Langsung ke konten utama

Postingan

Dicari, Pemain Bola Berkarakter Kuat dan Tangguh bersama Inner Strength BISKUAT ACADEMY 2022

Pemukiman padat identik dengan anak-anak bermain pada sore hari cerah.  Pekik riang mereka tak bisa diredam oleh situasi yang tak stabil.  Harga-harga barang boleh melonjak, resesi mengancam, politik bisa bergejolak.  Namun tiada yang bisa menghentikan tawa riang mereka.   Mungkin hanya pandemi kemarin yang sempat membuat suasana senyap sementara.  Setelah virus mulai mereda, kegembiraan mereka kembali menyeruak di antara tembok-tembok perumahan. Pemukiman menjadi sunyi jika tak ada bocah seliweran. Permainan yang paling sering dilakoni anak-anak, terutama pria, adalah sepak bola. Entah itu di gang sempit atau perumahan dengan lapangan luas, si bundar selalu mampu menerobos lingkungan warga. Melalui tendangan kaki atau sundulan bola, para bocah itu menunjukkan kreativitasnya mengiring bola hingga sulit direbut lawan. Sepak bola sudah menjadi olahraga favorit di tanah air. Setiap pertandingan kejuaraan mulai dari kelas lokal hingga global, dipenuhi penggemar fanatik. Klub-klubnya berteb

Zenfone 9, Ponsel Mungil dari ASUS dengan Perfoma Maksimal

ASUS meluncurkan produk baru. Bukan laptop, tapi ponsel Zenfone 9 yang mungil dengan fitur mutakhir.   Untuk yang punya rencana mengganti ponsel yang sudah jadoel, kesempatan ini menjadi rekomendasi pas. Apalagi untuk yang hobi memotret ataupun merekam video, Zenfone 9 bisa menjadi andalan. Dengan tampilan ringkas, Zenfone 9 patut dimasukkan dalam daftar ponsel favorit.  Apa saja kriteria gadget mungil ini? Kamera dual dengan stabilization Dengan kamera stabilization muka belakang pada Zenfone 9, pengguna bisa merekam video dengan kualitas gambar jernih. Ditanamkan kamera 50 MP, kualitas video aman dari gangguan guncangan.  Merekam Makro Siapa yang sering merekam gambar dari jarak dekat? Zenfone 9 bisa digunakan untuk memotret objek berjarak 4 cm.  Dengan lensa wide beresolusi 12 MP dan sensor Sony IMX363, hasil jepretan tak kalah dengan fotografer profesional. Bentuk Mungil untuk Kemudahan Beraktivitas Berukuran 14,8 cm x 7 cm,  Zenfone 9 aman diselipkan di saku atau tas mungil untuk

Kisah Setangkup Roti Tawar Melintasi Zaman

Sebagai penganan sejuta umat yang universal, roti mudah ditemukan di berbagai gerai makanan. Mulai dari kios-kios hingga supermarket tersedia cemilan lezat ini. Praktis dan tahan basi untuk beberapa hari, kudapan ini sering dibawa sebagai bekal.  Teksturnya tidak mudah hancur selama tidak terjepit benda-benda padat. "Anak sekarang kalau melihat roti, biasa saja. Berbeda dengan kami dulu. Melihat roti mata kami langsung bulat. Soalnya, jarang-jarang ketemu jenis makanan ini. Kami cuma mampu makan roti sumbu alias singkong." Begitu cerita dari salah seorang guru saya di masa sekolah. Ibu guru ini berasal dari generasi  baby boomers  dan pernah melewati kondisi serba terbatas di Indonesia pasca kemerdekaan. Konon, pada masa itu roti pernah menjadi simbol status sosial di masyarakat.  Hanya orang-orang dengan kelas ekonomi tertentu yang sanggup membelinya. Kelas lain cukup cuci mata saja menatap tampilannya yang lembut kecoklatan. Ah, ibu guru terlalu berlebihan.  Roti sumbu juga

Kokoh Bersama Semen Tonasa

Lahan hijau di pinggir sungai keruh telah berubah menjadi pemukiman padat penduduk. Sisa-sisa areal sepi hanya meninggalkan jejak tanah kosong yang terus terjepit dengan pembangunan perumahan. Jalanan masa lampau yang bersemak dan becek ketika hujan, kini sudah beralih menjadi susunan rapi batako putih. "Dulu di sini sunyi sekali, jarang orang melintas.  Tanah cuma ditanami dengan pohon-pohon yang tidak terlalu tinggi, serta pembibitan kelapa sawit.  Selebihnya hanya semak-semak belukar sekaligus sarang hewan melata."   Begitu dikisahkan seorang warga yang sudah tinggal hampir dua puluh tahun di areal tersebut. Penasaran dengan masa lalu tempat pemukiman sekarang, saya mencoba mencari tahu dari warga yang telah lama menetap di sana. Kisah yang dituturkan di atas terbukti dengan pemandangan yang kami lihat pada awal pindahan kemari hampir tujuh belas tahun yang lalu. Rumah-rumah warga masih bisa dihitung jari. Keluar malam pun agak takut karena banyak tanah kosong dengan ilala