Langsung ke konten utama

Zenfone 9, Ponsel Mungil dari ASUS dengan Perfoma Maksimal


ASUS meluncurkan produk baru. Bukan laptop, tapi ponsel Zenfone 9 yang mungil dengan fitur mutakhir.  


Untuk yang punya rencana mengganti ponsel yang sudah jadoel, kesempatan ini menjadi rekomendasi pas. Apalagi untuk yang hobi memotret ataupun merekam video, Zenfone 9 bisa menjadi andalan.


Dengan tampilan ringkas, Zenfone 9 patut dimasukkan dalam daftar ponsel favorit.  Apa saja kriteria gadget mungil ini?


Kamera dual dengan stabilization

Dengan kamera stabilization muka belakang pada Zenfone 9, pengguna bisa merekam video dengan kualitas gambar jernih. Ditanamkan kamera 50 MP, kualitas video aman dari gangguan guncangan. 


Merekam Makro

Siapa yang sering merekam gambar dari jarak dekat? Zenfone 9 bisa digunakan untuk memotret objek berjarak 4 cm.  Dengan lensa wide beresolusi 12 MP dan sensor Sony IMX363, hasil jepretan tak kalah dengan fotografer profesional.


Bentuk Mungil untuk Kemudahan Beraktivitas

Berukuran 14,8 cm x 7 cm,  Zenfone 9 aman diselipkan di saku atau tas mungil untuk dibawa bepergian.


Perfoma mutakhir

Ukuran boleh mungil, tapi performa jangan dipandang sebelah mata. Salah satunya adalah konektivitas wifi yang dijamin kencang. Zenfone 9 sudah dirancang untuk meminimalisir bottleneck alias kemacetan versi virtual. 


Mau info lebih lengkap lagi tentang Zenfone 9?  Untuk lebih lengkapnya, akan saya tuliskan ulasan lengkap dari gadget ini.


Selain tulisan, ada pula visual tentang Zenfone 9. Besok Kamis 17 November 2022 pukul 13.00 WIB,  ASUS  akan launching Zenfone 9 melalui Youtube.  Kita bakalan dikenalin dengan perfoma ponsel keluaran terbaru sampai ke fitur-fiturnya.


Psst...  ada satu lagi berita bagus.  Di acara launching nanti, ASUS bagi-bagi Zenfone 9 untuk penonton yang beruntung. Asyik, kan! Kapan lagi ada yang beginian? 



Yuk,  atur jadwal untuk bisa ikutan launching. Ditunggu,  ya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mata tidak boleh

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusahaan mampu memproduksi 2,8 jut

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua