusia.
Selanjutnya, ada sertifikasi Step by
OEKO-TEX yang menerangkan sumber asal bahan baku serat. Sertifikat ini menjamin serat vircose berasal
dari hutan yang diregenerasi. Kelangsungan hutan dapat dipertanggung jawabkan
secara ekologis.
Serat vircose juga telah memperoleh Sertifikasi Chain of Custody (CoC) dari Program for the Endorsement of Forestry Certification (PEFC).
Sertifikasi dari organisasi independen ini membuktikan serat vircose berasal dari sumber yang tidak mencemari lingkungan, serta bertanggung-jawab terhadap keberlangsungan sumber daya hayati.
Sedangkan ISO 9001 dan ISO 14001 menyatakan produksi mengikuti standar kaidah-kaidah lingkungan berkualitas tinggi.
Sateri telah mematuhi persyaratan parameter emisi dari European Union Best Available Techniques Reference Document (EU-BAT BREF). Parameter tersebut mencakup efisiensi pemanfaatan sumber daya, pembuangan air limbah, dan emisi udara.
Sateri mencapai prestasi ini hanya dalam waktu dua
tahun. Berdiri tahun 2019, perusahaan memperoleh
konfirmasi dari UE-BAT pada 2021.
3. Komunitas
Bagi RGE, masyarakat sekitar lokasi perusahaan merupakan mitra yang perlu diperhatikan kesejahteraannya. Bukan sekadar memberi bantuan, perusahaan memantau potensi masyarakat yang bisa dikolaborasikan dengan industri.
Sebagai
contoh, grup perusahaan di Indonesia yang memproduksi serat viscose, yaitu APR
di Pangkalan Kerinci, Riau, bekerjasama dengan warga setempat untuk membatik
dengan bahan viscose.
Untuk memperkenalkan sustainable fashion, RGE melebarkan sayapnya dengan mengumumkan kolaborasi dengan beberapa lembaga penting.
# Kemitraan RGE dan Textile and Fashion Federation (TaFF) Singapore
Pada tanggal 6 Juli 2022, RGE dan
TaFF telah meluncurkan Eksibisi yang bertema Fashion The Change di The Cocoon
Space, sekaligus meresmikan pop-up store ‘Shop the Change’ pada Design
Orchard. Melalui pop up store ini,
konsumen dapat membeli busana berbahan baku serat vircose secara online ataupun
offline.
Eksibisi yang dihadiri petinggi kedua
perusahaan, semakin menegaskan komitmen RGE bersama TaFF untuk memperkenalkan
busana ramah lingkungan dan dapat didaur ulang pada konsumen. Lebih lengkap lagi, kerjasama ini menyasar
kaum muda kreatif untuk membeli busana yang tidak mencemari lingkungan.
Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pada pentingnya menggunakan busana yang bisa didaur ulang.
Kerjasama ini
merupakan upaya untuk membentuk mata rantai peredaran busana, yaitu mulai dari
bahan baku, manufaktur, merek, teknologi, hingga solusi. RGE sebagai produsen
busana berserat virkosa memperkenalkan produknya pada pasar melalui TaFF.
# Kerjasama RGE dan Nanyang Technological University (NTU) Singapore
Kolaborasi dengan salah satu
universitas terkemuka ini meliputi inovasi dalam inovasi daur ulang tekstil.
Kerjasama ini diharapkan berlanjutpada pendirian pada pabrik daur ulang
tekstil. NTU akan meriset percontohnya
yang hasilnya akan dijadikan replika untuk daerah-daerah lain di Asia.
APRIL Group dan Paper Once More
APRIL Group merupakan salah satu grup RGE yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia. Perusahaan pulp dan kertas ini memproduksi kertas premium PaperOne telah dijual hingga 70 negara di dunia.
Bahannya terbuat
dari 100% serat perkebunan terbaru. kertas ini akan lebih mudah terurai dan
tidak tidak menumpuk menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
Perusahaan yang memproduksi 2,8 juta ton pulp dan 1,15 ton kertas tahunan ini telah diakui kredibilitasnya oleh badan berwenang. Untuk kategori kinerja karyawan dan keselamatan kerja, OHSAS 18001 telah disematkan pada perusahaan.
Sedangkan sistem manajemen untuk pengelolaan keseimbangan lingkungan dibuktikan dengan sertifikat ISO 9001, ISO 14001.
APRIL bekerjasama dengan Restorasi Ekosistem Riau (RER) dalam upaya merenovasi lebih 150.000ha lahan gambut di Semenanjung Kampar Indonesia. Upaya tersebut masih ditambah dengan pelestarian 370.000 ha hutan lindung.
Hasil RER telah menunjukkan hasil menggembirakan,
yaitu 39.000 pembibitan pohon. April juga telah meregenerasi 12,5 ha hutan
dengan menanami bibit 1.900 bibit pohon.
Dengan upaya meregenerasi hutan, APRIL telah memperoleh sertifikat Programme for the Endorsement of Forest (PERC) untuk pengelolaan hutan berkelanjutan.
Hal ini selaras dengan Kebijaksanaan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
(Sustainable Forest Management Policy/SFMP 2.0) sebagai komitmen konservasi
hutan dan menjaga lingkungan hayati.
Upaya APRIL selanjutnya untuk
mendukung sustainable living melalui kertas daur ulang Paper Once More.
Fasilitas kertas daur ulang dari APRIL Group
Kertas daur ulang merupakan solusi untuk mengurangi sampah kertas dan pembabatan hutan. Sejarah produk ini cukup panjang karena sudah ada sejak tahun 1030 di Jepang produk ini muncul akibat dampak dari melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Kertas daur ulang kemudian terus berkembang melalui Mathias Koops. Dengan upaya Koops, kertas daur ulang diproduksi kembali dengan cara lebih mudah dan biaya terjangkau.
Penemuan ini memberikan tiga hak paten pembuatan kertas daur ulang pada Koops. Sejak saat itu, produksi kertas daur ulang terus menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Singapura.
Tahun 1990, sebanyak 42% kertas di negeri itu telah didaur ulang. Upaya ini berhasil menghindari penumpukan sampah kertas di area publik dan membuat lingkungan lebih bersih.
Sekarang produk kertas daur terus berkembang pesat, termasuk di Indonesia. Mendukung lingkungan yang bebas pencemaran, APRIL Grup telah memperkenalkan produk terbaru, yaitu Paper Once More.
Produk ini dapat dipergunakan
kembali untuk kegiatan sehari-hari.
Bahan baku Paper Once More diambil dari tempat pengumpulan sampah kertas
di berbagai negara, seperti Malaysia hingga Uni Emirat Arab (UEA).
Di Dubai (UEA), PaperOne berkolaborasi dengan shredding company (perusahaan
penghancur kertas) untuk proses pengumpulan, penghancuran, serta daur ulang
kertas secara aman. Di negera ini pula, yaitu pada Dubai Expo 2020, APRIL Group
pertama kali di pasar Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Di Malaysia, APRIL Group bekerjasama dengan perusahaan daur ulang lokal mengumpulkan 2.000 metrik ton limbah kertas pada tahun 2020. Sampah kertas tersebut didaur ulang dengan menggunakan 5 truk daur ulang dan 10 tempat sampah daur ulang
Dalam memproduksi kertas daur ulang, APRIL Group telah menjalankan prinsip ekonomi sirkulasi. Melalui sistem ini, perusahaan mampu memperoleh pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan bahan yang sudah ada (dalam hal ini kertas bekas) selama mungkin.
Tidak perlu mencari bahan baku
baru. dengan mengolah bahan yang sudah
tidak dipegunakan lagi, siklus ekonomi tetap mengalir sekaligus mampu maenjaga
kejernihan lingkungan hayati.
Paper Once More berhasil menerapkan
ekonomi sirkulasi sesuai dengan prinsip 5 C.
Kertas daur ulang tersebut bermanfaat untuk masyarakat, memberi
nilai ekonomi bagi perusahaan, memberdayakan masyarakat melalui pembukaan
lapangan pekerjaan, membantu pemerintah mengatasi masalah sampah, serta ikut
mengurangi emisi yang dapat menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
RGE dan Upaya Menjaga Lingkungan Hidup Berkelanjutan melalui Busana dan Kertas Daur Ulang Ramah Lingkungan
Adi busana semakin menarik minat warga. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak muda pun semakin kreatif mempertunjukkan kebolehannya menyelaraskan busana. Mode yang bagus bukan harus mahal.
Pagelaran busana tidak berarti diselenggarakan di gedung mewah. Siapapun tanpa memandang status sosial, bisa menciptakan trendsetter baru di industri mode.
Selain minat, pertumbuhan ekonomi
menyokong kebutuhan busana yang terus meningkat. Pasar, mall, dan pusat perbelanjaan senantiasa
memajang berbagai mode terbaru. Beragam
busana tidak hanya menjanjikan perputaran ekonomi, tapi juga karir sebagai desainer ternama.
Walaupun menjanjikan, sebelum membeli
busana sebaiknya diperhatikan faktor-faktor berikut :
- Darimana asal bahan baku busana, cara memproduksi, dan bagaimana pengelolaannya kalau nanti sudah tidak terpakai.
- Jangan terlalu banyak membeli busana agar tidak menumpuk di lemari dan kelak hanya menjadi sampah
- Belilah busana dengan kualitas bagus dan tahan lama.
- Donasikan busana yang tidak dibutuhkan, tapi masih layak pakai.
Busana vircose sederhana tanpa pernak-pernik yang tidak perlu. Namun, tetap berkesan formal dan bisa dikenakan pada acara istimewa
Suatu hari nanti, anak-anak muda kreatif bisa menggelar kembali adi busana di area publik seperti tahun lalu di ibukota. Bedanya, kelak mereka sudah mengenakan busana biogradable berbahan serat alami vircose yang ramah lingkungan.
Di tangan generasi muda visi dan misi
sustainable living melalui sustainable fashion dan upcycling paper dapat direalisasikan
secara masif.
Sateri telah menjalin kerjasama dengan rumah mode TaFF, Singapura. Siapa tahu kelak kerjasama berikutnya diselenggarakan di tanah air. Serat vircose pun semakin dikenal.
Jika sudah menemukan busana serat
vircose yang sesuai selera, jangan lupa mengemasnya dengan kertas daur
ulang. Hindari membungkus busana ramah
lingkungan dengan plastik karena limbahnya hanya mencemari lingkungan.
APRIL Group, produsen kertas
terkemuka PaperOne telah
memproduksi kertas daur Paper Once More sebagai dukungan terhadap sustainable
living. Dengan menggunakan kertas daur ulang, berarti telah turut mendukung
lingkungan bersih, sehat, mengurangi penebangan hutan.
Tidak sulit mendukung gerakan sustainable living melalui busana dan penggunaan kertas daur ulang. Belilah busana sesuai kebutuhan dan kumpulkan kertas bekas untuk didaur ulang. Gerakan ini bisa dimulai dari rumah. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan lingkungan yang lebih baik untuk anak cucu kelak.
Referensi :
- Website resmi Royal Golden Eagle
https://www.rgei.com/id/tentang-kami/perusahaan-kami
- What is Sustainable Fashion?
https://www.aprayon.com/en/media-english/articles/what-is-sustainable-fashion/
- Why Viscose Fabric is the Future is the Future of the Fashion Industry?
https://www.aprayon.com/en/media-english/articles/why-viscose-fabric-is-the-future-of-the-fashion-industry/
- Apa itu Ekonomi Sirkular?
https://www.paperone.co.id/ce
- APRIL Group Perkenalkan Program Daur Ulang di Dubai Expo 2020.
https://investor.id/bumee/265769/april-group-perkenalkan-program-daur-ulang-di-dubai-expo-2020
- Daur Ulang Kertas
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daur_ulang_kertas#:~:text=Pemanfaatan%20limbah%20kertas%20ini%20pertama,seorang%20penemu%20bernama%20Mathias%20Koops.
- Eynable to Change : RGE Partners TaFF Support Sustainable Fashion in Singapore.
https://www.inside-rge.com/corporate/rge-taff-sustainable-fashion
- Apa Dampak Buruk Kertas bagi Lingkungan?
https://internasional.kompas.com/read/2021/11/04/044646770/apa-dampak-buruk-kertas-bagi-lingkungan