Musim hujan telah tiba di tempat saya. Jadi, bukan kebetulan kalau dua picture book terakhir saya berkisah tentang hujan. Jika yang kemarin Peri Hujan, maka yang terbit kali ini adalah Petualangan Sekelompok Air Hujan. Turunnya air dari langit ini memang bisa menjadi inspirasi dongeng.
Naskah dongeng tersebut pernah saya ikut sertakan pada Sayembara Kisah Bumi, yang diselenggarakan oleh Sayur Kendal Fresh and Organik pada Maret 2021. Saat itu tulisan saya masuk dalam 15 besar karya terbaik. Semua tulisan terbaik ini kemudian dibukukan oleh Penerbit Cikal Aksara, dalam antologi Kisah Bumi.
Bagi pembaca yang suka cerita tentang hujan, buku ini sesuai untuk mereka. Dengan membacanya, kita bisa melihat sudut pandang kawanan tetesan hujan. Mungkin selama ini kita menganggap hujan sering mengganggu, apalagi jika ada acara penting di luar rumah.
Padahal, kawanan air hujan itu sebenarnya senang sekali turun ke bumi membasahi tanah. Mereka suka menolong manusia dengan membuat udara segar dan tanaman lebih subur. Tetapi, terkadang karena ulah manusia, hujan justru menyebabkan bencana banjir.
Seperti apa kisah kelompok tetesan air dari awan ini? Ayo, kita simak ulasannya berikut.
Sinopsis Petualangan Sekelompok Air Hujan
Dongeng ini berkisah tentang Lili dan teman-temannya, yaitu sekelompok tetesan air hujan yang membentuk awan. Setiap hari, mereka melayang-layang di atas langit desa Sekarsari, berteman dengan Windi Awan dan Sansan Matahari.
Kalau awan sudah penuh dengan titik-titik hujan dan mulai gelap, artinya mereka siap turun ke bumi. Sebaliknya saat matahari bersinar terik, Lili dan teman-temannya menguap kembali ke langit sebagai awan.
Mereka senang mengguyur bumi. Menolong manusia dengan membuat udara segar, menjadi cerita yang menyenangkan bagi Lili dan kawan-kawannya.
Namun suatu hari, Lili bosan terus menerus berputar di atas langit desa Sekarsari. Dia mengajak teman-temannya untuk mencari tempat baru. Salah seorang kawannya, yaitu Mumu, setuju ikut serta. Begitu pula dengan kawan-kawan yang lain.
Mereka pun bertanya pada Windi. Dia sering berkelana menyusuri banyak tempat. Siapa tahu Windi punya usul menarik. Angin itu menyarankan agar Lili dan kawan-kawannya pergi ke kota Maijo. Tetesan hujan setuju, maka Windi segera meniup mereka menuju kota tersebut.
Di sana, Lili, Mumu, dan teman-temannya turun dengan senang hati. Udara kota yang sumpek karena polusi, menjadi segar setelah diguyur hujan. Awalnya, para tetesan hujan gembira. Tetapi, kegembiraan mereka sirna setelah melihat kota Maijo banjir.
Penduduk terpaksa mengungsi karena tempat tinggal tergenang air. Lalu lintas macet dan banyak kendaraan mogok. Genangan banjir telah masuk ke dalam mesin kendaraan. Situasi menjadi kacau. Para tetesan hujan merasa bersalah karena merasa telah membawa bencana bagi manusia.
Akhirnya, kelompok air dari awan itu memutuskan kembali ke desa Sekarsari. Namun, sebelum Lili dan teman-temannya pergi, Sansan matahari datang membawa kabar mengejutkan. Dia menjelaskan bukan hujan penyebab banjir, tapi kelalaian penduduk kota Maijo. Lili dan kawan-kawannya pun paham penyebab banjir di sana.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan kota Maijo?
Untuk kisah selengkapnya, simak picture book Petualangan Sekelompok Air Hujan. Ebook ini sudah diterbitkan melalui Lynk.id dengan meng-klik tautan ebook berikut.
Alasan Perlu Membaca Petualangan Sekelompok Air Hujan
Picture book ini dilengkapi dengan teks dan gambar yang cocok untuk anak-anak usia 8 – 10 tahun. Tetapi, kalau orang dewasa juga ingin membacanya, boleh saja. Ceritanya seru, gampang dimengerti, dilengkapi dengan karakter tokoh-tokoh menarik dan unik. Kisahnya pun memuat pelajaran penting tentang lingkungan.
Mungkin ada yang berpendapat, kalau teks dalam halaman per halaman picture book ini terlalu panjang untuk anak-anak. Menurut saya, ebook ini sudah sesuai dibaca untuk anak yang telah mampu membaca mandiri. Teks sengaja dipadatkan agar halaman bukunya tidak terlalu banyak. Halaman yang terlalu banyak cenderung menyebabkan anak jenuh.
Alternatif lain menyimak buku ini adalah dengan dibacakan oleh orang dewasa untuk anak. Jadi, mereka seperti menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Meskipun sekarang era digital, bukan mustahil membawa generasi penerus ini untuk kembali gemar membaca.
Dongeng dari Sudut Pandang Tetesan Hujan
Picture book Petualangan Sekelompok Air Hujan, mengambil sudut pandang dari kawanan tetesan air langit yang jatuh ke bumi. Kisah mereka bukan hanya tentang hujan, tapi persahabatan, kekompakan, rasa ingin tahu, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan membaca buku ini, diharapkan pembaca paham kalau banjir bukan hanya disebabkan oleh hujan. Bencana ini dipengaruhi kebiasaan manusia yang kurang memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Jadi, kalau suka cerita seru, ringan, dengan gambar-gambar lucu, picture book ini layak dibaca.




Tidak ada komentar