Langsung ke konten utama

Postingan

Mandiri Bersama Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

Diedit oleh Canva Dulu, setiap pagi di depan rumah sering lewat penjual  sarapan.  Usahanya sederhana sekali, hanya berkeliling dengan sepeda motor beserta lemari besi kecil yang dipasang pada jok.  Sarapan yang dijual pas di lidah, yaitu lontong sayur dan nasi uduk. Kemasannya juga rapi dan bersih. Lontong dan nasi dibungkus terpisah dengan kuahnya, sehingga dijamin tidak cepat basi. Sayangnya, usaha tersebut tak bertahan lama.  Suatu hari, bapak penjual sarapan ti ba-tiba menghilang. Beliau memang tak pernah muncul lagi, sehingga saya tak tahu persis apa penyebabnya.  Tapi, kalau boleh berasumsi, ada satu faktor yang mungkin jadi pemicu. Yang saya ingat, saat itu ada kabar kalau harga minyak goreng akan naik. Seperti yang diketahui, mengolah lontong dan nasi uduk membutuhkan minyak goreng.  Bumbu-bumbu perlu ditumis, demikian juga dengan beberapa bahan tambahan seperti tahu dan tempe. Masakan ini membutuhkan minyak goreng yang tidak sedikit.  Benar saja. Begitu harga minyak goreng re

Imlek Datang, Kue Bakul Terhidang

Gambar diedit oleh Canva Tepat pada tanggal 1 Februari 2022 nanti, seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Imlek 2573. Pergantian tahun ini menandakan dimulainya Shio Macan Air 2022. Awal mula tradisi Imlek adalah perayaan petani di China untuk menyambut pergantian dari musim dingin ke musim semi.  Karena itu awalnya disebut dengan Festival Musim Semi. Angpao dan barongsai jadi simbol Imlek yang paling menonjol. Dari antara keduanya yang tepopuler tentu saja angpoa.  Amplop berwarna merah ini kerap dibagi-bagikan sebagai tanda transfer kegembiraan dan harapan keberuntungan di tahun baru.  Entah benar atau tidak, pernah ada orang yang cerita, kalau dari perolehan angpoa saja dia bisa beli sepeda motor.  Mungkin saja, kan? Sementara barongsai yang menyerupai singa adalah tontonan meriah yang sayang untuk dilewatkan.  Para pemainnya begitu lincah, gesit, dan harmonis. Barongsai membawa filosofi yang mengajarkan manusia untuk meneladani sifat singa. Bukan keganasannya, tapi keberanian dan

Ngeblog dari Nol, Langkah Awal Blogger Pemula

Foto :  Pixabay dan Canva Ngeblog. Dari dulu saya sudah sering mendengar istilah ini, namun masih awam dengan pengertiannya karena belum pernah ikutan ngeblog. Istilah blogger sendiri mulai dikenal sejak banyak penulis blog yang membagi tulisan keren, seperti travelling, yang kemudian jadi viral. Dalam bayangan saya, para blogger adalah orang-orang yang punya 1001 macam ide, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan dan visual menarik. Mereka sulit kehabisan ide serta punya cara tertentu untuk tetap konsisten berkarya.   Rumit juga jadi blogger, begitu sempat muncul opini di pikiran. Selain rajin mencari ide, blogger tentu paham internet. Sedangkan saya hanya tahu  meng-google saja. Namun karena penasaran, saya pernah coba buat blog sendiri. Usaha itu sukses membuat semakin bingung. Banyak istilah-istilah blog yang belum dimengerti. Sempat pula kehabisan tema tulisan. Alhasil blognya lebih sering kosong melompong. Hingga suatu hari saya dapat info berharga dari teman online. Jangan hera

Yuk, Berlibur ke Central Park Zoo and Resort

Hampir berlumut.  Mungkin itu situasi yang tepat untuk menjelaskan nyaris dua tahun tidak bisa pergi ke mana-mana.  Hanya di rumah saja sambil disuguhi media yang memberitahu angka penderita Covid dari hari ke hari.  Sampai malas bertanya, kapan virus ini hilang? Di rumah sudah menyesuaikan diri, gimana cara menghilangkan jenuh, mulai dari cari hobi yang bisa bermanfaat, termasuk buat blog walau masih agak gagap.  Namanya juga belajar, nggak bisa instant, sering ada proses.  Mau pesan ayam goreng cepat saji saja perlu proses, kan?  Ayamnya dipotong, dibumbui, digoreng, dijual, kemudian pengunjung antri membeli.  Apalagi   dengan  menulis. Kemudian vaksin datang dan mulai disosialisasikan pada masyarakat. Walau sempat muncul pro kontra mengenai dampak negatif vaksin, akhirnya orang berbondong-bondong untuk dapat suntikan.  Dan ... blass!  Curva Covid mulai melandai. PPKM telah dicabut, pasien Covid sudah menurun.  Terus, apa mau di rumah saja?  Covid memang belum lenyap, tapi kalau masi