Langsung ke konten utama

Mata Kering dan Layar Bening Gadget

Mata kering


Mata kering bukan masalah baru dalam problem kesehatan mata. Sebelum hp internet merambah seperti sekarang, keluarga peralatan elektronik, seperti televisi dan laptop, sudah duluan  menyebabkan mata kering pada penggunanya. 


Pernah dengar istilah binge-watching? 


Istilah ini menjelaskan tentang kebiasaan menonton televisi selama berjam-jam tanpa jeda, atau maraton menonton. Orang yang mengidap binge-watching sanggup lama menonton di depan televisi atau komputer. Dari data yang dihimpun Reader’s Digest diperkirakan sebanyak 61% warga dunia melakukan binge-watching. 


Padahal, kebiasaan ini bukan tanpa risiko. Radiasi LED, atau biasa dikenal dengan sinar biru dari televisi dan gadget dapat merusak retina mata. Meskipun demikian, tetap saja banyak orang yang betah menonton berjam-jam. Namanya juga hiburan di rumah. 


Dulu, saya termasuk kalangan ini, alias  hobi menonton film di televisi secara maraton. Apalagi saat itu ada beragam stasiun televisi yang menampilkan film-film andalan dari dalam dan luar negeri. 


Belum lagi koleksi kaset dvd/vcd yang tersusun rapi di rak. Lumayan untuk mengisi waktu luang, daripada melamun atau keluyuran enggak jelas. Lagi pula mubazir melewatkan film-film bagus. 


Hanya menonton film? Ya, enggaklah. Bosan melihat film, kan masih ada laptop. Pada masa itu memang belum  ada wifi, tapi jangan khawatir. Modem siap membawa saya berkeliling dunia melalui internet. 




Sama seperti televisi, layar laptop betah ditonton sampai larut malam. Ada saja topik menarik di internet, hingga jarum jam sudah berpindah beberapa angka. Tetapi,  jangan ditiru karena ini sebenarnya bukan kebiasaan sehat.


Hingga suatu hari pandangan mata rasanya, agak berkabut. Awalnya, saya khawatir karena belum pernah begini. Cuma, kecemasan itu lenyap karena mengatasi enggak susah, kok. Cukup mengedip-ngedip saja, matanya terang kembali. Jadi,  setiap kali kejadian tersebut berulang,  saya lakukan cara yang sama. Beres. Lanjut lagi menonton. 


Ternyata masalahnya belum selesai. Sekarang pada mata mulai terasa agak  berpasir, seperti ada yang menyangkut di pinggirannya. Bukan hanya berpasir, terkadang muncul rasa gatal dan enggak nyaman, seperti kulit ingin digaruk. Saya pun mengucek-ngucek mata yang kelak justru menimbulkan problem baru. 


Mata saya mulai perih dan merah. Kalau bercermin, seperti ada benang merah mata. Apa pula ini, saya bingung. Biasanya mata merah sembuh sendiri karena kurang tidur. Tetapi, kejadian sekali ini beda, selama berhari-hari dia masih betah menetap. Apalagi mata semakin perih dan terasa panas yang  mengganggu 


Saya mulai khawatir, kok,  enggak sembuh? Biasanya, mata perih bisa sembuh sendiri. Akhirnya, diambil solusi terakhir. Saya pun memeriksakan mata ke dokter. Kalau dibiarkan, entah bagaimana pula nanti. 


Setelah diperiksa, ternyata mata saya mengalami iritasi akibat sering dikucek-kucek. Iyalah,  kemarin gatal, masa dibiarkan. Mungkin rasa gatal ini akibat mata kelelahan karena menonton televisi dan laptop terlalu lama. Seperti tubuh,  mata juga perlu istirahat. Jangan memaksakannya melihat layar terus-menerus tanpa jeda. 


Dari dokter, saya kemudian tahu kalau kita sebaiknya menghindari mengucek-ngucek mata, segatal apa pun. Kalau  terpaksa,  cuci tangan dahulu dengan air mengalir. Tangan kita kotor dan penuh bakteri. Mengucek mata dengan tangan hanya menambah jumlah bakteri yang masuk ke mata. 




Dokter juga menyarankan agar mata diistirahatkan sebentar saat menonton televisi atau melihat laptop. Caranya,  setiap selang waktu 15 – 20 menit menatap layar alat elektronik, sambil berkedip-kedip alihkan pandangan mata ke tempat lain. Kedengarannya sederhana, tapi upaya ini mampu membantu menyegarkan mata serta mencegah mata kering.  


Singkat cerita, iritasi pada mata saya sembuh setelah mendapatkan resep obat tetes. Lega sekali. Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk saya, supaya disiplin dan mampu menahan diri agar tidak kebablasan menonton televisi atau laptop. Saran dokter tersebut selalu saya ingat dan terbukti membantu mencegah mata kering saat hp internet beredar. 


Mata Kering dan Masa Keemasan  Internet 

Era digital merupakan kesempatan, bukan keajaiban, istilah ini sebaiknya jangan dibalik. Alasannya sederhana, keajaiban tidak akan muncul jika kita tidak memanfaatkan kesempatan  dengan maksimal. Aneka gadget dan jaringan internet adalah fasilitas untuk mengubah kesempatan menjadi keajaiban, meskipun ada tantangan mata kering. 


Bagi yang pernah menyaksikan masa kepopuleran media elektronik dan cetak di masa lampau, mungkin ingat bagaimana pengaruh kuat media tersebut pada masyarakat. Beragam tulisan, foto, ilustrasi, hingga karikatur, menjadi sarana menyampaikan pesan pada khalayak. 


Rasanya hebat jika karya kita bisa muncul di media ternama. Namun, tidak sembarangan orang mampu menembus media arus utama (mainstream) tersebut. Syarat dan ketentuan yang berlaku cukup membuat persaingan semakin kental. 


Namun, ketika jejaring internet mulai melebarkan pengaruhnya di masyarakat, keinginan yang dulu sempat terpendam, seperti kembali tumbuh dan minta diberi kesempatan. Jika media mainstream menolak tulisan, masih ada peluang berkarya di internet, baik melalui tulisan, foto, ilustrasi, ataupun video. 




Sekarang beragam aplikasi yang bertebaran di jagat maya memberikan kesempatan pada setiap individu untuk unjuk gigi. Asalkan mau sedikit capek, banyak orang bisa eksis di internet. Era digital tidak mengenal bibit, bebet,  dan bobot. Siapa saja yang mau berusaha, bekerja lebih keras, serta lebih cerdas dari orang lain, mempunyai peluang untuk sukses. 


Saya juga ikut berkarya di dunia maya. Mulai dari menulis di blog, membuat caption serta menggambar ilustrasi dengan bantuan aplikasi, saya kerjakan. Padahal, saya bukan orang yang berbakat menggambar. Tetapi, dengan bantuan gadget, semuanya beres. Kalau dulu sulit  menembus media arus utama, sekarang ada internet yang  memajang karya kita. 


Namun, tantangan enggak berhenti sampai di situ. Untuk pemula, proses masih memerlukan jalan panjang. Jika di media mainstream ada editor, maka di dunia maya ada warganet yang siap memantau karya. Namanya juga pemula, tentu ada kekurangan dalam setiap goresannya. Profesional saja masih bisa berbuat kesalahan. 


Tetapi, enggak boleh cepat baperan. Jika dikritik sebaiknya semakin tertantang untuk terus belajar. Nah, di sini internet kembali bermanfaat. Supaya keahlian makin terasah, saya ikutan berbagai pembelajaran online. Semuanya mengandalkan gadget, terutama hp. Praktis, tapi kembali mengingatkan saya untuk tetap menjaga kesehatan mata. 


Belajar dari pengalaman lalu, saya lebih hati-hati menggunakan gadget dalam jangka waktu lama. Apalagi dibandingkan televisi dan laptop, layar hp yang berukuran lebih kecil membuat mata cepat lelah.  Semakin lama melihat layar, mata semakin sepet, lelah,  dan minta istirahat sejenak. 


Kemajuan teknologi memang seperti pedang bermata dua, ada sisi positif sekaligus negatifnya. Belajar melalui internet menyebabkan pengguna sering melihat layar gadget. Pekerjaan kita memang semakin praktis sejak ada internet. Tetapi, ancaman kesehatan mata juga mulai mengintip, salah satunya mata kering. 


Definisi Mata Kering dan Pengaruh Gadget

Mata kering merupakan kondisi produksi air mata berkurang, sehingga permukaannya kering dan mudah tergores. Air mata bermanfaat untuk membasahi  mata agar lembab, sekaligus membersihkan dari debu, kotoran, serta bakteri-bakteri yang masuk. Jika mata sampai kering, maka benda-benda asing ini akan mengganggu kesehatan mata. 


Mata kering, pegal, atau sepet, ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata, hingga terjadi kerusakan atau peradangan pada permukaan mata. Peradangan ini menyebabkan mata tidak mampu membersihkan permukaannya dari kotoran yang menempel. Iritasi dan infeksi mata merupakan dampak dari kondisi ini.


Adapun gejala mata kering, seperti 

¤ Mata kering merah dan terasa panas

Jika tubuh kekurangan air, maka manusia akan merasa kepanasan. Begitu juga dengan mata. Produksi air mata yang berkurang menyebabkan mata terasa panas dan mulai memerah




¤ Mata kering terasa seperti berpasir atau ada yang mengganjal 

Karena produksi air mata berkurang, mata kurang pelumasan dan tidak lembab. Akibatnya terjadi pergesekan antara permukaan bola mata dengan kulit kelopak mata. Bisa dibayangkan permukaan kering bergesekan? Situasi demikian membuat benda mudah tergores dan goresannya terasa mengganjal, demikian juga dengan mata.


¤ Mata kering berair karena iritasi pada mata

Rasa panas dan mata merah akibat mata kering, menyebabkan mata iritasi pada bola mata. Untuk menyejukkan mata, coba rajin berkedip atau pejamkan mata sejenak agar permukaannya memperoleh cukup pelumasan.

 

¤ Penglihatan mata kering buram dan membaik setelah berkedip

Permukaan mata kering akan kabur saat melihat. Setelah dikedip-kedip, pandangan akan kembali normal karena permukaannya sudah lembab kembali.


¤ Mata Kering Terasa Cepat Lelah, Lengket, atau Sepet

Seperti anggota tubuh lain yang sudah kelelahan, mata juga tidak bisa dipaksakan bekerja. Jika tubuh pegal karena kelelahan, maka mata terasa sepet atau lengket. Kelopak mata berat sekali digerakkan. 


¤ Mata Kering Sensitif terhadap Cahaya

Selain gejala di atas, penderita mata kering juga sensitif terhadap cahaya atau sering di sebut fotopobia. Kondisi ini akan mengganggu jika penderita berada di ruangan benderang, atau sinar matahari terik pada lapangan terbuka.


Mata kering memang mengganggu aktivitas. Alih-alih mau produktif, orangnya justru sibuk mengurus mata yang kurang nyaman. Untuk bisa bekerja dengan baik, semua anggota tubuh perlu dikoordinasi, termasuk mata. Apa jadinya jika semua anggota tubuh sudah siap, tapi mata justru bermasalah? Kalau begini, otomatis rencana bisa tertunda. 


Beberapa Faktor Penyebab Mata Kering 

Namun, bukan berarti gangguan ini tidak bisa diatasi. Supaya pencegahannya lebih efektif, sebaiknya kita simak dulu penyebab mata kering. Sebenarnya, penyebabnya bukan hanya gadget.  Problem ini juga disebabkan oleh beberapa faktor yang sering kita lakukan sehari-hari, seperti, 


¤ Pengguna Lensa Kontak

Akan tetapi, penggunaan lensa kontak  dapat mengganggu lapisan air mata. Lapisan ini berfungsi untuk melembapkan dan melindungi permukaan mata dari kekeringan. Jika mata perih setelah memakai lensa kontak, maka ini merupakan akibat dari  berkurangnya jumlah air mata.  




Lensa kontak bersifat menyerap apa pun, termasuk kotoran, debu, hingga  produksi air mata. Jika pengguna lalai menjaga kebersihan saat memasangnya, maka kesehatan mata bisa terganggu. Bakteri atau debu yang masih menempel di lensa kontak akan menyebabkan mata infeksi. 


¤ Udara dingin atau ruangan ber-AC 

Udara atau lingkungan yang berudara dingin, terutama ruangan yang ber-AC, biasanya memiliki kelembaban yang rendah. Suhu dingin menyebabkan  udara menjadi lebih kering. Kemudian, udara dingin akan memengaruhi kondisi mata pada beberapa orang, yang membuat mata menjadi kering, terasa perih dan berair. 


Mata berair timbul sebagai akibat dari reaksi tubuh untuk melembapkan mata. Mata kering akibat pengaruh udara dingin sebenarnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri. Namun, apabila terjadi terus menerus hingga menyebabkan mata merah dan pandangan kabur, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter mata.


¤ Lingkungan penuh asap rokok

Bagi sebagian orang, merokok merupakan hak asasi. Kalau enggak percaya, coba saja menegur perokok di area publik. Ada yang maklum dan mematikan rokoknya, tapi ada pula yang tidak peduli dan merasa berhak merokok. Padahal, asap rokok  dihisap orang yang berada di area yang sama. Untuk orang bukan perokok, asapnya menyesakkan.


Selain mengganggu kenyamanan umum serta kesehatan, asap rokok pun dapat menurunkan  kelembaban mata yang  menyebabkan mata kering. Seorang perokok, produksi air matanya berkurang dan menyebabkan mata menjadi pedih dan merah. Kalau mengganggu, sebaiknya menjauhlah dari orang yang hobi merokok. 




¤ Kekurangan Vitamin A

Xerophthalmia adalah penyakit akibat kekurangan vitamin A yang ditandai dengan mata kering. Vitamin A memiliki sejumlah fungsi, salah satunya memberi nutrisi bagi mata, termasuk pada lapisan bening di permukaan mata (kornea). Tanpa vitamin A, pelumas bola mata juga akan berkurang sehingga mata menjadi kering. 


Vitamin A tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi bisa didapat dari makanan, baik makanan hewani maupun nabati. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat berkembang semakin parah seiring berjalannya waktu, bahkan hingga menyebabkan kebutaan. 


¤ Terlalu lama menatap layar TV,  komputer, hp, dan beragam gadget lainnya

Nah, ini yang sekarang banyak terjadi.  Melihat layar gadget terlalu lama bisa menyebabkan mata kering. Orang mengedipkan mata normalnya setiap 15 kali per menit. Namun,  jika konsentrasi pada layar gadget terlalu sering dan durasi yang lama, kemungkinan mata hanya akan berkedip sebanyak 5 – 7 kali dalam per menit. 


Proses berkedip adalah kegiatan yang diperlukan mata, berfungsi untuk membersihkan partikel debu yang masuk menuju mata dan agar permukaan bola mata menjadi lembab. Jika kita lupa berkedip karena keasyikan menatap layar gadget, maka kekurangan kelembaban yang meningkatkan risiko mata kering.


Mata Kering dan Pengguna Gadget Indonesia

Penggunaan gadget merupakan salah satu faktor penyebab mata kering. Terlama melihat gadget tanpa jeda, membuat mata kelelahan, pegal, dan sepet . Ibarat berlari, mata disuruh maraton tanpa batas. Bukannya sehat, tubuh malah pingsan karena kehabisan tenaga. Begitu juga dengan mata. 


Berdasarkan data dari JEC Hospitals and Clinics, Jakarta, tingkat prevalansi atau penyebaran mata kering di Indonesia berada pada rentang 27,5% - 30,6%. Artinya, seperti dari jumlah penduduk yang menggunakan internet dan sering mengakses gawai, berisiko terkena mata kering. 


Yang mengkhawatirkan, sebagian penderita tidak tahu kalau dia terkena mata kering. Mereka menganggap mata gatal dan merah biasa saja, sampai mencapai tahap lanjut. Karena itu, sebaiknya segera ketahui gejala mata kering agar mudah mencegahnya. 


Pada masa mendatang, tingkat penderita mata kering boleh jadi meningkat. Ini bukan prediksi sembarangan, tapi ada data pendukung. Dilansir dari website Data.id berjudul State of Mobile 2023, tingkat screen time orang Indonesia rata-rata 5,7 jam per hari. 



Sumber : data.id, State of Mobile


Dalam hal ini Indonesia meraih ranking tertinggi di dunia mengalahkan negara berpenduduk besar lainnya,  seperti Brazil dan Arab Saudi. Kedua negara tersebut berada di posisi kedua dan ketiga. 


Fakta ini diperkuat lagi dengan data yang dilaporkan oleh  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 31 Januari 2024. Data yang dikumpulkan APJJI menjelaskan fakta  bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2024 terus menanjak dari tahun-tahun sebelumnya dan telah tembus 221 juta jiwa. 


Hasil survei yang disebarkan menjelaskan, jumlah penduduk nusantara yang telah terkoneksi internet tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa   tahun 2023. Artinya, setara 79,5 % masyarakat telah menjadi mengakses internet, mulai dari kota besar hingga daerah pesisir dan pelosok.


Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per 31 Januari 2024

Dari catatan tahun-tahun terdahulu, tingkat pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Tahun 2018 mencapai 64,8%, tahun 2020, naik menjadi 73,3%, tahun 2022 menanjak lagi menjadi 77,01%, pada 2023 berada sampai pada angka 78,19%. Hingga sekarang 2024, sudah menyentuh 79,5%. 


Peningkatan jumlah pengguna Internet Indonesia tahun 2018 - 2024

Sumber : APJII

Dari sisi demografis dan segi umur, paling banyak yang mengakses internet adalah anak-anak muda Gen Z (kelahiran 1997 – 2012) dengan jumlah kontribusi 34,40%. Kakaknya, Generasi Millenial (kelahiran 1981 – 1996) sebanyak 30,62%. 


Kemudian, Gen X (kelahiran 1965 – 1980) terdata 18,98%, post Gen Z (kelahiran kurang dari 2013) sebanyak 9,17%, Baby Boomers (kelahiran 1946 – 1964) tercatat 6,58%, dan Pre – Boomers (kelahiran di bawah 1945) atau 79 tahun ke atas sebanyak 0,24%. Wuih, dari anak kecil hingga kakek nenek sudah terkoneksi dunia maya.



Sumber : APJII


Jadi, pengguna internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika terus berlangsung demikian, bukan mustahil kalau angka prevalensi mata kering di negeri ini akan ikut meningkat. Apalagi bangsa kita termasuk juara dunia dalam hal menatap layar gadget. 


Untuk orang-orang yang sudah paham tentang risiko mata kering, tidak ada salahnya berbagi ilmu dengan teman atau kerabat. Minimal kita sudah memberitahu orang lain. Siapa tahu bisa  membantu menurunkan penderita mata kering pada masa mendatang.


Bahaya Mata Kering

Melihat gadget sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Mulai dari urusan pekerjaan, tugas sekolah atau kampus, bisnis online, hingga berkomunikasi dengan kerabat atau teman, semua membutuhkan gadget.Jika terjadi gangguan pada gadget atau sinyal, bakalan timbul kekacauan dan keresahan. Demikian penting fungsi jejaring internet sekarang. 


Tetapi, penting bukan berarti pengguna boleh menggunakan gadget tanpa jeda. Dibutuhkan waktu istirahat bagi mata yang sudah berjasa membantu kita menelusuri dunia maya. Seperti tubuh, mereka juga perlu istirahat sejenak dari layar gadget. Enggak perlu lama, hanya sering berkedip agar mereka tetap terjaga kelembabannya. 


Sepasang mata yang terus diajak bekerja tanpa istirahat cukup, akan membawa dampak serius bagi kesehatan. Mata kering merupakan salah satu dampak yang timbul. Kondisi ini akan mengakibatkan kondisi sebagai berikut. 


¤ Infeksi Mata 

Pernah enggak merasa ingin sekali mengucek mata karena seperti ada yang menyangkut di permukaannya. Disarankan, jangan sekali-kali dicoba lagi karena dapat membahayakan kesehatan mata. Mengucek mata justru menyebabkan goresan di permukaan dengan benda asing. 


Goresan ini akan mengakibatkan luka dan kemudian infeksi. Kalau merasa ada benda asing di mata, kedip-kedipkan kelopak berulang kali, supaya kotorannya keluar. Mata mampu membersihkan permukaannya sendiri. 


¤ Risiko Kerusakan Kornea

Luka akibat infeksi jika tidak ditangani secara tepat akan mengakibatkan kerusakan kornea. Kalau luka kecil, masih bisa sembuh sendiri asalkan tidak terus-menerus menguceknya. Tetapi, apabila goresan sudah semakin mendalam, akan mengganggu fungsi kornea dan penglihatan pada masa mendatang. 


Kelihatannya sepele, tapi mata kering, gatal, pegal,  sepet  kemudian dikucek-kucek akhirnya mengakibatkan penderita mengunjungi dokter mata. Jadi, penting untuk selalu disiplin dan telaten menjaga dan merawat mata.


¤ Mata Kering Berair dan Merah

Mata sepet yang tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan permukaannya berair dan memerah. Pada kondisi tersebut fungsi air mata untuk melumasi, menjaga permukaan tetap halus, serta melindungi mata dari debu dan bakteri menjadi terganggu. 


Mata kering yang terjadi karena jarang berkedip saat menatap layar gadget menyebabkan produksi air mata yang melumasi permukaannya berkurang. Bakteri dan benda asing yang masuk ke mata dapat menimbulkan iritasi. Selanjutnya, iritasi mengakibatkan mata merah, berair, serta rasa tidak nyaman pada penderitanya. 


¤ Gangguan Relasi dengan Teman dan Kerabat 

Umumnya, orang menjadi takut dan ragu berada di sekitar pemilik mata merah. Kalau begini, biasanya individu yang bersangkutan agak dijauhi. Kalau yang sedang mengerjakan bisnis atau pekerjaan penting, tugas tersebut bisa terhambat. Jadi, memang ada hubungannya pekerjaan dengan mata merah? 


Ada hubungannya, lho. 


Pernah enggak ketemu dan mengobrol dengan orang yang matanya merah? Gimana perasaannya mengobrol dengan orang yang kondisinya demikian? Biasanya, orang langsung gagal fokus dengan topik pembicaraan dan memandangi sepasang mata yang membara. Tentu sambil dalam hati bertanya, matanya kenapa, ya? 


Ada anggapan yang beredar kalau mata merah merupakan jenis penyakit menular. Konon, hanya dengan  mengobrol dan bertatap muka saja bisa menularkan penyakit. Padahal,  ada beragam jenis penyakit mata dan tidak semua menular. Mata kering bukan jenis penyakit yang menular karena gangguan ini muncul akibat kebiasaan buruk individunya. 


Jadi, kalau mata mulai memerah, perih, serta rasa kurang nyaman setelah lama melihat gadget, sebaiknya segera diobati. Jangan sampai orang jadi khawatir mengobrol dengan kita karena tatapan mata membara. Jika membara disebabkan semangat yang membuncah, ya, enggak apa-apa. Lain ceritanya kalau mata kering yang menjadi sumber permasalahan. 




Walaupun kelihatannya mudah ditangani, tetap jangan sepelekan mata kering. Jika mata kering sudah semakin parah dan mencapai tingkat  tertentu, maka akan  mengakibatkan peradangan bahkan sampai infeksi ke korea. Luka atau infeksi pada kornea dapat menyebabkan  penglihatan memburuk. 


Tips Mencegah Mata Kering

Menjaga mata tetap sehat perlu upaya dari pemiliknya. Mata kering merupakan salah satu gangguan yang ditangani. Dalam tahap ringan, problem mata kering masih bisa ditangani sendiri. Namun, kalau tidak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasi pada dokter mata. 



Berikut ada beberapa poin untuk mengatasi mata kering secara mandiri. 


¤ Berkedip teratur jika sedang membaca atau melihat layar komputer dalam jangka waktu lama. 

Dulu saya sempat melihat masa kejayaan mesin tik, jauh sebelum laptop beredar. Fungsi peralatan ini seperti langit dan bumi dengan komputer. Kalau salah ketik, susah menghapusnya. Tulisan pun digandakan dengan kertas karbon atau difotokopi. Jangan harap ada sistem save seperti sekarang. Beruntunglah dengan teknologi yang semakin maju. 


Namun, kenyamanan menggunakan komputer dan turunannya bukan tanpa dampak yang mengganggu kesehatan. Keasyikan melihat layar berwarna-warni membuat pengguna lupa jika mata pun perlu beristirahat. Mengetik dengan cepat dan mudah, menyebabkan orang mengabaikan jeda selama memakai beragam gawai. 


Hindari mata sepet dengan menerapkan metode 20 – 20 – 20 untuk menjaga mata tetap segar, yakni mengistirahatkannya selama 20 detik dengan menatap  kejauhan berjarak 20 kaki, atau enam meter setiap kali menatap layar monitor selama 20 menit. 


¤ Sesuaikan pencahayaan saat melihat gadget atau komputer. 

Karena layar gadget sudah terang, banyak yang mengabaikan pencahayaan ruangan selama menggunakannya, terutama pada malam hari. Bahkan tidak sedikit yang memadamkan lampu dan hanya mengandalkan pancaran cahaya dari gadget.


Padahal, mata lebih nyaman kalau pengguna mengatur ruangan tetap terang. Saat berada di ruangan gelap, mata dipaksa fokus pada gadget dengan cahaya birunya yang memancar. Akibatnya, mata menyesuaikan pantulan sinar dan bekerja lebih keras pada penerangan minim. Kelelahan beradaptasi dengan pencahayaan terbatas, mengakibatkan mata kering. 


¤ Hidup Sehat 

Ada beragam faktor yang mempengaruhi kesehatan mata. Asap rokok, debu, serta pendingin ruangan merupakan beberapa lingkungan penyebab mata kering. Zaman sekarang mungkin sulit menghindari berinteraksi dengan orang yang merokok, berada di ruangan ber-AC,  atau debu yang bertebaran di luar. Tetapi, kita tetap dapat mencegahnya dengan pola hidup sehat. 


Sebaiknya, kita tidak merokok untuk mengurangi jalan udara kering yang mengganggu mata. Kemudian, sering berada di luar ruangan dan melihat pemandangan hijau, karena ini bisa menjaga mata tetap sehat. Mata pun perlu diajak istirahat. Karena itu, tidurlah cukup dan teratur, serta tidak menatap layar gadget sampai larut malam.




Uraian singkat tentang mata kering


¤ Konsumsi vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. 

Mata membutuhkan vitamin A agar tetap terjaga kesehatan. Sumber vitamin ini bisa diperoleh melalui sumber makanan hewani dan nabati. Jenis-jenis makanannya pun banyak tersedia di sekitar kita. 


Sumber vitamin A dari bahan makanan nabati disebut karotenoid (betakaroten), seperti ubi jalar, wortel, kangkung, brokoli, paprika merah, bayam, kale, mangga, semangka, pepaya, jambu, aprikot, dan blewah. 


Sedangkan dari produk hewani, sumber vitamin A disebut juga retinoid. Sumber retinoid dapat diperoleh dari hati sapi, ikan (salmon dan tuna), keji, udang, susu, telur, hati domba, serta caviar, yaitu sejenis makanan yang terbuat dari sejenis telur ikan tertentu. 


¤ Gunakan Obat Tetes Mata 

Untuk meminimalisir dampak mata kering, obat tetes mata dapat menjadi solusi. Obat tetes yang dijual bebas dapat membantu mencegah dan meredakan nyeri akibat mata kering. Gunakan saat muncul gejala yang mulai mengganggu dan kenyamanan dan kesehatan mata. 


¤ Kunjungi Dokter Mata

Sesekali tidak ada salahnya memeriksa mata ke klinik terdekat atau dokter spesialis mata. Boleh kan,  berjaga-jaga dari sekarang untuk kesehatan masa depan? Dengan mengetahui kondisi mata saat ini,  maka  lebih mudah untuk mendeteksi secara dini apabila ada gangguan. Biasanya, penanganan lebih mudah jika gejala awal sudah diketahui. 


Ternyata bisa, kan, menangani mata kering tingkat ringan secara mandiri. Salah satu caranya adalah dengan meneteskan obat mata secara teratur. Pilihlah obat mata yang sudah terbukti mampu mengatasi problem mata sepet. Kalau saya merekomendasikan Insto Dry Eyes yang meredakan gejala mata pegal dan kering. 



Insto Dry Eyes mengatasi gejala mata kering


Insto Dry Eyes untuk Solusi Mata Kering 

#instodryeyes merupakan salah satu obat tetes mata hasil karya anak bangsa. Diproduksi oleh PT Pharma Health Care yang berlokasi di Bekasi, obat tetes ini efektif dan memberikan reaksi cepat untuk mengatasi beragam problem mata.


Ada beragam produk Insto, yaitu

▪︎ Insto Regular

Insto Regular berfungsi untuk meredakan gejala mata merah dan pedih yang disebabkan iritasi ringan karena debu, asap, angin, serta air kolam renang. Bagi yang hobi beraktivitas di luar dengan mata yang mudah alergi debu, sediakanlah produk ini dalam tas atau kantong. Kemasannya mudah dibawa karena tersedia dalam ukuran 7,5 ml dan 15 ml.


▪︎ Insto Cool

Untuk yang mengalami mata panas akibat iritasi ringan, Insto Cool cocok meredakan gejala tersebut. Produk ini memberikan sensasi dingin dan segar pada mata. Kemasannya ada dalam ukuran botol mungil 7,5 ml.



Produk Insto ki-ka : Insto Dry Eyes, insto Cool, Insto Regular


▪︎ Insto Dry Eyes

Nah, ini produk yang selaras dengan topik yang dibahas di atas. Supaya lebih jelas, yuk kita lanjutkan pembahasannya pada tulisan di bawah ini. Insto Dry Eyes merupakan cara tepat untuk #solusimatakering yang mengganggu aktivitas. 


Ada beberapa alasan agar kita memilih produk ini, yaitu.


¤ Mengandung Hydroxypropyl Methylcellulose

Insto Dry Eyes mengandung Hydroxypropyl Methylcellulose 3,0 mg yang juga dikenal sebagai air mata buatan. Dikemas dalam bentuk obat tetes, cairan ini berfungsi untuk mengatasi gangguan gejala mata kering, seperti perih atau gatal, serta mata merah akibat lama melihat gadget. 


Hydroxypropyl Methylcellulose juga dikenal sebagai air mata buatan yang berfungsi untuk melembabkan lensa kontak kaku (hard lenses) dan melumasi mata buatan. Cairan ini memberikan sensasi sejuk saat pemakaian. Mata yang pedih dan panas, akan terasa segar.


Namun, ada efek sementara saat menggunakan cairan ini. Sejenak, obat tetes ini dapat menyebabkan pandangan buram pada mata. Oleh sebab itu, disarankan, untuk berhenti beraktivitas sebentar saja setelah menggunakannya. 


¤ Mengandung Benzalkonium Chloride 0,1 mg

Benzalkonium Chloride adalah antiseptik yang dapat menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri, virus, dan jamur. Dengan zat ini, obat tetes akan  tahan lama. Untuk Insto Dry Eyes, cairannya aman digunakan sebulan setelah kemasan botol dibuka. Setelah itu, walaupun isinya belum habis, obat tetes sebaiknya diganti meskipun belum tanggal kadaluarsa.


Dengan catatan, saat membuka botol jangan sampai ujung botol tersentuh objek lain, baik itu kulit maupun benda di sekitar. Kemasannya harus steril supaya aman dari bakteri. Jika sudah sempat tersentuh? Apa boleh buat, berarti harus diganti karena sudah terkontaminasi. Menjaga kesehatan tubuh memang perlu  ketelatenan.


¤ Tersedia pada Apotek Terdekat  

Insto Dry Eyes merupakan golongan obat bebas terbatas, sehingga dapat dibeli tanpa resep dokter. Kandungannya aman untuk dipakai dan tidak terpapar zat-zat berbahaya. Siapa saja boleh membelinya, tanpa khawatir ditolak pihak apoteker. 


Saya pun membelinya di apotek dekat rumah dengan harga terjangkau. Jadi enggak perlu berkeliling mencarinya karena tersedia pada hampir semua apotek. Cukup sambil jalan santai sebentar ke depan rumah, obat yang dicari bisa dibawa pulang. Tubuh kuat karena bergerak, mata pun sehat berkat obat tetes yang tepat.


¤ Tersedia dalam ukuran 7,5 ml

Intro Dry Eyes dikemas dalam botol mungil berukuran 7,5 ml. Perbandingannya seukuran kunci yang biasa digunakan sehari-hari. Dengan ukuran tersebut, Insto Dry Eye praktis dan mudah dibawa bepergian. Mau menaruhnya di dompet atau saku? Enggak masalah. Jadi, ke mana pun bepergian, solusi mata kering siap dibawa.



Insto Dry Eyes berukuran 7, 5 ml


Penggunaan obat tetes ini pun mudah, cukup berikan 1 -2 tetes pada setiap mata dalam 3x sehari, atau sesuai dengan anjuran dokter. Gampang, kan. Jadi, obat tetes cukup masuk kantong jika dibawa bepergian, aman kandungannya, serta enggak ribet proses penggunaannya. 


Jika perlu solusi tepat untuk mata kering, Instro Dry Eyes cocok sebagai pertolongan pertama agar penglihatan nyaman kembali. Kapan saja mata mulai bermasalah, tinggal teteskan sesuai dosis. Asalkan jangan kebanyakan ya, apapun yang berlebihan biasanya kurang baik. Dengan takaran secukupnya Insto Dry Eyes sudah mampu memulihkan mata kering.


Bebas Mata Kering pada Era Digital 

Dulu sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya suka membaca komik. Selain ceritanya yang seru, gambarnya yang berwarna-warni benar-benar memukau. Cakep sekali. Menurut saya, hanya orang berbakat luar biasa yang bisa membuatnya.


Saya pun bermimpi suatu saat nanti bisa membuat gambar-gambar ilustrasi. Cuma, impian ini seperti menggantang asap, sia-sia saja. Nilai seni rupa di sekolah pas-pasan. Tugasnya siap saja sudah syukur. Jadilah, saya Cuma penikmat karya orang lain. Istilahnya, sadar dengan kemampuan sendiri.


Sewaktu kuliah, saya mendengar ada software khusus yang bisa membantu pengguna membuat ilustrasi. Saya pun mencarinya. Memang akhirnya ketemu, tapi harganya kurang sesuai dengan mahasiswi yang masih disubsidi ortu. Ya .... Keinginannya pun ditunda dulu. 


Sekarang internet sudah mengubah situasi tersebut. Beragam aplikasi bisa membantu penggunanya mewujudkan gambar terbaik, meskipun minim bakat melukis seperti saya. Harganya pun cukup relatif terjangkau, bahkan hanya perlu mengisi kuota internet. 


Kesempatan berkarya ini pun lebih mudah lagi setelah muncul AI (Artificial Intelegence/Kecerdasan Buatan). Mau menulis blog, AI bisa membantu menemukan ide dan poin penting. Video dan gambar? Amanlah itu. Meskipun tetap perlu kreativitas otak manusia untuk mengelolanya.


Tetapi, dari setiap manfaat senantiasa muncul celah negatif. Seperti manusia, selalu ada kekurangan dan kelebihannya. Begitu juga dengan era digital ini. Namanya juga digital, semua serba dunia maya. Berkarya di dunia maya pun perlu persiapan, jangan asal posting. 



Sebelum meluncurkan karya, sebaiknya belajar dulu melalui jejaring internet agar hasilnya maksimal. Nah, belajar di internet membutuhkan gadget dengan layar yang memancarkan cahaya biru. Cahaya ini dapat menyebabkan mata kering jika dilihat terlalu lama.


Semakin lama menatap layar gadget, semakin besar risiko terkena mata kering. Wah, jadi serba salah ya, mau belajar dan berkarya secara online, tapi berisiko pada kesehatan mata. Apalagi jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat mengganggu kualitas penglihatan di masa  mendatang.


Jadi, gimana solusinya, nih? Masa harus menghindari gadget. Sayang, kan, banyak kesempatan bertebaran di jejaring internet. Kok, dilewatkan begitu saja? Biasalah. Ceritanya, enggak mau ketinggalan eksis di dunia maya. Wkwkwk.


Tenang, ada solusi mencegah mata sepet. Kita bisa mengedip-ngedipkan mata setiap 20 menit sekali saat menggunakan gadget. Kemudian, cukup cahaya ketika melihat layar, serta mengonsumsi makanan bergizi dan mengandung Vitamin A. Hindari juga asap rokok dan paparan udara dingin berlebihan dari penyejuk ruangan.


Kalau mau yang lebih praktis lagi, boleh sediakan Insto Dry Eyes di saku. Kandungan obat di dalamnya aman untuk mata. Dengan ukuran botol kecil 7,5 ml, obat tetes ini bisa dibawa bepergian. Di mana saja ketika mata mulai menunjukkan gejala sepet dan pegal, segera teteskan Insto Dry Eyes sesuai dengan dosis yang tercantum. Mata pun segar kembali.


Akhirnya, memang ada solusi untuk orang yang mau berupaya, termasuk solusi untuk mengatasi mata sepet.




Referensi :


● Alodokter.com


● Data.goodstats.id


● Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per 31 Januari 2024


● Gambar dan video diedit oleh Canva


● Halodoc.com


● Hellosehat.com


● Insto.co.id


● JEC Hospitals and Clinics Jakarta


● Nationaleyecenter.id


● Rsmataundaan.co.id





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mata tidak boleh

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusahaan mampu memproduksi 2,8 jut

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua