Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Menikmati Makanan Tradisional Ikan Sulung-sulung pada Akhir Pekan

Ingin mencoba masakan tradisional berbahan ikan mungil yang unik? Suka dengan racikan bercita rasa pedas? Kalau berkunjung ke Medan, bolehlah memilih hidangan ikan sulung-sulung.   Sekilas tampilannya seperti gulai ikan biasa, atau di sini disebut arsik. Warnanya kekuningan kunyit, serta terselip potongan cabai kemerahan dalam balutan bumbu.  Namun,  jangan terkecoh dengan namanya, ya. Walaupun tertera kata 'sulung', tidak berarti ikan ini berasal dari spesies tertua. Itu hanya sepenggal nama pembeda identitas, bukan gambaran karakter. Jadi, ikan sulung-sulung tidak termasuk jenis langka dan dilindungi.  Sulung juga bukan berarti berukuran jumbo. Ikannya mungil sekali, sekitar 2 - 3 cm. Dulu saya mengira hidangan ini sejenis ikan teri yang dicampur bumbu gulai. Ternyata salah total. Sulung-sulung merupakan ikan segar air tawar yang dipanen dari kolam di pinggiran kota. Warna aslinya keperakan dengan sisik-sisik halus.   Saya membeli makanan ini dari Pasar Pancur Batu, Deli Serd

Sitemap www.gariscorat-coret.com

Ini Perbedaan Kompleks Perumahan dan Pemukiman Biasa

Awal tahun 2005 menjadi saat mengesankan bagi saya. Berbarengan dengan pergantian tahun, keluarga kami pindah dari rumah yang berlokasi di pemukiman biasa ke kompleks perumahan.  Sejak kecil, saya dan keluarga selalu tinggal di pemukiman biasa. Orang tua lebih suka tinggal di lokasi pemukiman umum daripada kompleks. Namanya selera, berbeda-beda untuk setiap orang. Apalagi dulu ada anggapan kalau penghuni kompleks lebih individualis dan enggan bersosialisasi.  Padahal belum tentu, tergantung karakter orangnya. Lama menetap di pemukiman biasa, saya penasaran. Kayak apa, ya, tinggal di kompleks? Saya sering melihat brosur perumahan dengan seribu tanda tanya. Saat itu memang sedang tren pembagian brosur promo rumah. Jika mendapat brosur, saya cuma bisa memandanginya tanpa tahu kapan keinginannya terwujud.  Kata orang, hati-hatilah mengungkapkan keinginan karena bisa menjadi kenyataan. Doa bukan harus diucapkan. Impian yang tersembunyi dalam hati pun bisa menjadi doa terselubung. Benar juga

Manfaat Steril Hewan untuk Anabul dan Pemiliknya

"Hewan itu bagian dari alam. Hidup, mati, atau berkembang biak, ya, sudah nasibnya. Kita manusia enggak bisa mencampuri. Apa? Hewan disteril? Ah, cuma buang-buang uang!" Pernah dengar ucapan seperti di atas?  Saya mempunyai dua ekor kucing betina yang sudah disteril sejak mereka berumur kira-kira setahun. Sebelum steril, rumah pernah ramai dengan anak kucing. Aroma sekitar rumah pun agak terganggu. Belum lagi perawatannya yang tidak murah. Jika menoleh ke belakang, saya sepakat kalau tindakan steril cocok untuk kami.  Tindakan ini memang tidak hanya menguras kantong, tapi juga energi pemiliknya. Selama seminggu masa pemulihan setelah operasi, kesehatan anabul terus dipantau. Bekas sayatan pembedahan dipoles dengan salep anti luka demi mencegah infeksi. Untuk obat makan, mereka harus mengkonsumsi antibiotik setiap hari. Masalahnya, kucing saya agak antipati dengan pengobatan. Anehnya, mereka tahu kapan jadwal obat diberikan. Biasanya kalau jadwal tiba, calon korban langsung se