Langsung ke konten utama

Postingan

Bangga Jadi Blogger dengan Versi Diri Sendiri

Perlu proses untuk bisa bangga jadi blogger, apalagi jika masih dalam tahap pemula. Proses pembelajaran tersebut terus berjalan seiring dengan upaya untuk mampu menulis blog yang berkualitas dan bermanfaat. Dulu, sewaktu baru memulai blog pada saat pandemi bergolak, kebetulan saya mendengar pembicaraan antara seorang bapak setengah baya dengan anak muda, pada salah satu tempat nongkrong. Mereka terlibat obrolan serius tentang teknologi, termasuk perkembangan internet. Karena posisi kami berdekatan, obrolan mereka sempat singgah di telinga saya. Bapak itu bertanya, "Blog itu gimana, ya?" "Itu, lho, Pak, kayak website internet. Kalau kita mau baca berita, kan ada halaman-halamannya di komputer,"  jawab si anak muda. Setelah manggut-manggut sebentar, si bapak melanjutkan pertanyaan. "Kalau jenjang karir blog itu gimana pula? Perlu orang dalam nggak, kalau mau kerja di sana?" Saya nggak bisa terus mendengar pembicaraan itu, karena ada tugas lain yang mau diker

Mandiri Finansial bersama Aplikasi Saham Terbaik

Menemukan aplikasi saham terbaik, seperti menemukan sumber keuangan yang dapat diandalkan pada situasi ekonomi sekarang. Harga-harga terus melejit, sementara pendapatan masih betah menetap pada pada deretan angka lama.  Kebutuhan tak terduga jadi alasan mengapa banyak orang berusaha mencari pendapatan tambahan.  Dulu, saya pun pernah terdesak dengan kebutuhan mendadak, sehingga harus berpikir bagaimana caranya memperoleh dana segar. Ceritanya dimulai dari gadget saya yang sudah renta, berusia lebih empat tahun dan mulai sering lemot.  Baterai dan memorinya mudah ngambek, serta tidak sanggup lagi menggunduh aplikasi tertentu. Padahal, saat itu ada rencana membuat karya melalui digital. Mau membeli baru, tapi uang saya sudah mendekati garis merah. Sementara kalau tidak dibeli, bukan hanya rencana saja yang tertunda, tapi rutinitas ikut terganggu. Sekarang gadget sudah jadi bagian kegiatan sehari-hari.  Macet sedikit, komunikasi ikut mandek. Akhirnya, saya putuskan untuk mengambil pinjama

Kreativitas Visual dan Tulisan Bersama Internet Tanpa Batas

Dulu pernah nggak berpikir kalau suatu hari nanti, kita bakalan membawa televisi, komputer, sekaligus lemari buku, hanya dalam satu genggaman? Saat kita mau pergi ke sekolah, kantor, mall, hingga plesiran, ketiga benda itu cukup disisipkan di saku atau tas. Kita nggak perlu repot-repot menyewa angkutan. Sekitar dua puluh tahun yang lalu, mungkin individu yang beropini demikian akan ditertawakan karena dianggap berpikir ngawur. Orang akan menyangka dia berhalusinasi, bermimpi, atau pikirannya dianggap sudah goyang dan perlu direparasi.  Namun, sekarang kenyataan membuktikan nyaris nggak ada yang mustahil dalam perkembangan teknologi. Kita bisa menonton dari hape, mengedit file, hingga membaca ebook hanya dari perangkat yang sama.   Apa yang kemarin kita anggap mustahil, sekarang bisa terwujud. Benda-benda yang dulu berukuran besar dan dibawa terpisah, saat ini lebih praktis dengan kemasan minimalis. Setahu saya, hanya kulkas dan mesin cuci saja yang belum bisa dimasukkan ke hape. Entah