Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ceritaku

Ini Manfaat dan Efek Samping dari Konsumsi Daun Kelor

  Ada yang unik dari daun kelor. Jenis tumbuhan ini lebih terkenal dalam  buku - buku bahasa daripada di lapak pasar . Namanya kerap disebut dalam peribahasa populer . Siapa yang belum pernah mendengar peribahasa   Dunia Tak Seluas Daun Kelor ?   Ketika masih memakai seragam merah putih, guru bahasa pernah menjabarkan makna kalimat ini. Artinya sederhana, tapi memberi makna penyemangat. Murid-murid sebaiknya jangan melihat lingkungan dari sudut pandang sempit. Dunia ini luas. Selalu ada peluang dan kesempatan jika mau sedikit berupaya.  Meski populer dalam kalimat sastra, jenis sayuran ini nyaris tak pernah terlihat di lapak penjual. Daun kelor kalah pamor dari jenis sayuran lain. Ini fakta di pasar tempat saya biasa berbelanja. Kalau di lokasi lain, saya kurang tahu. Beda daerah bisa berbeda pula seleranya, kan? Saya jarang mendengar ada yang mencari daun kelor di pasar. Ibu-ibu cenderung memilih sawi, bayam, kangkung, dan kawan-kawannya. Dulu, bagaimana bentuk daun

Menikmati Makanan Tradisional Ikan Sulung-sulung pada Akhir Pekan

Ingin mencoba masakan tradisional berbahan ikan mungil yang unik? Suka dengan racikan bercita rasa pedas? Kalau berkunjung ke Medan, bolehlah memilih hidangan ikan sulung-sulung.   Sekilas tampilannya seperti gulai ikan biasa, atau di sini disebut arsik. Warnanya kekuningan kunyit, serta terselip potongan cabai kemerahan dalam balutan bumbu.  Namun,  jangan terkecoh dengan namanya, ya. Walaupun tertera kata 'sulung', tidak berarti ikan ini berasal dari spesies tertua. Itu hanya sepenggal nama pembeda identitas, bukan gambaran karakter. Jadi, ikan sulung-sulung tidak termasuk jenis langka dan dilindungi.  Sulung juga bukan berarti berukuran jumbo. Ikannya mungil sekali, sekitar 2 - 3 cm. Dulu saya mengira hidangan ini sejenis ikan teri yang dicampur bumbu gulai. Ternyata salah total. Sulung-sulung merupakan ikan segar air tawar yang dipanen dari kolam di pinggiran kota. Warna aslinya keperakan dengan sisik-sisik halus.   Saya membeli makanan ini dari Pasar Pancur Batu, Deli Serd

Ini Perbedaan Kompleks Perumahan dan Pemukiman Biasa

Awal tahun 2005 menjadi saat mengesankan bagi saya. Berbarengan dengan pergantian tahun, keluarga kami pindah dari rumah yang berlokasi di pemukiman biasa ke kompleks perumahan.  Sejak kecil, saya dan keluarga selalu tinggal di pemukiman biasa. Orang tua lebih suka tinggal di lokasi pemukiman umum daripada kompleks. Namanya selera, berbeda-beda untuk setiap orang. Apalagi dulu ada anggapan kalau penghuni kompleks lebih individualis dan enggan bersosialisasi.  Padahal belum tentu, tergantung karakter orangnya. Lama menetap di pemukiman biasa, saya penasaran. Kayak apa, ya, tinggal di kompleks? Saya sering melihat brosur perumahan dengan seribu tanda tanya. Saat itu memang sedang tren pembagian brosur promo rumah. Jika mendapat brosur, saya cuma bisa memandanginya tanpa tahu kapan keinginannya terwujud.  Kata orang, hati-hatilah mengungkapkan keinginan karena bisa menjadi kenyataan. Doa bukan harus diucapkan. Impian yang tersembunyi dalam hati pun bisa menjadi doa terselubung. Benar juga

Ini Manfaat Pindahan Rumah

Pindahan rumah tidak hanya menguras tenaga dan biaya, tapi juga mental. Siap pindahan berarti siap beradaptasi dengan lingkungan baru.   Apalagi jika di rumah baru kita akan menemukan pengalaman serta komunitas berbeda.     Ada beberapa alasan pindahan. Umumnya, karena sudah memiliki rumah sendiri, habis kontrakan, atau mutasi tugas.  Namun, ada pula yang telah bosan dengan rumah lama dan ingin mencari suasana baru. Kalau yang terakhir ini mungkin masuk kategori kelebihan dana, ya. Sejak kecil saya sudah beberapa kali ikut kepindahan rumah bareng keluarga.   Hanya sekali kami pindahan lintas kota. Selebihnya cuma antar kecamatan, bahkan RT/RW. Dekat sekali, kan.   Meskipun berdekatan, lingkungan baru tetap memberi nuansa berbeda. Setelah lama dan nyaman menetap di rumah terdahulu, sekarang harus menemukan apa yang   menarik dari tempat baru. Alasannya simpel, supaya  betah di rumah sekarang.   Jika telah tenteram di tempat lama, biasanya agak ogah-ogahan memulai lagi dari awa