Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Lomba Blog

Uang Kuno Indonesia dan Jajanan Anak-anak Jadul

Walaupun berpenampilan kusam dan lusuh, uang kuno Indonesia masih dicari oleh para kolektor. Dari penjual offline hingga online, banyak yang menawarkan berbagai koin ataupun lembaran kertas berharga yang pernah beredar di masyarakat bertahun-tahun lalu. Benda-benda mungil ini bolehlah disebut sebagai saksi bisu sejarah bangsa kita, terutama di bidang perekonomian. Uang identik dengan kenaikan harga.  Seperti awal September 2022 lalu, penduduk Indonesia dikejutkan dengan kenaikan harga BBM. Masyarakat resah mengingat sebelumnya harga kebutuhan rumah tangga, seperti minyak goreng, sudah duluan melonjak. Penyesuaian  ini seperti aba-aba yang menuntun harga-harga barang kembali melejit. Bukan hanya persoalan harga barang, para orang tua juga memikirkan bagaimana dengan isi kantong si buah hati.  Banyak anak sekolah, termasuk saya dulu, yang harus mengantongi uang jajan kalau mau berangkat. Padahal, lokasi sekolah sebenarnya tidak jauh dari rumah dan nggak perlu ongkos naik angkutan.   Uang

Serumpun Kisah Anak Bangsa dalam Antologi Beri Aku Cerita yang Tak Biasa

Cerpen yang berkisah tentang cinta atau misteri sudah jamak diterbitkan di ranah perbukuan. Dunia memang tidak pernah kehabisan kisah menyentuh ataupun cerita merinding dari kedua genre tersebut.  Dalam rutinitas sehari-haripun kita sering bersentuhan dengan lakon kasih sayang dengan sesama, ataupun tutur legenda yang turun temurun. Lantas, bagaimana dengan cerita budaya? Setiap hari kita juga tidak lepas dari pengaruh adat dan budaya. Tata cara kita berperilaku, bersosialisasi, hingga menyediakan makanan dan berbusana, turut dipengaruhi oleh adat-istiadat yang diajarkan turun-temurun oleh keluarga masing-masing. Namun, sekarang tradisi tersebut mulai terkikis akibat gelombang arus globalisasi yang sulit terbendung. Mengingat sudah terjadi pergeseran tradisi, sepertinya menarik juga kalau ada cerpen yang bertema budaya. Tema yang jarang diangkat ke ranah publik ini, atas inisiatif komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) diaplikasikan menjadi tulisan menarik dan unik, dalam satu buku. Kis

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusahaan mampu memproduksi 2,8 jut

Bangga Jadi Blogger dengan Versi Diri Sendiri

Perlu proses untuk bisa bangga jadi blogger, apalagi jika masih dalam tahap pemula. Proses pembelajaran tersebut terus berjalan seiring dengan upaya untuk mampu menulis blog yang berkualitas dan bermanfaat. Dulu, sewaktu baru memulai blog pada saat pandemi bergolak, kebetulan saya mendengar pembicaraan antara seorang bapak setengah baya dengan anak muda, pada salah satu tempat nongkrong. Mereka terlibat obrolan serius tentang teknologi, termasuk perkembangan internet. Karena posisi kami berdekatan, obrolan mereka sempat singgah di telinga saya. Bapak itu bertanya, "Blog itu gimana, ya?" "Itu, lho, Pak, kayak website internet. Kalau kita mau baca berita, kan ada halaman-halamannya di komputer,"  jawab si anak muda. Setelah manggut-manggut sebentar, si bapak melanjutkan pertanyaan. "Kalau jenjang karir blog itu gimana pula? Perlu orang dalam nggak, kalau mau kerja di sana?" Saya nggak bisa terus mendengar pembicaraan itu, karena ada tugas lain yang mau diker