Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Manfaat Pajak untuk Pendidikan di Daerah Tertinggal

  Beberapa tahun yang lalu, beredar buku fenomenal yang bertutur tentang pendidikan di daerah tertinggal. Buku yang diambil dari kisah nyata ini, menceritakan tentang kegigihan seorang Ibu Guru beserta sepuluh orang anak didiknya di salah satu pulau Sumatra. Kisahnya telah menginspirasi banyak orang tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan. Pada akhir cerita, dikisahkan kalau salah seorang dari anak-anak itu berhasil meraih beasiswa dari universitas terkemuka di luar negeri. Kisah ini memaparkan tentang perjuangan anak-anak di daerah tertinggal, agar memperoleh pendidikan yang setara dengan teman-temannya di kota. Perjuangan mereka tidak mudah, apalagi sarana dan pra sarana serba terbatas. Sampai hari ini, kesenjangan pendidikan antara daerah terpencil dan perkotaan masih menjadi pekerjaan rumah bagi negeri ini .  Menurut data yang dilansir dari  BPS, pada tahun 2021 terdapat 15.246 daerah tertinggal yang tersebar di seluruh pulau Indonesia. Adapun kriteria daerah tertinggal

Teman Perjalanan dalam Gerbong Kereta Api

  Beberapa kali perjalanan menggunakan transportasi umum ke luar kota, saya hampir tidak pernah bertemu dengan penumpang yang gemar mengobrol. Biasanya, ada dua jenis penumpang yang saya jumpai. Pertama, orang muda yang pendiam dan sibuk dengan hpnya. Kedua, orang tua yang pendiam, tapi langsung mengomel jika menemukan fasilitas angkutan yang tidak sesuai dengan harapannya.  Bertemu sesama penumpang yang pendiam sudah biasa. Mayoritas orang zaman now memang membatasi mengobrol dengan orang belum dikenal, terutama mengingat berita-berita kriminal yang kerap berseliweran. Orang terdekat saja bisa berbuat kurang pantas, apalagi yang tidak dikenal. Waspada adalah solusi terbaik, daripada nanti menyesal. Jadi, jangan heran kalau banyak di antara kita ragu memulai percakapan dengan orang baru, terutama di angkutan umum.  Namun, beda dengan pengalaman saya ketika menumpang gerbong kereta api Siantar Express kemarin. Dalam perjalanan itu, saya bertemu dengan tipe penumpang yang berbeda selam

Pengalaman Menumpang Kereta Api PP Pem. Siantar - Medan.

Naik kereta api jarak pendek selama tiga puluh menit, sudah pernah saya jalani bersama KA Bandara Railink Medan. Dengan angkutan ini,  setiap sepuluh menit sekali kereta berhenti dan saya turun pada stasiun berbeda. Walaupun perjalanan pendek, tapi seru juga, kok. Tulisan perjalanan kereta api singkat itu bisa dibaca di sini .  Kalau diingat-ingat, ternyata kurang lama juga naik kereta jangka pendek. Setiap sepuluh menit turun rasanya terlalu singkat untuk perjalanan. Tetapi, kapan ya, bisa naik kereta api jarak jauh? Begitu pikiran saya waktu itu. Saya dan keluarga jarang (bahkan hampir enggak pernah pun) naik kereta api. Kendaraan bermotor lebih sering jadi andalan kami pergi ke berbagai tempat. Terakhir kali saya naik kereta  api jarak jauh saat masih SD. Sudah lama, lho, berpuluh-puluh tahun yang lalu. Saya masih ingat, saat itu memilih naik kereta api bareng ortu karena penasaran. Selama ini, kami selalu bepergian naik kendaraan bermotor.  Kereta api cuma dilihat di stasiun atau j