Langsung ke konten utama

Postingan

Manfaat Steril Hewan untuk Anabul dan Pemiliknya

"Hewan itu bagian dari alam. Hidup, mati, atau berkembang biak, ya, sudah nasibnya. Kita manusia enggak bisa mencampuri. Apa? Hewan disteril? Ah, cuma buang-buang uang!" Pernah dengar ucapan seperti di atas?  Saya mempunyai dua ekor kucing betina yang sudah disteril sejak mereka berumur setahun. Sebelum steril, rumah pernah ramai dengan anak kucing. Aroma sekitar rumah pun agak terganggu. Belum lagi perawatannya yang tidak murah. Jika menoleh ke belakang, saya sepakat kalau tindakan steril cocok untuk kami.  Tindakan ini memang tidak hanya menguras kantong, tapi juga energi pemiliknya. Selama seminggu masa pemulihan setelah operasi, kesehatan anabul harus dipantau. Bekas sayatan pembedahan dipoles dengan salep anti luka demi mencegah infeksi. Untuk obat makan, mereka mengkonsumsi antibiotik setiap hari. Masalahnya, kucing saya agak antipati dengan pengobatan. Anehnya, mereka tahu kapan jadwal obat diberikan. Biasanya kalau jadwal tiba, calon korban langsung sembunyi atau berp...

Mengenal Cimpa dan Kue Jagung, Cemilan Manis Khas Sumut

Jika berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut), jangan lupa mencicipi cimpa dan kue jagung (jong labar). Cemilan manis ini merupakan makanan khas suku Batak Karo. Sebelum melanjutkan ulasan tentang kue, saya ingin membahas sedikit mispersepsi tentang suku Batak. Batak sering dipersepsikan hanya terdiri dari satu suku. Padahal, ada 6 sub suku Batak, yaitu Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing, dan Angkola.  Setiap sub suku memiliki ciri khas bahasa, hidangan, upacara, rumah, serta busana adat yang berbeda-beda. Perbedaan ini menjadi keunikan di Sumut. Cimpa merupakan salah satu ciri khas hidangan dari sub suku Batak Karo.  Kudapan ini sering disediakan dalam berbagai acara seperti pernikahan, masuk rumah baru, hingga kerja tahun (pesta syukuran atas panen).   Tampilan kue-kue ini sederhana karena hanya dibungkus dengan daun pisang. Cuma hati-hati, penampilan bisa saja menipu. Buktinya, dalam berbagai acara, biasanya cimpa dan kue jagung yang terhidang langsung habis t...

Ini Manfaat Pindahan Rumah

Pindahan rumah tidak hanya menguras tenaga dan biaya, tapi juga mental. Siap pindahan berarti siap beradaptasi dengan lingkungan baru.   Apalagi jika di rumah baru kita akan menemukan pengalaman serta komunitas berbeda.     Ada beberapa alasan pindahan. Umumnya, karena sudah memiliki rumah sendiri, habis kontrakan, atau mutasi tugas.  Namun, ada pula yang telah bosan dengan rumah lama dan ingin mencari suasana baru. Kalau yang terakhir ini mungkin masuk kategori kelebihan dana, ya. Sejak kecil saya sudah beberapa kali ikut kepindahan rumah bareng keluarga.   Hanya sekali kami pindahan lintas kota. Selebihnya cuma antar kecamatan, bahkan RT/RW. Dekat sekali, kan.   Meskipun berdekatan, lingkungan baru tetap memberi nuansa berbeda. Setelah lama dan nyaman menetap di rumah terdahulu, sekarang harus menemukan apa yang   menarik dari tempat baru. Alasannya simpel, supaya  betah di rumah sekarang.   Jika telah tenteram di tempat lama...

Ayo, Merintis Blog Khusus Cerita Anak kincirairliliput.com

Ada yang masih suka membaca cerita anak (cernak)? Jangan bingung dulu. Ada, kok, orang dewasa yang masih suka membaca cernak, termasuk yang menulis blog ini. Cernak menarik bisa dinikmati semua usia.  Mulai yang masih memakai seragam sekolah sampai yang sering mengenang masa sekolah, layak kok membaca cerita anak. Nah, jadi kalau ada yang masih hobi dengan dongeng atau cernak, silakan mampir ke blog yang baru  saya rintis kincirairliliput.com . Silakan diklik. Hari gini membuat blog cerita anak? Bukankah anak sekarang lebih suka menonton video daripada membaca? Kenapa nggak nulis tema yang populer di blog, seperti travelling atau kuliner?  Pasti lebih banyak peminatnya. Hmm, begitu, ya? Pengalaman bersama Cerita Anak Menulis cernak sebenarnya bukan tugas baru bagi saya. Sejak beberapa tahun yang lalu, saya sudah menulis cernak dan ada beberapa karya yang dimuat di majalah anak.  Pengalaman awal belajar menulis, ya, dari cernak. Lumayan, lho, selain mendapat honor, ke...

Cerpen : Lingkaran Waktu Dalam Secangkir Kopi

Di rumah kami, ada topik yang sering menjadi bahan obrolan panjang.  Bukan berita politik, atau gonjang-ganjing ekonomi, apalagi gosip pesohor. Semua objek tersebut jarang melintas pada percakapan rutin.  Kopi yang kerap beredar dalam setiap perbincangan keluarga. Bubuk hitam itu menjadi primadona di lingkunganku.   “Kamu jangan mengejek kopi.   Dia punya mata dan telinga, lho, bisa mendengar yang kita katakan.   Kopi juga bisa mengikuti kemana pun kamu pergi.”   Sambil berkata begitu Kak Benny, kakak semata wayangku, menyeruput secangkir kopi hangat. Aroma seduhan beradu udara pagi nan segar, memenuhi gazebo depan rumah kami.   Aku hanya mencibir mendengar ucapan berlebihannya.   “Eh, nggak percaya dia, Pa.”   Kakakku tertawa seraya memandang Papa yang ikut terkekeh melihatku menolak minuman favorit mereka. Roti bakar lapis sarikaya di piring bolehlah jadi sarapanku, tapi tetap tanpa kopi.   “Nggak segitunya, kali,” ...