Menjalin Komunikasi Bertetangga Bersama Paket Internet Cepat


Paket Internet Cepat


Hidup bertetangga itu unik. Kalau sudah akrab, kita sering mengobrol tentang topik receh dengan mereka. Pinjam meminjam keperluan rumah, seperti panci dan kuali, sudah biasa. Kedekatannya lebih daripada dengan sepupu, apalagi jika telah saling mengenal selama bertahun-tahun. Namun, kita pun bisa berselisih paham dengan tetangga.

 

Tren sekarang, mayoritas lingkungan bertetangga tidak selalu akrab, terutama di kota-kota besar. Penyebabnya, warga sudah lebih individualis dan sibuk dengan aktivitas masing-masing. Rumah hanya tempat singgah, tetangga cuma orang-orang yang kebetulan tinggal berdekatan. Mereka jarang bertegur sapa, apalagi saling mengenal. Kebanyakan begitu karakter masyarakat saat ini.

 

Akan tetapi, situasinya berlainan dengan tempat pemukiman saya. Meski berlokasi di dalam salah satu kota terbesar di tanah air, perumahan tempat saya tinggal agak berbeda. Walaupun berasal dari berbagai latar belakang, warganya masih menjaga kekerabatan antar tetangga. Di sini, ada sekitar seratus kepala keluarga bermukim dan mayoritas saling mengenal.

 

Komunitas penghuninya terbentuk bukan karena kewajiban dari RT atau RW, tapi gagasan mandiri penghuni perumahan.  Mulai dari pengadaan petugas sekuriti, perkumpulan marga (mayoritas berasal dari suku bermarga), petugas kebersihan, hingga urusan bisnis pun dibentuk bersama dari warga untuk warga.

 

Di sini, Kepling (kepala lingkungan) tidak bergerak sendiri.  Penghuni kompleks proaktif menyampaikan aspirasinya. Melalui grup WA, ada inisiatif untuk mendiskusikan berbagai permasalahan yang muncul di sekitar pemukiman, termasuk tanya jawab. Jika punya keluhan bisa chat di grup. Semua problem dibicarakan bersama untuk ditemukan solusinya.

 

Ada berbagai fasilitas bersama yang dibangun melalui dana gotong-royong. Mulai dari perbaikan jalan rusak, perangkat CCTV, hingga pengutipan iuran sekuriti dan sampah, semua dibicarakan bersama.  Jika ada yang meninggal dunia, warga kompak melayat.  Kabar maling tertangkap hingga ular menyasar ke rumah penduduk, semua melintas di grup WA.

 

Berita-berita tersebut tidak hanya diperbincangkan melalui dunia maya, tapi juga di alam nyata.  Topik-topik tersebut bisa menjadi sumber obrolan warga.  Biasanya sore hari saat semua tugas rumah telah selesai, banyak kumpulan ibu yang  mengobrol sambil menemani anak bermain.

 

Berbagi Cerita antara Tetangga

Sumber : Canva

 

Intinya, penghuni perumahan bahu membahu dan berkomunikasi mengatasi setiap problem yang muncul di lingkungan. Jadi, walaupun kami penduduk kota besar, bukan berarti berkarakter individualis. Kerjasama tetap dibutuhkan agar pemukiman senantiasa aman terkendali.

 

Ada satu peristiwa agak menyeramkan yang pernah terjadi di kompleks ini.  Beberapa tahun yang lalu, pos penjagaan satpam diserang gerombolan remaja tak dikenal. Menurut kabar yang beredar, gerombolan tersebut merupakan bagian dari gank motor. Akan tetapi, sebagian lagi berpendapat kalau gerombolan itu hanya sekumpulan remaja punk.

 

Dari mana asal muasal perusuh itu, tidak terlalu penting.  Satu hal yang pasti, gerombolan remaja itu benar-benar sadis dan mendesak mau masuk ke kompleks. Mereka ingin merusak rumah-rumah warga.

 

Berhasilkah mereka? Oops, tunggu dulu. Nggak segampang itu menerobos rumah orang lain.

 

Gerombolan yang notabene anak-anak abegeh itu mungkin kurang riset. Sebelum menyerang seharusnya mereka mencari tahu terlebih dahulu, siapa saja yang tinggal di dalam kompleks? Dengan situasi perumahan demikian, kira-kira berhasilkah penyerbuan mereka? Jangan cuma berani melempar batu merusak pemukiman warga.

 

Mereka tidak tahu, banyak tetangga saya yang berasal dari kepolisian. Mulai dari petugas baru hingga yang sudah memiliki jabatan mumpuni, bermukim di dalam kompleks. Mereka merupakan orang-orang yang terlatih menghadapi situasi genting dan huru-hara.

 

Gimana nasib perusuh kemudian? Penyerangan gerombolan tidak berlangsung lama. Para bapak kepolisian, dibantu warga setempat, mengeroyok balik perusuh tak bertanggung jawab. Anak-anak remaja yang cuma modal nekat, langsung tiarap dan menyerah tanpa syarat.  

 

Nggak selesai sampai di situ, orang tua berandalan segera dipanggil.  Cukup ribet juga proses kesepakatan penyelesaiannya, tapi ampuh membuat anak-anak itu jera. Peristiwanya sudah terjadi bertahun-tahun lalu dan sampai hari ini mereka tidak pernah kembali.

 

Kejadian di atas membuat warga traumatis. Petugas keamanan sempat vakum selama beberapa bulan. Dari peristiwa tersebut, warga menjadi tahu kekurangan sistem keamanan kompleks.  Sekarang petugas keamanan sudah aktif kembali dengan sistem yang lebih baik.

 

Ya, begitulah tetangga di sini. Mereka saling bekerja sama dan mencari solusi dari masalah yang muncul. Semua upaya ini dilakukan demi menjaga ketentraman bersama.

 

Tetangga yang sefrekuensi boleh menjadi kawan akrab. Sayangnya, tidak semua bisa menjadi teman.  Terkadang situasi di lingkungan rumah berbeda dari yang kita diinginkan.  Begitu juga dengan relasi bertetangga. Ada saja konflik warna-warni yang bermunculan.

 

Saya pun pernah berbeda pendapat dengan tetangga. Kalau ada ketidakcocokan, biasanya saya introspeksi diri sendiri dulu.  Mungkin ada kesalahan yang perlu diperbaiki, seperti sikap atau tutur kata yang kurang tepat. Mungkin dia tersinggung atau merasa terganggu.  Kalau sudah menemukan letak kesalahannya, maka upayakan diperbaiki agar perselisihan tidak berlanjut.

 

Namun, ada juga tipe tetangga yang memang hobi mencari keributan. Walaupun kita sudah diam, dia tetap mau membuat kehebohan. Ada saja kekurangan kita yang bisa dijadikan topik perbincangan. Semua yang kita kerjakan salah. Pernah nggak ketemu yang beginian?

 

Tetangga Berdebat

Sumber : Canva

 

Kita sudah tenang dan berusaha memperbaiki diri, tapi masih tetap saja membuat persoalan. Terkadang omongannya seperti mengetuk gendang telinga dengan tempo cepat. Kalau sudah begini, mungkin telinga kita yang perlu sedikit ditebalkan.  Emosipun harus dikendalikan. Sekaligus, mohon ditambah kekuatan untuk menerima segala kritikan.

 

Tetangga merupakan arena latihan untuk bersosialisasi. Anggap saja kritikan mereka sebagai penguat  mental. Walau kadang mengesalkan, bertetangga membuat mental kita menjadi lebih tangguh. Bagaimana cara memperlakukan tetangga, biasanya seperti itu juga karakter asli seseorang.  Tangguh menghadapi tetangga, berarti tangguh juga di luaran. 

 

Walaupun penuh dengan suka duka, hidup bertetangga itu tetap asyik juga, kok. Saya sulit membayangkan tinggal di daerah sepi yang hanya dihuni beberapa rumah di sekitarnya.  Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan lingkungan padat penduduk. Saling tolong menolong antar warga sudah lumrah. Tetangga memang seharusnya begitu, seperti keluarga sendiri. Jadi, sabarlah menghadapi tetangga yang rumit.

 


Manfaat Bersosialisasi dengan Tetangga

Bertetangga bukan sekedar 'say hello' setiap hari supaya nggak dibilang sombong. Kalau ada waktu luang, mengobrol lah dengan mereka. Selama berdampingan, sebaiknya saling menghormati tanpa mencampuri urusan pribadi. Walaupun akrab, tetap ada batasan antara kita dan keluarga orang lain.

 

Kita perlu menjaga hubungan harmonis selama bertetangga. Usahakan supaya tetap bisa hidup rukun dengan mereka. Kita rukun tinggal di sana, hati pun ikut tenteram. Kalau tidak?  Bayangkan saja, setiap hari kita akan melihat wajah orang yang mengesalkan.

 

Selain untuk ketentraman, ini beberapa manfaat bertetangga, seperti :


  • Saling Tolong Menolong

Ada nggak manusia yang bisa hidup sendirian?  Saya pernah mendengar cerita orang yang bisa mandiri karena panggilan tugas. Sebagai contoh, penjaga mercu suar yang biasa hidup seorang diri di pantai berkarang.

 

Akan tetapi, berapa banyak orang demikian?  Berapa lama pula dia sanggup bertahan?  Penjaga mercu suar pun ada masanya cuti tugas dan bergabung di masyarakat. Sejatinya, kita adalah mahluk sosial yang berkumpul bersama dengan orang lain.

 

Hidup bertetangga merupakan karakter dari mahluk sosial. Manusia sulit hidup sendirian. Sepi kalau cuma seorangan. Kita membutuhkan bantuan orang lain ketika ada masalah. Di lain waktu, mungkin kita membantu yang bermasalah.  Istilahnya, saling tolong menolong.


 

Tolong Menolong antara Tetangga

Sumber : Canva

 

·    Sumber Informasi Terpercaya

Punya tetangga dengan berbagai profesi itu bisa menjadi sumber informasi penting. Dengan mereka, kita bisa bertanya tentang berita yang dibutuhkan. Nggak khawatir hoaks, karena yang dibahas memang sudah menjadi profesi mereka.

 

Tetangga saya berasal dari berbagai profesi mulai dari pendidik, paramedis, ASN, pegawai swasta, pebisnis, hingga ibu rumah yang pandai memasak. Melalui mereka, saya bisa mempelajari banyak hal penting. Mereka pun orang-orang yang asyik diajak berdiskusi.

 

  • Menjaga Kesehatan Mental

Tetangga yang seru boleh menjadi teman mengobrol.  Dengan mereka, kita bisa memiliki wawasan yang lebih luas. Dari sudut pandang mereka, kita melihat permasalahan dengan kacamata yang lebih lebar.

 

Tahukah kalau sering mengobrol dan bersosialisasi bisa mencegah kepikunan? Ahli demensia (kepikunan) David Troxel mengatakan, otak manusia senang berkolaborasi. Artinya, otak jangan dibawa diam melamun di rumah. Berkumpul dan berdiskusi dengan orang lain membuat otak lebih aktif dan sehat. Otak demikian akan menurunkan resiko kepikunan.

 

Nah, ternyata bertetangga memberi beragam manfaat untuk kita. Yuk, kalau ada waktu senggang ajak tetangga mengobrol.  Kalau perlu sekalian beraktivitas bersama, misalnya berolahraga.  Selain sehat fisik, kita juga sehat secara mental.

 


Paket Internet Cepat untuk Menjalin Komunikasi dengan Tetangga

Walaupun tinggal berdekatan, paket internet cepat tetap dibutuhkan untuk menjaga komunikasi dengan tetangga.  Alasannya, kita nggak selalu bisa berkomunikasi tatap muka dengan mereka. Kalau terhalang oleh jarak, chat di ponsel bisa menjadi solusi.

 

Suatu hari, mungkin ada peristiwa yang mengharuskan kita menggunakan internet untuk berbicara dengan mereka.  Misalnya, pas tengah malam ketika kita mendengar suara mencurigakan di sekitar halaman rumah.  Jika takut keluar, kita bisa meminta bantuan tetangga untuk memantau dari kediaman mereka. Sekaligus kita pun bisa menghubungi sekuriti untuk memeriksa situasi.

 

Dalam situasi begini, paket internet cepat harus tersedia. Perlu jaringan internet mumpuni untuk menghubungi mereka. Jangan sampai pas suasana genting, eh, jaringannya ngadat pula. Kesal dan panik langsung berpadu seperti es campur. Oleh sebab itu, penting sekali menggunakan internet jalur kencang.

 

IndiHome dari Telkom Indonesia telah menyediakan solusi internet kencang bebas hambatan. Jaringan ngebut dan stabil untuk kebutuhan per anggota rumah tangga tersedia dengan harga terjangkau.

 

Umumnya, jaringan 10 - 20 Mbps sudah memenuhi syarat  internet kencang bagi satu orang. Dengan kecepatan demikian, pengguna sudah bisa, membuka chat, medsos, zoom, hingga memutar video. Nah, jika ada 4 orang dalam satu rumah dikalikan saja dengan angka tersebut.

 

IndiHome telah menyediakan internet berkecepatan sampai 300 Mbps. Kalau ukuran keluarga inti, ayah ibu beserta anak-anaknya, jaringan ini sudah bisa memenuhi kebutuhan sinyal super kencang. Pengguna mampu berselancar sepuasnya di dunia maya.

 

Menariknya lagi, IndiHome sudah diperlengkapi dengan fiber optik yang mampu mengtransfer data hingga 100 Mbps. Dengan kecepatan demikian, jaringan tetap stabil meskipun akses internet dilakukan secara bersamaan.

 

Apa lagi manfaat dari kabel optik?

 

Kabel fiber optik tidak menggunakan kabel tembaga atau kabel koaksikal.  Benda ini terbuat dari kaca atau plastik yang lebih tipis dari sehelai rambut. Karena tidak berbahan tembaga, kabelnya tahan terhadap gempuran cuaca buruk, seperti petir dan gangguan elektromagnetik lainnya. Jadi, tetap aman digunakan saat cuaca kurang bersahabat.

 

IndiHome di Perumahan

Sumber : Pixabay

 

Selain internet, ada juga penawaran layanan digital andalan lain, seperti televisi interaktif (IndiHome Televisi) dan telepon rumah. Layanan ini mempunyai fitur-fitur unggulan untuk kepuasan pengguna.

 

  • IndiHome Televisi

Bukan hanya sekedar tontonan di layar kaca, layanan televisi interaktif ini menyediakan fitur play, pause, dan rewind. Tujuannya agar pengguna bisa memutar ulang program televisi sesuai keinginan. Ingin mem-pause acara televisi karena mau mengambil cemilan ke dapur? Bisa!

 

Jangan khawatir jika ada kegiatan yang bersamaan dengan acara televisi favorit.  Melalui fitur TV Storage, pengguna dapat merekam acara favorit ke hard drive sampai durasi 600 menit.  Jika ada waktu luang, tinggal diputar sambil menikmati me time.

 

Ada lagi fitur TV on Demand dan Video on Demand yang bisa memutar program televisi beberapa hari yang lalu. Pingin menonton ulang film kemarin? Amanlah, bisa ditayangkan kembali. Intinya, pengguna boleh memilah-milih siaran dalam jangka waktu beberapa hari tertentu. 

 

  • Telepon

Telepon rumah pun menjadi layanan digital unggulan dari IndiHome.  Mencakup jangkauan lokal, interlokal, dan selular, pengguna memperoleh layanan telepon rumah bersuara jernih. Dengan harga hemat, silaturahmi dengan keluarga dan kerabat tetap terjalin erat.

 

Nah,Telkom Indonesia melalui IndiHome, telah menyediakan berbagai layanan Paket Internet Cepat untuk rumah.  Layanan digital ini bisa menjadi pilihan bagi pengguna untuk jaringan kencang dan stabil.  Dari rumah, kita pun bisa beraktivitas, menonton hiburan, hingga berkomunikasi dengan kerabat.

 


Paket Internet Cepat dan Jalinan Komunikasi Antara Tetangga

Bertetangga merupakan komunitas menarik. Kita bermukim dekat dengan mereka tanpa ikatan kekerabatan atau perencanaan terlebih dahulu. Lokasi rumah yang mempertemukan kita dengan tetangga.

 

Kita melihat ada beragam karakter unik pada mereka, mulai dari yang pendiam, cerewet, kepo dengan urusan orang lain, dan sebagainya. Namun, sebaiknya jangan cepat dulu menuding orang lain. Mungkin menurut tetangga, kita pun termasuk sosok unik. Hanya saja, mereka tidak pernah mengungkapkannya.

 

Saya dan keluarga sudah beberapa kali pindah rumah dan telah bertemu bermacam karakter orang. Di manapun kita menetap, selalu ada beragam cerita suka duka bertetangga.  Sekarang tinggal keluwesan kita menghadapi mereka dengan beragam sifat-sifatnya, termasuk yang unik.

 

Mengobrol, bertukar informasi, saling tolong menolong, merupakan upaya agar jalinan komunikasi dengan tetangga tetap terjalin akrab.  Jika kita jarang berada di rumah dengan alasan kesibukan, berkomunikasi dengan mereka dapat dilakukan melalui internet cepat yang mumpuni.

 

IndiHome bisa menjadi pilihan internet kencang dan stabil untuk bersosialisasi. Chat bersama tetangga, berbagi file atau video menarik antara warga, hingga zoom dengan petugas kelurahan, sekarang sudah dapat dilakukan dengan layanan digital.

 

Jadi, daripada mencari kekurangan tetangga, lebih baik fokus menjalin keakraban dengan mereka.

 

Yuk, segera memasang IndiHome di rumah agar komunikasi dengan tetangga tetap lancar.

 

Referensi :

·         20 Mbps untuk Berapa Orang?  Ini Penjelasan Detailnya. https://kumparan.com/how-to-tekno/20-mbps-untuk-berapa-orang-ini-penjelasan-detailnya

·         Penjelasan Menarik Seputar IndiHome Fiber.  https://indihome.co.id/blog/penjelasan-lengkap-dan-menarik-seputar-indihome-fiber

·         How Depression and Dementia Related https://www.helpforalzheimersfamilies.com/learn/the-basics/alzheimers-faqs/depression-and-dementia/

 

 

Komentar

  1. Grup WA di RT dan RW jalan kencang sekali nih mbak klo di tempatku. Sampai2 ada yang kebablasan, menumpahkan emosi juga via grup, bikin grup jadi agak gimanaaa gitu heheheee... Balik lagi memang ke tipe orangnya, klo memang toxic, ya dimana2 selalu cari gara2. Mending ambil positifnya aja yaa.. jadikan orang itu sebagai sumber latihan kesabaran. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak bisa curhat sama orang rumah, ya, curhat di grup WA. Hahaha. Sekarang memang banyak yang gitu, Mbak. Teman alumni sekolah saya pun ada yang gitu. Cuma karena anggota sudah tahu situasi keluarganya, semua sudah maklum.

      Hapus
  2. Saya masih agak awam nih masalah pertetanggaan hahaha. Apa ya, sebagai orang introvert, saya kurang nyaman dengan kedekatan tetangga yang terlalu dekat gitu.
    kalau sesekali bertegur sapa, pinjam hal-hal yang biasa mungkin nggak masalah. Tapi kalau tetangga yang sampai setiap hari main ke rumah, jujur jadi terganggu sayanya hahaha.
    Mending sih kalau ada perlu, lewat chat aja, biar nggak ganggu waktu orang lain kan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga agak introvert dan jarang ikut kumpulan tetangga. Tapi, terkadang dipanggil ada kondangan atau sekadar ngobrol depan rumah, kan gak mungkin ditolak, Mbak. Dari obrolan tersebut ada juga, kok, faedahnya. Istilahnya, gak gosip melulu lah.

      Hapus
  3. Wah asyik kalau bisa bahu-membahu dengan tetangga mengatasi masalah bersama yang bikin jera penyerang. Selain itu, dengan tetangga pun terjalin komunikasi yang makin baik berkat internet cepat dari IndiHome.

    BalasHapus
  4. Beneran ngga kebayang deh aku gimana kalo ngga ada paket internet cepat gini huhu.. apalagi saya yg gapunya tetangga. kiri rumah kosong, depan udah kebun dan jarak ke rumah tetangga lain lumayan jauh sih dipisahkan sama jalan raya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget ya Mba Jihan gimana rasanya kalau sampai ga ada internet cepat seperti sekarang kita kayaknya mati kutu di rumah, apalagi kalau jarak yang satu rumah dengan rumah lainnya itu pada jauhan, tapi untung ada internet jadi bisa dijangkau

      Hapus
    2. Benar, dengan jaringan internet kencang dijamin bisa cepat kontak dengan tetangga. Kalau ada perlu bantuan di rumah, bisa cepat kontak pak kepling, misalnya.

      Hapus
  5. Jadi ingat pepatah lama, "Tetangga yang dekat lebih baik ketimbang saudara yang jauh". :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mbak, mereka yang pertama dipanggil kalau ada sesuatu di rumah. Saudara belum tentu datang, tetangga langsung muncul beramai-ramai.

      Hapus
  6. Zaman sekarang internet cepat benar-benar jadi kebutuhan ya Mba. Nggak cuma komunikasi sama orang jauh atau tetangga aja, buat entertainment sama kerjaan juga udah era internet. Untung ada Indihome yang tersebar luas di Indonesia.


    Cuma please, kurang-kurangin internet macetnya ya mas/mba Indihome wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nanti mas/mbak IndiHome bakalan terus memperbaiki jaringannya.

      Hapus
  7. Selain buat ghibah. Hehe ... Kalau pakai internet cepat bisa klarifikasi dengan cepat jika terkena fitnah. Jadi sebelum cerita ngombro-ombro bisa distop dengan kalimat klarifikasi yang terkirim tepat waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klarifikasi disertai bukti dari yang bersangkutan ya, Mbak.

      Hapus
  8. Masya Allah segitu besarnya manfaat internet ini ya bagi kelangsungan hidup kita bermasyarakat

    BalasHapus
  9. ok internet banyaakkkk bgt faedahnya.
    asalkan dipakai secara bijak ya.
    makasi artikelnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, jangan sampai yang jauh jadi dekat. Sebaliknya yang dekat jadi jauh.

      Hapus
  10. Internet memang sekarang jadi sarana komunikasi yang efektif antar warga ya. Karena di sela-sela kesibukan masing-masing warga, asalkan tergabung dalam grup WA RT, biasanya kita masih akan dapat informasi di sekitar. Dan menurut saya ini penting sekali. Btw, gerombolan anak-anak seperti cerita Mbak di atas memang meresahkan ya. Semoga semua bisa bertindak tegas sesuai jalur agar tidak ada lagi kejadian2 yang meresahkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aman. Sudah gak muncul lagi mereka, Mbak. Mungkin udah beralih profesi jadi blogger atau youtuber. Hehehe.

      Hapus
  11. Aku ngeras banget pertetanggaanku itu masih agak trtutup, sling berbagi tapi kek nggak sama yg di desa" sih mungkin krn sibuk masing-masing ya. Btw tetanggaku pake indihome ini trus dia share ke aku dong, happy pokokknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di tempat saya pun ada yang tertutup, tapi gak mayoritas. Tergantung karakternya juga. Warganya lebih banyak ibu-ibu gaul, jadi tetap rame dengan aktivitasnya.

      Hapus
  12. Iya nih sekarang semua masalah di lingkungan rumah lebih banyak diobrolin via group WA, ngak heran dalam satu kompleks perumahan bisa banyak group WA, ada RW. RT, ibu-ibu, dan lain-lain. Biasanya berita yang ingin disampaikan lebih cepat menyebar via WA daripada secara langsung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin masalah waktu juga, Mbak. Sambil menggendong anak, kan tetap bisa ber-WA ria. Daripada membawa bocil keluar, kan, agak repot.

      Hapus
  13. Jadi ingat anak kos di samping rumah pakai IndiHome buat rame-rame nih. Jadi kadang kalau malam mereka mabar bareng di depan kamar kosnya

    BalasHapus
  14. Jadi ingat pertama kali diboyong suami ke rumah mertua, bertetangga itu hanya dengan saudara saja. Apalagi saya memilih di rumah saja sambil berselancar di dunia maya. Eh sekarang banyak tetangga yang melakukan hal seperti saya, karena sudah banyak tetangga yang pasang Indihome juga

    BalasHapus
  15. Dengan adanya jaringan internet pergaulan bertetangga bisa tetap terhubung ya. Walau hidup di masyarakat kadang tak selalu mulus.

    BalasHapus
  16. Setujuuu daripada nyari kurangnya dan julidin tetangga mending jalin keakraban..apalagi dah ada dukungan dari IndiHome yang bisa menjadi pilihan internet kencang dan stabil untuk bersosialisasi.

    BalasHapus
  17. Setuju tinggal dimanapun yang namanya bertetNgga itu penting untuj saling kenal dan membantu. Tetangga bahkan lebih dekat dari saudara kadang. Beberapa kali tinggal di kota berbeda tetap berusaha kenal dan berbaur dengan lingkungan

    BalasHapus
  18. Menurut saya tetangga adalah saudara terdekat, karena tidak selamanya kita dalam kondiis senang, kalau pas susah juga tetangga yang pertama kali menolong, saya sudah mengalaminya beberapa kali. Saat bapak saya meninggal, tetangga langsung membantu, pihak keluarga sangat terbantu dan bveberapa kejadian lainnya
    Oleh karena itu menjaga adab dengan tetangga itu perlu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mbak, mereka lebih dari teman atau saudara kita.

      Hapus
  19. Kebantu banget sih dengan adanya internet cepat di era digital ini dalam hal menjaga hubungan baik dengan tetangga. Karena ada wag RT dan RW yang bisa segera memberikan informasi terkait keamanan atau tentang apapun sehingga kita merasa saling menjaga.

    BalasHapus
  20. betul nih tetangga itu saudara dekat kita, sebab disaat kita jauh dari sanak saudara maka tetangga lah yang jadi saudara kita . sebab mereka yang akan kita minta bantuan saat dalam kondisi mendesak . jadi baik2 sama tetangga ya

    BalasHapus
  21. Wah bagus nih kompleks perumahannya pada kompak semua. Kalau saya karena tipe introvert juga jadi emang jarang keluar rumah , paling keluar dan ketemu tetangga kalau ada kang sayur lewat hehe, tapi syukurnya komunikasi dengan tetangga bisa tetap terjalin dengan mengandalkan paket internet cepat^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer