Langsung ke konten utama

Postingan

Ini Perbedaan Kompleks Perumahan dan Pemukiman Biasa

Awal tahun 2005 menjadi saat mengesankan bagi saya. Berbarengan dengan pergantian tahun, keluarga kami pindah dari rumah yang berlokasi di pemukiman biasa ke kompleks perumahan.  Sejak kecil, saya dan keluarga selalu tinggal di pemukiman biasa. Orang tua lebih suka tinggal di lokasi pemukiman umum daripada kompleks. Namanya selera, berbeda-beda untuk setiap orang. Apalagi dulu ada anggapan kalau penghuni kompleks lebih individualis dan enggan bersosialisasi.  Padahal belum tentu, tergantung karakter orangnya. Lama menetap di pemukiman biasa, saya penasaran. Kayak apa, ya, tinggal di kompleks? Saya sering melihat brosur perumahan dengan seribu tanda tanya. Saat itu memang sedang tren pembagian brosur promo rumah. Jika mendapat brosur, saya cuma bisa memandanginya tanpa tahu kapan keinginannya terwujud.  Kata orang, hati-hatilah mengungkapkan keinginan karena bisa menjadi kenyataan. Doa bukan harus diucapkan. Impian yang tersembunyi dalam hati pun bisa menjadi doa terselubung. Benar juga

Manfaat Steril Hewan untuk Anabul dan Pemiliknya

"Hewan itu bagian dari alam. Hidup, mati, atau berkembang biak, ya, sudah nasibnya. Kita manusia enggak bisa mencampuri. Apa? Hewan disteril? Ah, cuma buang-buang uang!" Pernah dengar ucapan seperti di atas?  Saya mempunyai dua ekor kucing betina yang sudah disteril sejak mereka berumur kira-kira setahun. Sebelum steril, rumah pernah ramai dengan anak kucing. Aroma sekitar rumah pun agak terganggu. Belum lagi perawatannya yang tidak murah. Jika menoleh ke belakang, saya sepakat kalau tindakan steril cocok untuk kami.  Tindakan ini memang tidak hanya menguras kantong, tapi juga energi pemiliknya. Selama seminggu masa pemulihan setelah operasi, kesehatan anabul terus dipantau. Bekas sayatan pembedahan dipoles dengan salep anti luka demi mencegah infeksi. Untuk obat makan, mereka harus mengkonsumsi antibiotik setiap hari. Masalahnya, kucing saya agak antipati dengan pengobatan. Anehnya, mereka tahu kapan jadwal obat diberikan. Biasanya kalau jadwal tiba, calon korban langsung se

Membangun Keceriaan dan Keakraban Keluarga bersama OREO Wafer

Ada yang masih mengingat permainan monopoli, ular tangga, dan ludo? Sebelum internet eksis, permainan ini digemari berbagai kalangan Dulu keluarga saya sering bermain monopoli, ular tangga, dan ludo di rumah. Kami jarang pergi berwisata. Kota kecil tempat kami tinggal minim tempat seseruan bareng keluarga. Waktu itu, sekitar akhir dekade 90-an, objek wisata belum sebanyak sekarang.  Kalaupun ada, jumlahnya masih sedikit dan terletak di pinggiran, agak jauh dari pemukiman kami yang berada di tengah kota. Fasilitas di sana pun serba terbatas bahkan terkesan seadanya. Daripada capek di jalan dan yang dikunjungi pun biasa-biasa saja, mendingan bermain ular tangga di rumah. Jangan tanya tentang mal, supermarket saja masih terbatas. Cerita tentang minimarket masih khayalan. Kalau mau belanja, kami pergi ke pusat pertokoan yang berbentuk ruko. Setiap toko hanya menjual barang tertentu. Jadi, nggak digabungkan dalam satu bangunan seperti mal sekarang. Kalau mau belanja harus sabar menyusuri t