Langsung ke konten utama

Postingan

Mata Kering dan Layar Bening Gadget

Mata kering bukan masalah baru dalam problem kesehatan mata. Sebelum hp internet merambah seperti sekarang, keluarga peralatan elektronik, seperti televisi dan laptop, sudah duluan  menyebabkan mata kering pada penggunanya.  Pernah dengar istilah binge-watching?   Istilah ini menjelaskan tentang kebiasaan menonton televisi selama berjam-jam tanpa jeda, atau maraton menonton. Orang yang mengidap binge-watching sanggup lama menonton di depan televisi atau komputer. Dari data yang dihimpun Reader’s Digest diperkirakan sebanyak 61% warga dunia melakukan binge-watching.  Padahal, kebiasaan ini bukan tanpa risiko. Radiasi LED, atau biasa dikenal dengan sinar biru dari televisi dan gadget dapat merusak retina mata. Meskipun demikian, tetap saja banyak orang yang betah menonton berjam-jam. Namanya juga hiburan di rumah.  Dulu, saya termasuk kalangan ini, alias  hobi menonton film di televisi secara maraton. Apalagi saat itu ada beragam stasiun televisi yang menampilkan film-film andalan dari

Ini Perbedaan Hoarder dan Penyayang Hewan Sejati

  Bertemu dengan orang yang peduli dengan hewan terlantar merupakan hal langka. Bagaimana tidak? Di zaman yang cenderung mendahulukan kepentingan pribadi, masih ada yang mau merawat makhluk yang kerap diabaikan. Padahal, hewan tersebut tidak mungkin membayar biaya hidup. Namun, tetap ada yang mau mengurusnya tanpa pamrih. Meskipun kelihatan mulia, tapi ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan pada individu yang suka mengumpulkan hewan. Segala sesuatu yang terlalu biasanya kurang baik, termasuk terlalu banyak mengurus binatang. Akibatnya, bukan hanya berdampak pada pemiliknya, tapi juga masyarakat sekitar dan hewan yang tinggal dalam rumah. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan memelihara hewan di rumah, asalkan terjamin kebersihan dan kesehatannya. Mahluk-makhluk itu sebaiknya dirawat dan tidak menimbulkan keresahan warga. Hewan hendaknya memperoleh makanan cukup dan keadaan rumah penampungan tetap bersih. Ini baru namanya pemilik bertanggung-jawab. Peliharalah hewan

Pengalaman Menumpang Bis Listrik Pertama Medan

  Terkadang sesuatu yang tidak direncanakan justru menjadi kegiatan seru. Kebetulan yang menyenangkan, kata orang. Hanya spontan, tapi menjadi pengalaman baru, seperti menumpang bis listrik pertama di Medan.  Tanpa direncanakan, akhirnya saya bisa menumpang bis yang akhir-akhir ini jadi topik di berbagai media. Ceritanya, saya ada sedikit keperluan di sekitar Jl.  A. H. Nasution,  Medan Johor. Selesai urusan, saya duduk bersama sebungkus es dawet.  Sambil menikmati kesegaran es, saya heran, kok, banyak bis pariwisata yang lewat? Tampilannya pun unik, ada lampu-lampu di bodi bis. Boleh juga penampilannya yang meriah. Kendaraan ini berbeda dengan bis-bis pariwisata yang biasa berseliweran.  Saya teringat berita di medsos yang sempat dibaca kemarin. Menyusul Makassar,  Semarang,  Bali, Surabaya, serta Jakarta, Medan sudah memiliki bis listrik. Tanggal 4 Januari 2024, Pemko Medan resmi meluncurkan bis listrik dari stasiun di J-City, tak jauh dari Jl. A. H. Nasution lokasi saya menikmati es