Langsung ke konten utama

Postingan

Pengalaman Menumpang Bis Eldivo Jurusan Medan - Pem. Siantar

  Berlibur ke luar kota memang menyenangkan. Tak perlu jauh, cukup sekitar 2 - 3 jam perjalanan saja sudah membawa suasana baru. Minimal, kita telah menemukan lingkungan berbeda dari tempat menetap. Pemandangan mata perlu diubah, jangan sama terus-menerus.  Pem. Siantar, sebagai kota terpadat ketiga di Sumatera Utara setelah Medan dan Binjai, menjadi tujuan saya sambil menengok keluarga. Kota ini pun sudah familiar karena melewati masa seragam merah putih di sana. Bersama orang tua, dulu saya sering dibawa keliling naik motor. Jadi, saya mengenal hampir setiap sudut kota. Selain relasi kenangan, Pem. Siantar tempat yang patut dikunjungi. Wisata kulinernya dijamin membuat lidah betah dan ingin mencoba semua hidangan yang tersedia. Beragam roti, mie, kue-kue, hingga oleh-oleh khas kacang tumbuk siap memanjakan wisatawan. Selain makanan, tempat wisatanya pun oke punya, seperti kebun binatang dan taman-taman rekreasi keluarga untuk  Sudah lama saya tidak berkunjung ke sana. Biasanya, say

Tinggal Sendirian, Siapa Berani?

Dulu saat menonton film dari negara empat musim, saya sering iri melihat sebagian tokoh-tokohnya tinggal di rumah sendirian. Semua pekerjaan rumah mereka selesaikan seorang diri tanpa bantuan teman atau keluarga, terutama jika mereka masih berstatus single. Budaya mereka mendidik anak mandiri sejak usia muda.  Berbeda dengan budaya negara kita yang masih kental dengan adat kekeluargaan. Kecuali kos-kosan, tinggal sendirian tanpa keluarga atau teman dipandang janggal. Apa enggak kesepian? Terus, siapa yang membantu kalau terjadi sesuatu (ya, janganlah berharap terjadi sesuatu yang tidak diinginkan). Tinggal sendirian bukan pilihan populer di sini. Saya justru penasaran gimana rasanya tinggal sendirian. Pasti senang bisa menguasai satu rumah sebebas-bebasnya. Penghuni punya kehendak mandiri mau beresin rumah atau enggak, toh tinggal sendirian. Tidak akan ada yang komplain. Mau mengerjakan apapun, seperti memasang suara musik keras, ayo saja. Tetapi, kapan ya, bisa terwujud? Begitu dulu

Yuk, Cicipi Cemilan Legit Khas Sumatera Utara

  Singgah pada daerah tertentu rasanya kurang lengkap kalau belum mencicipi kuliner khas setempat. Ada beragam hidangan yang mungkin tidak kita temukan di daerah asal.  Soal rasa atau selera memang  relatif, tapi tak ada salahnya dicoba dahulu.  Kalau ke Sumatera Utara, jangan lupa mencicipi kue khas Batak Toba, seperti ombus-ombus, lapet, hingga  pohul-pohul. Kenapa saya sarankan mencobanya? Karena saya suka rasanya dan penjual makanan ini seminggu sekali pasti lewat depan rumah. Iyalah, kita sebaiknya menyarankan makanan yang sering kita temukan. Kalau bukan penduduk setempat, siapa lagi? Sebelumnya saya juga pernah menulis tentang cemilan makanan khas Sumatera Utara lain, yaitu cimpa dan kue jagung di sini . Kalau jenis ini merupakan makanan khas dari Batak Karo, sub suku yang lain. Suku Batak itu ada beragam ya, bukan hanya satu. Uniknya, karena berasal dari daerah yang sama, maka bentuk dan rasa beragam cemilan di atasnya agak beti-beti, beda tipis.  Tanpa perlu berpanjangan, yuk