Langsung ke konten utama

Postingan

Santai Sejenak di Taman Kota

  Tinggal di kota besar yang setiap hari melihat kemacetan, barisan hutan beton, dan polusi, keberadaan taman kota menjadi oasis menyegarkan. Meski luas arealnya masih kalah dengan mal, tapi tempat ini menawarkan suasana berbeda. Ada pemandangan kehijauan menyejukkan di tengah bangunan megah, hilir-mudik kendaraan, serta kesibukan penduduk.  Jangan dikira penghijauan harus menyingkir ke pinggiran. Di kota domisili saya,  taman kota terletak di daerah elit berdampingan dengan gedung-gedung bisnis dan pusat pemerintahan. Tampilan yang berbeda dari bangunan di sekitarnya, justru menjadi kesan unik. Ternyata ada juga pohon besar dan rindang di tengah kota. Seperti manusia, umur taman cukup panjang.  Dari saya masih kanak-kanak hingga usia dewasa,  taman kota tetap awet dan terawat. Berbeda dengan bangunan-bangunan lama dan tua yang banyak tergusur untuk kepentingan bisnis, taman ini tetap kokoh tak tergeser. Mudah-mudahan demikian untuk seterusnya. Pohon-pohon tua d...

Manfaat Belajar pada Usia Tua

  Belajar di usia tua? Apa berarti harus ke sekolah lagi, mengerjakan pe-er,  ikut ujian mendadak, serta kena tegur guru gara-gara nilai jelek? Waduh, kayaknya cukuplah waktu muda dulu. Hari tua lebih baik diisi dengan kegiatan yang lebih menyenangkan.  Mungkin sebagian orang bakalan beropini demikian jika mendengar kata ‘belajar’. Wajarlah jika mengingat pengalaman lampau. Kalau menoleh kembali pada masa sekolah dulu, yang muncul dalam kenangan hanya kesulitan menghadapi pelajaran dan pe-er yang menumpuk. Ini yang mau dihindari. Kalau acara bermain -main sama teman -teman? Itu lain lagi ceritanya.  Padahal, belajar pada usia tua sebenarnya bisa menjadi kegiatan yang  menyenangkan. Kegiatannya bukan harus di sekolah. Kursus pun bisa menjadi sarana pembelajaran. Kita boleh memilih materi yang mau dibahas, tanpa diatur oleh kurikulum. Tinggal dipilih sesuai dengan minat. Di rumah pun bisa belajar, apalagi sekarang banyak kelas online . Asal tekun, hasilnya nggak k...

Nongkrong Sendirian Tetap Seru Bersama Mie Ayam Jamur Haji Mahmud

Sendirian saja?"  Begitu pertanyaan yang sering dilontarkan pramusaji melihat saya datang seorangan ke tempat nongkrong. Duduk sendirian di tengah keramaian  mungkin kurang lazim bagi kebanyakan orang. Termasuk pramusaji yang menyodorkan daftar menu dengan wajah bingung.  Menanggapi pertanyaan tersebut, saya hanya tersenyum dan mengangguk sambil terus melihat daftar menu. Pura-pura cuek, tapi dalam hati saya sempat bertanya, emang kenapa? Nongkrong sendirian mungkin bukan pilihan menarik. Nongkrong asyik, ya,  harus rame-rame. Kalau perlu semua teman atau kerabat dibawa. Nanti di tempat tongkrongan, mereka berlomba berbagi cerita. Gelak tawa dan canda menjadi kemeriahan saat kumpul bersama. Tetapi, ada masanya orang-orang sibuk, sementara diri sendiri sudah suntuk ingin cuci mata sekaligus refreshing . Nggak mungkin, kan, harus menunggu orang lain saat pikiran sudah jenuh? Nongkrong sendirian bisa jadi solusi agar pikiran segar kembali.  Kalau lagi ingin santai,...