Langsung ke konten utama

ASUS Zenbook DUO (UX8406) untuk Kecerdasan Linguistik dan Visual Spasial


"Jangan banyak menonton film atau membaca komik. Gambar-gambar tidak pernah membuat pintar. Ayo, sana baca buku."



Untuk anak-anak sebelum era internet, kalimat tersebut mungkin tidak asing lagi. Dulu, saat televisi dan beragam stasiunnya menembus pagar rumah-rumah, biasanya ada jadwal pembatasan menonton, termasuk melihat film kartun. Bermain di luar masih dipandang lebih baik daripada terus menatap layar kaca. 



Film dianggap membawa pengaruh buruk, padahal belum tentu karena tergantung genrenya. Kalau filmnya banyak adegan tak senonoh atau kekerasan yang mengucurkan darah, memang kurang baik ditonton anak-anak, karena nanti bisa ditiru. Slogan iklan saja sering ditiru, apalagi adegan film. 



Tetapi beda kalau yang ditonton kartun atau film petualangan seru. Gambar yang beginian saya senang sekali menontonnya dan bisa betah sampai berjam-jam. Pikiran rasanya rileks dari tugas sekolah maupun pe-er yang menumpuk.



Apalagi ketika melihat tokoh-tokoh kartun bertindak lucu, rasanya menghibur sekali. Hilang sejenak pikiran suntuk setelah mengerjakan pe-er. 






Untunglah urusan menonton kartun orang tua saya enggak banyak aturan. Asalkan pe-er selesai dan nilai di sekolah aman, mereka enggak pernah menegur kalau saya sering menonton.



Bagaimana pula mau ditegur, dulu acara kartun belum sebanyak sekarang. Kalau enggak ada siaran menarik, tanpa disuruh anaknya akan segera mematikan siaran televisi. 



Bukan hanya televisi, ketika zaman seragam putih merah, komik sempat dilarang beredar di sekolah saya. Kalau ada anak yang ketahuan membawa komik ke kelas, maka bacaannya itu bakalan disita dan dibawa ke ruang guru.



Komik yang disita hanya bisa diambil kalau siswa yang bersangkutan datang ke ruang guru, minta maaf, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. 






Kedengaran ringan ya, syaratnya. Meskipun begitu, tetap enggak ada anak yang berani membawa komik ke sekolah. Alasannya sederhana. Siswa yang bolak-balik masuk ke ruang guru bakalan mendapatkan reputasi miring, karena dianggap bandel dan enggak bisa diatur.



Nah, anak yang begini bakalan dijauhi sama teman-temannya. Enggak enak, kan, kalau tak punya banyak teman di sekolah. Makanya, semua lebih memilih patuh pada peraturan. Lantas, apa sebenarnya alasan sekolah melarang peredaran komik?



Simpel, komik enggak membuat cerdas karena kebanyakan berisi gambar. Hanya buku-buku penuh tulisan huruf yang diakui mengasah ketajaman dan kecerdasan anak. Lain dari itu, sebaiknya dihindari.



Padahal dari dulu sampai sekarang, saya tidak pernah melihat komik yang berisi gambar melulu, dari halaman awal sampai akhir. Pasti ada tulisannya pada setiap gambar. Kalau tidak, pembaca bakalan bingung. Ini komik cerita tentang apa? Kok, enggak ada dialog tokoh-tokohnya? 






Memang seingat saya dulu di perpustakaan sekolah enggak pernah ada kumpulan komik. Semua buku di sana berisikan tulisan. Padahal, kalau tersedia mungkin jadi rebutan anak-anak. Bagaimana tidak, tampilan ceria penuh warna-warni selera para bocil. 



Beda di sekolah, beda pula di rumah. Kalau di sekolah dilarang, maka di rumah orang tua justru membebaskan saya membaca komik hingga buku cerita anak yang penuh dengan tulisan.



Tentu dengan syarat dan ketentuan yang sama berlaku, yaitu nilai-nilai sekolah tetap aman dan tenteram. Syarat ini selalu berhasil dipenuhi dan hasilnya saya sering dibelikan lagi beragam buku dan komik terbaru. Wkwkwk. 



Kecerdasan Linguistik dan Visual Spasial pada Era Konten Kreator

Namun, jangan salah paham dulu. Saya bukan mengajak anak-anak untuk melanggar peraturan sekolah. Saya tetap patuh pada peraturan, yaitu tidak membawa komik ke sekolah.





Bacaan ini hanya dilihat di rumah. Begitu juga dengan televisi, saya hindari menonton  sampai larut malam, kecuali hari libur. Jangan sampai karena keasyikan nonton, besoknya tertidur di kelas. 



Saya punya orang tua yang mengawasi kegiatan anaknya setiap hari. Orang tua enggak mungkin terus mengizinkan membaca komik atau menonton kartun, kalau tahu kelakuan anaknya mulai ngawur.



Mereka mengizinkan karena melihat semuanya baik-baik saja, mulai dari perilaku sehari-hari hingga nilai akademik di sekolah. Beda lagi keadaan kalau yang terjadi sebaliknya.



Jadi, enggak selamanya tayangan visual itu buruk, tergantung bagaimana respons yang menonton. Setiap anak itu berbeda, baik dalam hal karakter, minat,  maupun bakat.




Cocok untuk orang lain, belum tentu cocok untuk kita, demikian juga sebaliknya, termasuk dalam memilih bacaan atau tontonan. Enggak semua  komik atau acara televisi itu berdampak negatif. 



Kalau mengingat keadaan dulu, saya senang orang tua mengizinkan membaca beragam komik dan  menonton kartun. Gambar-gambar yang sering saya lihat di buku komik mungkin masih menyangkut di pikiran sampai hari ini.



Istilahnya masih berfungsi di alam bawah sadar. Hal tersebut membantu saya menemukan ide yang bisa dieksplor di medsos. Kalau mau mendapat hasil optimal, sering-seringlah melihat karya berkualitas



Ternyata, kebiasaan memang bisa membentuk karakter seseorang, bahkan dari kebiasaan yang paling sederhana, seperti melihat gambar, foto, hingga video. Jadi, bijaklah memilih kebiasaan. Salah kebiasaannya, bisa salah tujuan. 



Saya termasuk orang yang kurang setuju kalau ada yang mengatakan visual bertolak belakang dengan linguistik atau tulisan. Gambar dan tulisan justru saling mendukung. Ilustrasi itu penting. Sebaiknya jangan hanya mengandalkan tulisan ketika berkarya, terutama di era digital. 





Contohnya, seperti menulis blog ini. Blog akan membosankan kalau cuma dipenuhi tulisan, tanpa diselingi jeda warna-warni. Menyisipkan gambar jadi solusi agar tampilan blog lebih hidup dan menarik. Orang pun mau singgah dan betah membacanya



Sama halnya dengan medsos. Kreator perlu beragam ide agar gambar-gambar di medsos enggak begitu-begitu saja. Sebaiknya, selalu temukan pembaruan agar medsosnya tetap segar berkilau, seperti sayur-mayur di pasar.



Salah satu caranya dengan melihat beragam komik, ilustrasi, dan menonton film televisi atau sekarang internet. Pilih yang bagus, sebaiknya hindari yang menyesatkan mata dan pikiran.






Bicara tentang lihat-melihat gambar, saya ingat pernah mendengar istilah kecerdasan majemuk dari teori Howard Gardner, yaitu beragam tipe tentang  kecerdasan.



Dalam buku terbitan tahun 1983 Frames of Minds : The Theory of Multiple Intelligences,  psikolog Howard Gardner menolak opini yang mengatakan hanya ada satu jenis kecerdasan yang selalu menjadi standar, yaitu Intelligence Quotient (IQ)



Menurut teori Gardner, ada beberapa  tipe kecerdasan yaitu, musikal, visual spasial, logika-matematika, kinestetik-jasmani, linguistik verbal, interpersonal, interpersonal, dan naturalistik.



Setiap orang berbakat, menurut salah satu atau paduan beberapa tipe kecerdasan di atas. Setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda dan tidak ada orang yang terbelakang. 

  


Karena sering menulis di blog yang sedang dibaca ini dan blog lain khusus cerita anak, serta membuat konten di medsos Instagram, kecerdasan linguistik dan visual spasial jadi penting bagi saya. Apakah saya merasa memiliki kedua kecerdasan tersebut? 



Blog khusus cerita anak

www.kincirairliliput.com





IG @friskajuliatrg



Enggak tahu juga. Biarkan saja pemirsa yang menilai melalui karya-karya tersebut. Yang penting saya senang mengerjakannya, entah dinilai berbakat atau tidak. 



Kecerdasan linguistik mungkin sudah banyak orang tahu, karena berkaitan dengan bacaan dan tulisan. Orang yang dikaruniai kecerdasan linguistik umumnya mahir menyampaikan idenya,  baik secara verbal atau tulisan. Contohnya sudah banyak tersedia di media cetak, online, hingga podcast. 



Namun, apa pula definisi dan manfaat kecerdasan visual spasial? 



Dengan kecerdasan visual spasial, seseorang mampu melihat, memahami, menganalisis, serta mengingat beragam informasi yang disampaikan melalui gambar, grafik, video, ataupun infografis. 



Bukan hanya menganalisis, sebaliknya orang tersebut pun bisa mempengaruhi khalayak melalui media-media visual yang dibuatnya. Apalagi pesan secara visual umumnya lebih cepat diterima masyarakat daripada pesan tertulis. 



Oke juga,  kan,  kalau bisa mengasah kecerdasan linguistik dan visual spasial secara berbarengan. Pekerjaan multitasking yang mengajak kreator untuk tidak bosan berkarya dan berproses. 





Saya sebenarnya tidak pandai menggambar sejak zaman sekolah. Semua hasil gambar yang ada di blog maupun medsos adalah bantuan aplikasi sekaligus AI. Era digital begini, semua sudah memungkinkan untuk terwujud. Tinggal kita yang mau berusaha atau hanya memilih jadi penonton. 



Senang, lho,  bisa ikut memeriahkan dunia virtual. Kita enggak cuma scroll medsos tapi tujuan,  tapi ikut memampangkan karya di sana.  Setidaknya, waktu dan kuota yang dipakai wara-wiri di dunia maya enggak  percuma. Kelihatan sudah hasil dan buktinya di medsos. 



Meskipun demikian, semua perlu latihan dan proses. Enggak ada yang instan dan jatuh begitu saja dari langit. Jangan takut jika ada yang mengatakan enggak berbakat.



Yang penting berkarya dulu dan berani posting di medsos. Kalau ada yang bilang kurang ini atau kurang itu, anggap saja sebagai dukungan agar kreatornya belajar lagi lebih rajin. 



Yang penting berlatih dan terus berlatih walaupun terkadang capek, termasuk terus tekun mencari info tentang gadget mumpuni dan bisa diajak mengarungi dunia virtual tanpa batas.



Jika sedang mencari gadget tepat untuk berkarya dan melatih kecerdasan visual spasial, maka ada rekomendasi gadget yang bisa jadi pilihan, yaitu ASUS Zenbook DUO (UX8406)



Namun, sebelum kita bahas lebih lanjut, yuk, simak dulu video berikut.




Laptop yang baru dirilis di Indonesia pada 7 Maret 2024, telah menggemparkan jagat per-gadget-an tanah air karena hadir dengan dua layar. Uniknya lagi, kedua layarnya pun bisa dibongkar pasang dengan susunan atau mode yang berbeda.





Mau multitasking mengerjakan konten visual dan tulisan dalam satu laptop? Bisa! Layar yang satu untuk konten visual dan yang lain untuk tulisan. 



Supaya lebih jelas tampilannya, yuk, kita bahas dulu 5 mode atau tipe yang bisa digunakan bersama laptop ini. 



5 Type Menggunakan ASUS Zenbook Duo (UX8406)

Ingin pengalaman baru menggunakan laptop? Sekarang pengguna bisa mencoba beragam tipe atau mode bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406). Ragam tampilannya cocok untuk situasi yang berbeda-beda. Pengguna tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan. 




Supaya lebih jelas, begini 5 mode atau tipe penggunaan ASUS Zenbook DUO (UX8406). 



Dual-Screen Mode

Ini mode penggunaan yang paling unik dan membedakan ASUS Zenbook DUO (UX8406) dengan laptop lain. Bayangkan laptop dengan dua layar bersusun ke atas secara vertikal. Kalau digunakan di tempat umum langsung menjadi pusat perhatian orang banyak. 




Dual-scree mode



Dengan laptop dua layar begini, pengguna enggak perlu lagi membuka dua laptop dan bolak-balik melihatnya. Cukup satu laptop dengan dua layar untuk sekali kerja. Jadi, enggak perlu beban tambahan karena harus membawa dua laptop.




Selain kerja, rapat online dengan laptop model begini pun unik. Pandangan mata pengguna bisa langsung lurus ke layar, enggak menunduk lagi seperti laptop mode biasa. Pandangan lurus begini, seperti berbicara langsung berhadapan muka dengan orangnya. 



Kalau ingin mengetik berjarak dari layar,  boleh, kok. Keyboard fisik ASUS Zenbook DUO (UX8406) bisa dilepaskan dan diletakkan terpisah jarak dengan layar. Uniknya,  bobot keyboard ini cuma 0,3 kg alias 3 ons.



Yang sering berbelanja kiloan, tahu gimana ringannya benda berbobot 3 ons. Jadi, enggak berat bergeser-geser keyboard saat bekerja dengan laptop. Cukup lepas saja, laptop tetap terkoneksi dan bisa digunakan. 



Desktop Mode

Mode yang ini pun tak kalah unik.  Tipe ini cocok untuk pengguna yang suka dengan layar vertikal yang disusun berdampingan ke kiri dan ke kanan. Desktop mode ASUS Zenbook DUO (UX8406) menawarkan cara berbeda melihat laptop, seperti membaca koran secara berdampingan.





Desktop mode


Mode ini cocok untuk orang yang ingin menulis artikel. Melihat modenya saja sudah bisa membayangkan artikelnya terpampang di surat kabar.  






Laptop Mode :

Ini mode konvensional seperti pada laptop satu layar umumnya. Pada tampilan ini keyboard diletakkan di atas layar kedua. ASUS Zenbook DUO (UX8406) pun siap digunakan.


Laptop mode

Mode ini cocok dipasang di tempat sempit dan terbatas, seperti di dalam pesawat atau ruangan dengan bangku-bangku yang rapat. 





Laptop Mode with Virtual Keyboard :

Ingin mencoba keyboard versi virtual, seperti mengetik di atas layar nan halus? ASUS menghadirkan inovasi dan solusi bagi pengguna ASUS Zenbook Duo (UX8406) yang tidak ingin menggunakan keyboard fisik.




Keyboard virtual


Melalui ScreenXpert, pengguna ASUS Zenbook DUO (UX8406) dapat menghadirkan keyboard virtual, lengkap dengan touchpad virtual. Gimana cara membuka dan menggunakan keyboard versi virtual, ayo simak video berikut ini. 




Sharing Mode :

Ada lagi mode unik di ASUS Zenbook DUO (UX8406). Selain yang sudah diuraikan di atas ada pula sharing mode yang tak kalah menarik. Tampilan ini memungkinkan pengguna untuk berbagi layar dengan orang lain secara lebih mudah.


Sharing mode


Cukup buka layar laptop ini hingga 180° dan aktifkan fitur sharing mode. Kedua layarnya saling bertolak belakang, tapi menampilkan gambar atau tulisan yang sama.  Cara ini memudahkan dua orang untuk berinteraksi secara langsung ketika menggunakan ASUS Zenbook DUO (UX8406).




Jadi, cukup dengan satu laptop berlayar ganda, maka dua orang bisa berdiskusi sambil menatap materi yang sama. Hemat tempat, tanpa ribet. 



Optimal bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406)

Soal tampilan dengan dua layar serta fasilitas keyboard fisik dan virtual, ASUS Zenbook DUO (UX 8406) sulit ditandingi. Tetapi, bagaimana dengan komponen dan fitur-fitur yang ditanamkan dalam perangkat? Perpaduan yahud antara tampilan dan komponen serta fitur mumpuni, menjadi impian hampir semua pengguna gadget. 



Jadi, bukan cuma keren di luar, ASUS Zenbook DUO (UX8406) sudah dipersiapkan dengan barisan komponen dan fitur yang mumpuni untuk diajak bekerja, berkarya, hingga gaming. Komponen dan fitur terkini dengan versi terbaru sudah ditanamkan dalam bodinya.



Ayo, kenalan dengan ASUS Zenbook DUO (UX8406) supaya semakin familiar dengan gadget ini. 



Sistem Operasi Windows 11

Sistem Windows 11 ini sudah diperlengkapi dengan fitur Copilot yang didukung oleh AI. Dengan fitur yang dulu bernama Bing Chat, pengguna tidak hanya mencari informasi, tapi juga bisa menemukan riwayat obrolan sebelumnya.


Jadi, kalau mau menulis ulang atau memperbaiki laporan tugas, Copilot di Windows 11 akan menampilkan kembali datanya.





Untuk pengalaman mengetik, membuat tabel, hingga menggambar, ASUS Zenbook DUO (UX8406) pun telah dilengkapi dengan Office Pre-Installed, yaitu Office Home and Student 21 yang mencakup Word, Excel, dan Power Point. Beragam profesi bisa menggunakan laporan ini,  mulai dari pelajar, konten kreator,  pekerja kantoran, hingga pebisnis. 



"Hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas Anda dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan. 



Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya."



Dibekali Processor  Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H

Processor itu ibarat jantung bagi laptop. Kalau jantungnya bermasalah, bakalan mengganggu kinerja perangkat. Jadi, teliti dulu prosesornya sebelum membeli laptop, agar tidak menyesal kemudian.



Saya pernah punya laptop jadul dan ingin meng-up grade dengan aplikasi kekinian. Namun, niatnya terpaksa dibatalkan karena terbentur prosessor yang enggak kalah jadul. Ya, sudahlah, terpaksa dicukupi dengan aplikasi yang masih ada, walaupun kemampuannya sangat terbatas. 



Nah, ASUS Zenbook DUO (UX8406) sudah dilengkapi dengan prosesor terbaru Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H. yang kuat dan handal. Supaya tahu prosesornya handal, yuk, simak fungsi komputasi apa saja yang cocok dikerjakan dengan laptop tersebut.



Dengan Processor  Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H pengguna bisa multitasking, yaitu bekerja sekaligus membuka banyak website, musik,  video, hingga, aplikasi, tanpa khawatir kinerja laptop terganggu. Memutar musik sambil browser atau gaming, enggak masalah. Kinerja laptop aman dan tetap kencang. 





Bukan hanya aktivitas biasa,  ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga mampu mengoptimalkan aplikasi AI tanpa banyak drama. Ini karena prosessor sudah terhubung dengan NPU (Neural Processing Unit). Kinerja laptop tetap lancar, termasuk untuk multitasking seperti disebut di atas tadi, sembari menjalankan aplikasi AI.  



Ngomong-ngomong, apa itu NPU? Ini dia penjelasannya. 



NPU (Neural Processing Unit) 

Bukan hanya manusia, komponen dalam laptop pun punya bestie. Tugas mereka sederhana, membuat pemilik laptop tersenyum saat menggunakannya. Kenapa perlu tersenyum? Karena senyum mencegah stres. Kemudian senyum menyebabkan tubuh lebih sehat secara fisik dan mental.



Kalau sehat, maka pekerjaan dan produktivitas lebih optimal. Jadi, secara tidak langsung laptop mumpuni mempengaruhi kinerja dan kesehatan penggunanya. Nyambung, kan? 



Processor  Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H pada ÀSUS Zenbook DUO (UX8406) juga memiliki bestie, yaitu NPU (Neural Processing Unit) bernama Intel® AI Boost. Berintegrasi dengan Processor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H, NPU pada laptop ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan menggunakan pemrosesan aplikasi AI. Prosesnya cepat anti macet secara  langsung di perangkat keras. 





Kolaborasi ini memungkinkan laptop  menangani tugas-tugas yang membutuhkan AI secara lebih efisien dan cepat, seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, dan pekerjaan lain yang memanfaatkan bantuan dari    kecerdasan buatan. Aplikasi AI biasanya  berkapasitas cukup besar, hingga membutuhkan komponen tangguh agar prosesnya tetap lancar. 



Dengan koneksi antara prosesor dan NPU, maka pengguna enggak perlu stres menghadapi laptop yang sering macet menyaingi lalu lintas kota besar. Waktu dan upaya  pengguna pun lebih efisien dalam melakukan berbagai aktivitas komputasi, termasuk pengolahan data yang memanfaatkan teknologi AI. 



Layar Lumina OLED

Apa yang menjadi tantangan saat bekerja atau membuat konten di gadget? Mata yang tetap sehat, tidak berair, apalagi pedih karena menggunakan laptop terlalu lama. Memang ada prinsip 20 : 20 : 20 agar mata tidak perih, yaitu setiap 20 menit jeda sejenak melihat gadget. Kemudian kedip-kedipkan mata selama 20 detik, sambil melihat sejauh 20.kaki (sekitar 6 meter). 



Untuk saat ini, prinsip tersebut memang membantu, tapi bagaimana dalam jangka panjang? Pengguna komputer tentu ingin mata yang tetap sehat hingga hari tua, sembari tetap berkarya di dunia maya. Jadi, perlu dipilih gadget yang menawarkan layar yang aman untuk kesehatan mata pada masa depan. 




Adalah radiasi sinar biru (blue light) yang dapat menyebabkan kerusakan retina mata dalam jangka panjang. Sinar ini dipancarkan dari beragam layar gadget, seperti televisi, laptop, ponsel, tablet, dan sejenisnya. Semakin lama paparan, semakin besar resikonya. 



Warna layar gadget yang terlalu kontras pun bisa menyebabkan gangguan ini. Masalahnya, layar kontras justru dibutuhkan saat membuat konten-konten visual. Kalau warnanya buram atau kurang tajam, hasilnya pun tidak optimal dan berkesan kurang profesional. 



Jadi, gimana solusinya agar layar tetap tajam, tapi bisa meminimalisir risiko pada kesehatan mata? 



Layar ASUS Zenbook DUO (UX8406) yang berukuran 14" 3K, dengan refresh rate 120Hz Lumina OLED 3K (sekitar 2880 x 1620 piksel) telah memperoleh sertifikasi TÃœV Rheinland. Sertifikasi ini menjadi bukti kalau layar laptop melindungi mata dari radiasi blue light yang berbahaya. Radiasi sinar biru pada layar sudah dikurangi hingga 70%. 



Soal kejernihan dan ketajaman tampilan gambar, ASUS Zenbook DUO (UX8406) memberikan kepuasan optimal bagi pengguna. Ini dibuktikan dengan beberapa sertifikasi yang telah diraih, seperti yang tertera berikut. 



  • Sertifikasi Dolby Vision®

Sertifikasi ini membuktikan jika layar mampu menghasilkan gambar pada tingkat  kontras tinggi, kecerahan yang baik, dan  kaya detail, sehingga memberikan pengalaman visual yang lebih nyata, realistis pada tampilan layar. Pengguna pun seperti berhadapan langsung pada objek yang digambar. 



  • Sertifikasi Pantone® Validated

Menjamin kualitas warna yang konsisten dan akurat sesuai dengan standar industri yang paling penting bagi profesional kreatif, seperti desain grafis dan fotografer. Pilihan warna dijamin pada tingkat akurasi yang tinggi dan kompleks. 





Dengan pilihan warna yang terseleksi  sesuai standard Pantone® Validated, maka pengguna bisa memberikan karya berkualitas, unik, dan profesional. Tampilannya memberikan rentang warna yang luas dan detail, lebih halus serta  bebas blur. Dengan sertifikasi ini, pengguna semakin percaya diri berkarya dengan tampilan warna-warni visual.



Sementara untuk keakuratan rentang warna, ASUS Zenbook DUO (UX8406) telah diperlengkapi dengan color gamut 100% DCI - P3. Ini mengindikasikan  kalau layar sudah mencakup seluruh ranting warna DCI-P3, yaitu standar warna yang digunakan untuk industri perfilman. 



Sebagai perbandingannya begini, produksi film, penyuntingan video, hingga pemutaran konten visual yang diproduksi bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406), kualitasnya sudah sama seperti film-film industri yang biasa ditonton di layar kaca. Jadi,  memproduksi konten visual dengan ASUS Zenbook DUO (UX8406) sama artinya dengan menampilkan kualitas gambar sesuai kriteria industri film. 



Refresh rate 120Hz mengacu pada jumlah frame per detik yang dapat ditampilkan oleh layar. Angka ini termasuk tinggi dibandingkan dengan refresh rate standar, yaitu 60Hz. Semakin tinggi refresh rate-nya, semakin halus dan responsif gerakan yang ditampilkan pada layar. Angka refresh rate ini  mengurangi masalah gambar terputus atau terpotong dalam permainan video bergerak, ataupun konten yang memerlukan gerakan cepat.





Untuk yang hobi kerja di luar ruangan, layar Lumina OLED dari ASUS Zenbook DUO (UX8406) berada pada angka 500 nits, cocok untuk penggunaan di cuaca terang. Artinya pada sinar matahari terik, pengguna tetap mampu menatap tampilan layar dengan jelas, tanpa perlu mengernyit dahi.



Sementara ratio layar ASUS Zenbook DUO (UX8406) berkisar 16:10. Ini lebih lebar dari standar rasio layar pada umumnya, yaitu 16:9. Ratio 16:10 memberikan lebih banyak ruang vertikal yang cocok untuk pekerja kreatif. Tampilan vertikal yang lebih luas memungkinkan kreator lebih nyaman berkarya. 



Kombinasi dari sertifikasi, fitur berkualitas, hingga refresh rate tinggi, meningkat kenyamanan pengguna dan memberikan visual yang jernih. Gambar lebih tajam, halus, berkualitas sesuai standar industri, tapi tetap aman di mata. Ketajaman gambar dibuktikan dalam tampilan situasi malam atau gelap. Meskipun minim pencahayaan, objek tetap dapat dilihat jelas. 





Dengan kombinasi ini, pengguna semakin produktif sekaligus mampu menjaga kesehatan mata dalam jangka panjang. ASUS Zenbook DUO (UX8406) perpaduan antara komponen laptop mumpuni dan gadget yang aman dan nyaman untuk kesehatan mata jangka panjang. 



Memori 16 GB LPDDR5X 

Perangkat ASUS Zenbook DUO (UX8406) memiliki memori 16 GB ruang penyimpanan sementara berkecepatan kencang, termasuk dalam transfer data. Dengan kapasitas demikian, pengguna dapat membuka beragam aplikasi maupun pekerjaan sekaligus dalam waktu bersamaan, tanpa khawatir kinerja laptop akan melambat. 



Jadi, pengguna bisa mengetik sambil mendengarkan musik, sembari membuka aplikasi untuk menggambar. Kecepatan laptop tetap stabil walaupun pengguna menjalankan beberapa tugas secara bersamaan. Anti bosan, tapi tetap produktif. 





Kemudian ada LPDDR5X, yaitu versi terbaru dari standar memori DRAM yang dirancang untuk mengurangi konsumsi daya hingga 20%. Meskipun hemat baterai, tapi kinerja serta performa laptop tetap tinggi. ASUS Zenbook DUO (UX8406) mampu merekam video resolusi ultra tinggi, gaming, dan penggunaan fitur AI, dengan daya baterai yang tetap hemat. 



Intel® Arc™ Graphics 

Untuk tugas-tugas kreatif seperti gaming, streaming video, editing foto dan video, atau gambar grafik, Intel® Arc™ Graphics menawarkan frame rate yang tinggi untuk gambar yang lebih halus dan respons yang lebih cepat. Hasilnya pun lebih realisme, seperti gambar nyata, dan berkualitas karena mencakup detail dan pencahayaan yang baik. 



Intel® Arc™ Graphics versi terbaru yang dikembangkan oleh Intel dan sudah didukung dengan AI. Kartu grafis ini pun menawarkan efisien energi dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga membantu meningkatkan masa pakai baterai laptop.



Storage 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD

Membuat konten gambar atau tulisan  membutuhkan referensi yang banyak. Sebelum menciptakan karyanya sendiri, sebaiknya kreator melihat beragam foto,  video, ilustrasi, gambar, atau tulisan, dari orang-orang yang sudah berpengalaman berkecimpung di bidang tersebut. 





Kelas online ataupun men-download konten visual atau ebook bisa menjadi solusi untuk menambah ilmu. Masalahnya, kapasitas konten visual maupun ebook tersebut mengambil ruang penyimpanan (storage) uang cukup besar. Belum lagi install berbagai  aplikasi maupun penyimpanan dokumen penting.



ASUS Zenbook DUO (UX8406) menawarkan storage berkapasitas 1 TB yang cukup untuk menyimpan koleksi foto berkualitas tinggi, ebook, video, permainan, aplikasi, hingga dokumentasi bisnis. Pengguna pun dapat menyimpan dan mengakses semua file secara aman dan efisien. 



Kolaborasi antara NVMe PCle memberikan penyimpanan dan transfer data 25x lebih kencang dari versi sebelumnya. Versi terbaru ini memungkinkan perangkat penyimpanan SSD bekerja dengan kecepatan tinggi dan dalam waktu respon yang singkat, dibandingkan dengan HDD.


SSD biasanya cocok digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan waktu akses dan transfer data yang cepat, seperti pemrosesan data, pengeditan video, dan gaming. 



Konektivitas Wifi 6E (802.11ax) dan Bluetooth 5,3

Wi-Fi 6E (802.11ax) memberikan kecepatan koneksi nirkabel 3x lebih tinggi dari versi sebelumnya, yaitu Wi-Fi 6 dan 5. Versi baru ini juga menawarkan transfer data lebih kencang dan tingkat latensi (kelambanan) lebih rendah. Jadi, meskipun berada di area yang sangat padat dan ramai, pengguna Wifi 6E tetap dapat mengakses jaringan internet lebih cepat dan stabil. 






Sedangkan versi terbaru Bluetooth 5,3 memberikan kinerja yang lebih baik, serta koneksi nirkabel aman dan konsumsi daya yang efisien. Versi ini pun menghadirkan Internet of Things (IoT) atau yang dikenal dengan internet cerdas (sudah internet, cerdas pula!), serta jangkauan sinyal yang lebih jauh, hingga 240 meter.



Kolaborasi antara kecepatan dan kinerja tinggi WiFi 6E dengan fleksibilitas serta efisiensi daya Bluetooth 5,3, memungkinkan pengguna untuk menikmati koneksi internet yang cepat dan stabil. Konektivitas perangkat nirkabel yang kencang, stabil, aman, dengan jangkauan yang lebih luas, memungkinkan pengguna untuk bekerja secara optimal. 



Dilengkapi Speaker Harman/Kardon

Supaya enggak jenuh bekerja di depan laptop, alunan musik bisa menjadi hiburan. Bukan hanya musik, menonton video singkat atau film berdurasi panjang bisa menjadi refreshing melepas lelah. Apalagi jika berada dalam ruangan dalam waktu lama. 



Namun, ada yang kurang jika audio yang dipasang pada laptop masih kualitas standar. Suara yang jernih, seperti penyanyi asli bersenandung di depan kita, tentu menjadi idaman kebanyakan pengguna laptop. Ibarat menonton konser secara langsung. 






ASUS Zenbook DUO (UX8406) sudah dilengkapi dengan built in speaker bersertifikasi dari Harman/Kardon, sebuah merek terkemuka dalam industri audio. Merek ini sudah memasarkan produknya ke berbagai industri gadget hingga mobil secara global. Jadi, kualitasnya sudah menjadi jaminan unggulan untuk audio yang memuaskan. 




Pen Stylus 2.0

Selain untuk pekerjaan, Pen Stylus 2.0 dari ASUS ini berfungsi untuk menjaga layar agar lebih bersih dan lebih bebas noda. Layar gadget yang diutak-atik dengan ujung jari, cenderung meninggalkan bekas yang terkadang kurang sedap dipandang mata. Dengan Pen Stylus, layar ASUS Zenbook DUO (UX8406) tetap bersih dan berkilat. 





Selain kebersihan, Pen Stylus pun membantu pengguna untuk ketepatan menekan tombol-tombol keyboard. Orang yang berujung jari besar dan lebar, sering melesat dalam menekan tombol tertentu. Misalnya, mau menekan tombol A, yang muncul huruf apa. Jadi lain hasil yang muncul di layar. 


Pen Stylus memungkinkan pengguna untuk menekan tombol keyboard secara tepat dan cepat. Untuk keperluan menggambar, Pen Stylus dapat melukiskan garis halus dan goresan kuas terluas secara akurat dan mudah. 





Bobot Ringan

Jika melihat laptop dengan dua layar, kebanyakan orang langsung bertanya-tanya?  Berapa beratnya?  Mereka langsung  membayangkan gadget berat yang membuat bahu atau tangan pegal. Laptop berlayar satu saja sudah berat, apalagi dua. 



Jangan menilai sesuatu dari tampilan luar, istilah ini berlaku juga untuk ASUS Zenbook DUO (UX8406). Meskipun dilengkapi dua layar dan sebuah keyboard, tapi bobotnya ringan. Orang bertubuh mungil pun masih sanggup membawanya. 



Dengan panjang 31,35 cm dan lebar 21,79 cm, serta tebal 1,46, bobot perangkat ini hanya 1,39 kg (Laptop) ditambah 0,3 kg (keyboard fisik). Jadi, hanya sekitar 1,69 kg. Lumayan,  kan? Laptop berukuran segini, boleh juga kalau dibawa bepergian. Di luar sana masih ada laptop berlayar satu yang lebih berat. Begitupun masih dibawa orang juga bepergian. 





Dari uraian di atas, ternyata sudah beragam komponen dan fitur canggih yang  tersedia dalam bodi ASUS Zenbook DUO (UX8406). Sayang kalau kelengkapan ini diabaikan begitu saja, tanpa membawa progres untuk penggunanya. Apalagi jika mampu diajak multitasking. Ayo, pilih dan manfaatkan keunggulan ASUS Zenbook (UX8406) bagi pengembangan diri. 



Padu Padankan Linguistik dan Visual Spasial bersama Zenbook DUO (UX8406)

Kalau saya dianugerahi kecerdasan linguistik dan visual spasial, serta seperangkat Zenbook DUO (UX8406), maka langsung muncul beragam  rencana dalam benak. Pada layar pertama saya akan membuat perencanaan gambar. Kemudian di layar kedua telah disiapkan tulisan yang berkorelasi dengan gambar di atas. 



Saya enggak perlu bolak balik membuka banyak website dalam satu layar, apalagi harus menulis di kertas corat-coret. Hanya dengan satu laptop, semua bahan konten sudah terpampang pada layar di depan mata. Jadi, saya bisa langsung mengecek. Gambarnya sudah sesuai atau enggak dengan tulisan? Bisa lanjut ke topik berikutnya atau perlu perbaikan? 



Komponen dan fitur dalam laptop pun  membantu untuk menyelesaikan konten tulisan sekaligus gambar. Dengan  Windows 11, saya bisa mengetik dan membuat tabel data dari tulisan. Windows 11 terbaru yang lebih lengkap dari versi sebelumnya, termasuk terkoneksi dengan AI, memudahkan saya untuk menemukan data yang relevan dengan bahan tulisan. AI siap membantu menemukan sumber informasi yang tepat. 



Processor  Intel® Core™ Ultra 7 memungkinkan saya untuk terus meng-up grade laptop dengan aplikasi versi terbaru. Beda dengan prosesor versi lama yang enggak sanggup beradaptasi dengan teknologi terkini, Processor  Intel® Core™ Ultra 7 tidak membuat saya harus berganti laptop jika perlu pembaruan. Saya menjadi lebih hemat karena tidak perlu membeli perangkat baru. 



Layar Lumina OLED ASUS Zenbook DUO (UX8406) membantu saya menjaga kesehatan mata untuk jangka panjang. Dengan sertifikasi dari TUV Rheiland, radiasi sinar biru (blue light) pada layar sudah dikurangi hingga 70%. Gangguan kesehatan mata dalam jangka panjang pun bisa diminimalisir. 





Namun, pengurangan radiasi sinar biru bukan berarti mengabaikan kualitas layar. Kualitas tampilan layar tetap terjaga dari segi warna dan ketajamannya. Dengan sertifikasi dari Dolby dan Pantone® Validated, detail, kualitas gambar, serta rentang warna sudah memenuhi standar industri.



Kreator pun jadi lebih percaya diri untuk berkarya. Standar ini dibuktikan lagi dengan color garmut 100% DCI-P3 yang sudah disesuaikan dengan kriteria perfilman. Yuk, yuk, buat video seperti di film-film. 



Kemudian, dengan memori 16 GB LPDDR5K, saya bisa membuka sekaligus beberapa website di layar, tanpa khawatir laptop bakalan melambat. Bayangkan dengan dua layar bisa membuka beberapa website, bahkan aplikasi, tapi kecepatannya tetap stabil. Soal dayanya pun aman, karena sudah dilengkapi dengan LPDDR5K yang dirancang hemat baterai. 



Untuk storage, saya bisa menyimpan banyak ebook ataupun gambar unik berkapasitas besar pada TB 4.0 Performance SSD. Sedangkan untuk konektivitas, ASUS Zenbook DUO (UX8406) sudah dilengkapi dengan Wifi 6E, yang penggunaan anti lemot walaupun berada di tengah keramaian. Ditambah lagi Bluetooth 5,3 yang terkoneksi dengan IoT, jarak jangkauan lebih luas sampai 240 meter, tapi koneksi lebih aman. 



Ada banyak fitur lain yang membantu untuk membuat konten tulisan sekaligus visual bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406). Tetapi, fitur AI menurut saya yang paling klik untuk zaman now. Mulai dari Windows 11 hingga Processor  Intel® Core™ Ultra 7 sudah terkoneksi dengan AI. 





Hampir semua pekerjaan sekarang sudah terkoneksi dengan AI, mulai dari menulis, menggambar, bahasa, akuntansi, hingga membuat video. Gadget yang tidak beradaptasi dengan AI bakalan membuat pemiliknya ketar-ketir, apalagi mayoritas aplikasi pun sudah didukung AI. Karena itu penting memilih laptop yang sudah terkoneksi AI, tapi pemakaiannya tetap kencang dan stabil walaupun multitasking. 



Intinya, dengan ASUS Zenbook DUO (UX8406), saya bisa bekerja secara multitasking, dengan fitur versi kekinian yang didukung AI, menggunakan gadget dengan transfer data yang kencang, tapi hemat daya, serta konektivitas lengkap. Dengan fitur dan komponen demikian, apapun bakat dan keahlian pengguna, kesempatan berkembang dan berkarya semakin terbuka lebar.



Semua Orang Unik dari Sudut Pandang Tertentu

Sampai sekarang, orang mempunyai IQ tinggi masih dipandang hebat dan diterima belajar di berbagai universitas terkemuka dalam atau luar negeri. Orang-orang biasa seperti kita-kita ini enggak perlu minder. Howard Gardner dengan teori kecerdasan majemuknya, mengajak kita untuk percaya diri dengan kecerdasan yang dimiliki. Intinya, sukses bukan hanya melalui jalur IQ. 



Karena sering menulis di blog dan mengutak-atik medsos dengan beragam ilustrasi, saya lebih tertarik mengembangkan kecerdasan majemuk versi linguistik dan visual spasial. Siapa tahu memang ada bakat di bidang ini. Kalau tidak mencoba, maka kita tidak akan pernah tahu. Iya, kan? 



Di era multitasking seperti sekarang kesempatan untuk sukses di berbagai bidang semakin terbuka lebar. Kalau dulu pelaku multitasking sering dipandang sebagai orang yang enggak serius kerja karena kurang fokus, sekarang mampu multitasking dengan optimal menjadi impian hampir semua orang. Dengan kemampuan ini, orang tersebut bisa eksis pada lebih dari satu bidang. Apa enggak pingin begitu? 





Jaringan internet yang semakin luas dan teknologi yang semakin canggih, memungkinkan kita untuk ikut multitasking. Kapan saja dan dimana pun kita bisa terhubung ke dunia maya melalui jaringan seluler, Wifi, hingga Bluetooth. Soal gadget, jangan ditanya lagi. Versi terbaru selalu keluar setiap tahun. Kalau tidak bisa beradaptasi, justru manusianya yang ketinggalan. 



Awal tahun ini, ASUS kembali meluncurkan laptop multitasking seri terbaru, yaitu ASUS Zenbook DUO (UX8406). Berbeda dengan seri sebelumnya, kemunculan laptop ini sempat menghebohkan karena menampilkan dua layar dengan dua keyboard. Iya, keyboard-nya pun dua, yaitu bentuk fisik dan virtual. 



Komponen-komponen di dalamnya dipilih dari versi terbaru, termasuk fitur AI yang sedang hits. Prosesornya pun sudah terhubung ke AI, demikian juga dengan Windows 11 Home. Walaupun dipenuhi dengan fitur kekinian dan kemampuan multitasking dua layar, tapi kinerja laptop dijamin tetap kencang sekaligus hemat daya. 



Ingin tetap kreatif berkarya di era digital? Jangan puas hanya memiliki satu skill. Sekarang zaman inovasi dan perubahan melesat lebih cepat daripada cahaya. Jika skill yang dimiliki sekarang tergerus teknologi, sulit untuk bertahan. Pelajari beberapa skill, kemudian gabungkan menjadi satu untuk menciptakan suatu karya yang unik. 



Multitasking bukan pekerjaan anti fokus, tapi meningkatkan kemampuan kita untuk hidup lebih baik. Sekarang sudah banyak fasilitas pendukung multitasking,  termasuk dalam pemilihan gadget.





Pengguna bisa mendapatkan gadget mumpuni untuk mendukung kreativitas mereka, salah satunya ASUS Zenbook DUO (UX8406) yang baru diluncurkan di negeri kita. Gadget ini bisa dijadikan pilihan untuk multitasking dan  kreativitas. 



Main Spec.
Zenbook DUO (UX8406MA)

CPU
Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) with Intel® AI Boost NPU


Operating System
Windows 11 Home


Memory
16GB LPDDR5X


Storage
1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD


Display
Dual 14-inch ASUS Lumina OLED, 3K (2880 x 1800) 16:10, 120Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker, Touchscreen with Stylus Support


Graphics
Intel® Arc™ Graphics


Input/Output
1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack


Connectivity
Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3


Camera
FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect


Audio
Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified


Battery
75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion


Dimension 
31.35 x 21.79 x 1.46 ~ 1.99 cm


Weight
1.39 Kg (laptop)
0.3 Kg (keyboard)


Price
Rp33.999.000


Warranty

2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty



Sumber Referensi
  • Website resmi ASUS
  • Materi resmi Lomba Blog ASUS Zenbook DUO (UX8406)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mata tidak boleh

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusahaan mampu memproduksi 2,8 jut

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua