Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Lomba Blog

Investasi Cuan dan Aman untuk Hari Tua Bersama EBA Ritel

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan fakta prediksi ekonomi Indonesia pada tahun 2045. Dalam ulasannya pada Ministry of Finance Festival 2022 (MOFEST 2022) di Jakarta, Kamis 1 Desember , bendahara negara memperingatkan tentang jumlah populasi usia tua yang terus meningkat dibandingkan sekarang. Menurut Sri Mulyani, dikhawatirkan setelah 100 tahun Indonesia merdeka, warga usia lanjut semakin banyak yang hidup dalam kemiskinan. Warga senior yang mempunyai kemampuan ekonomi di bawah rata-rata ini, menjadi tanggungan negara. Saat ini penduduk tanah air sudah mencapai 270 juta jiwa.  Diprediksikan pada tahun 2045 angka ini akan bertambah lebih dari 300 juta jiwa.  Berbagai fasilitas umum harus ditambah seperti perumahan, sekolah, transportasi, hingga WC umum. Karena upaya tersebut,  pemerintah akan kesulitan mengelola anggaran untuk pengadaan fasilitas masyarakat. Jumlah warga yang terus meningkat ini tidak diikuti dengan peningkatan penduduk usia produktif, yaitu berusia 15 - 64 tahun

Kolaborasi #SuamiIstriMasak dari Kacamata Seorang Pejuang Mandiri

    Berstatus sebagai pejuang mandiri, atau lajang, alias jomblo, di usia yang tak lagi muda agak menakutkan terutama bagi wanita. Berbagai tudingan ditujukan pada individu yang masih betah melajang. Ada yang mengatakan karena tidak pandai bergaul, kurang menarik, hingga omongan lain yang cukup menggigit. Hadeh!   “Sudahlah, asal ada yang mau langsung menikah aja. Nggak usah tanya ini itu segala macam. Mau tunggu apalagi? Daripada kelamaan sendirian.”   Omongan pedas seperti ini sudah sering hinggap di telinga saya. Biasanya, kalau ketemu yang beginian, saya cuma bisa menghela napas sambil berlalu.  Dalam hidup, ada hal yang tak perlu ditanggapi serius.   Walaupun banyak omongan pedas berseliweran, banyak kok para pejuang mandiri yang tetap kalem.  Biasanya, kicauan ramai justru datang dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Repotnya, kalau ada keluarga yang terprovokasi dan langsung kepanasan, hingga mendesak untuk segera menikah. Padahal, keputusan menikah sebaikn