Menulis naskah cerita anak dapat menjadi kegiatan menyenangkan. Alur genre ini sederhana, tapi tetap menarik, terutama jika dilengkapi dengan gambar berwarna. Jika dulu kisah-kisahnya dicetak di atas kertas, maka cerita anak sekarang ikut beradaptasi pada era digital dalam bentuk ebook.
Hari ini dengan bantuan teknologi, seperti kecerdasan buatan, kita semakin mudah membuat cerita anak. Boleh saja berkolaborasi dengan internet, asalkan jangan melupakan sentuhan sedikit kreativitas, agar tetap berbeda dengan karya lain.
Bagaimana dengan kisah Peri Hujan? Cerita ini ditulis atas ide saya sendiri tanpa bantuan ChatGPT, hanya gambarnya yang diciptakan oleh aplikasi dan AI. Sejak zaman sekolah, saya memang kurang mahir menggambar. Teknologi sekarang banyak membantu saya berkarya.
Cerita Peri Hujan sempat terbit pada blog lama milik saya dulu. Tetapi, sekarang blog itu sudah ditutup. Terlalu banyak akun membuat saya kesulitan mengurusnya. Daripada terbengkalai dan menguras biaya untuk mengaktifkan akun, saya memilih untuk menutupnya dan fokus pada akun lain.
Kisah Peri hujan yang dulu dituturkan dalam tulisan, sekarang saya alihkan pada bentuk picture book. Membuka lembaran demi lembaran picture book dapat menjadi kegiatan menyenangkan, apalagi jika ilustrasi dan ceritanya dituturkan dengan penuh imajinasi. Tokoh-tokoh dalam dongeng pun mampu menyampaikan pesan moral secara sederhana.
Demikian pula dengan dongeng Peri Hujan. Cerita ini mengisahkan peri imut, bernama Fiora, yang menghadapi kebingungan saat ditugaskan mengawasi hujan oleh Ratu Peri. Sekilas kisahnya simpel, tapi menawarkan pelajaran penting bagi anak-anak tentang berani bertanggung jawab, menjaga kesehatan, peduli pada kebersihan, serta lingkungan di sekitar kita.
Kriteria Peri Hujan
Ebook Peri Hujan mengusung genre dongeng anak-anak. Target usia pembaca adalah pembaca cilik berusia 5 – 10 tahun. Orang dewasa pun boleh membacanya jika masih tertarik dengan dongeng. Kisah fiksi anak ini dijamin ramah pada semua rentang usia.
Ringkasan Cerita
Hari itu, Peri Fiora duduk murung di teras rumahnya. Dia bingung karena mendapat tugas baru dari Ratu Peri, yaitu menjadi peri hujan untuk desa Liliput dan Kurcaci. Fiora akan mengawasi penurunan hujan pada kedua desa itu.
Masalahnya, Fiora khawatir kalau hujan akan membuat sepupunya Lola jatuh sakit, serta rumah temannya Kimo kebanjiran. Dia bahkan ingin menolak menjalankan tugas, demi menjaga kenyamanan kedua kenalan.
Untungnya, Peri Muti, tetangga Fiora datang menemaninya. Karena pernah menjadi peri hujan, dia memahami kegelisahan Fiora. Muti pun tahu keadaan Lola dan Kimo yang sebenarnya. Untuk membuktikannya, mereka pergi bersama ke Desa Liliput dan Kurcaci untuk melihat kebiasaan Lola dan Kimo.
Apa yang mereka temukan di sana? Dari cerita dan pengalaman Muti, Fiora paham. Ternyata banyak yang tidak dia ketahui tentang Lola dan Kimo. Selama ini dia hanya melihat dari luar, serta enggan bertanya langsung pada sepupu dan temannya.
Bukan hanya mengamati kebiasaan Lola dan Kimo, Muti juga membawa Lola ke suatu tempat. Pada tempat itu, Fiora melihat kalau hujan membantu banyak makhluk hidup. Memangnya, Muti membawa Fiora ke mana? Yuk, baca segera ebook Peri Hujan pada link berikut.
Pesan Moral dalam Cerita
Cerita ini memuat banyak nilai penting untuk generasi belia, seperti :
Menjaga Kesehatan Diri
Anak-anak diingatkan pentingnya menyantap makanan dan minuman sehat setiap hari agar tubuh kuat, terutama ketika menghadapi musim hujan. Makanan dan minuman sehat menjadi perisai utama untuk melawan virus dan bakteri jahat.
Peduli pada Lingkungan
Membuang sampah sembarangan kelihatannya sepele, apalagi jika hanya kemasan pembungkus makanan. Padahal, kecerobohan ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti plastik yang menyumbat selokan bisa menyebabkan banjir.
Tanggung Jawab
Kita sebaiknya tidak boleh menolak kewajiban hanya karena alasan pribadi, apalagi tanpa mengetahui kejadian sebenarnya. Seuatu yang kelihatan dari luar belum tentu fakta yang nyata.
Menghargai Manfaat Hujan
Sering kesal saat hujan turun, terutama pas ada acara penting? Meskipun terkadang mengganggu, air hujan membawa kebaikan besar bagi alam, terutama petani dan tanaman. Asal jangan berlebihan, hujan bermanfaat bagi makhluk hidup.
Pesan-pesan ini disampaikan secara sederhana, hingga mudah dipahami anak-anak. Ilustrasi berwarna di dalamnya pun ikut menyampaikan cerita yang membawa semangat dan keceriaan bagi pembaca. Peri-peri yang imut cocok sebagai tokoh yang menyampaikan pesan cerita pada anak.
Cerita Peri Hujan memang minim konflik karena ditujukan pada anak usia 5 – 10 tahun. Saya mengupayakan alur cerita dan bahasa yang simpel, agar dapat menyampaikan pesan moral, tanpa membuat mereka bingung. Picture book sebaiknya menjadi hiburan bagi anak-anak di sela-sela waktu luang, sehingga perlu ditampilkan secara ringan bagi usia mereka.
Ketika Hujan Membawa Keresahan
Peri Hujan adalah picture book yang menyenangkan sekaligus mendidik. Anak-anak tidak hanya terhibur oleh kisah peri, tetapi juga belajar tentang kesehatan, kebersihan, dan tanggung jawab. Buku ini cocok dibacakan orang tua saat mendampingi anak, terutama ketika musim hujan tiba.
Kalau kamu suka cerita anak bergambar dengan pesan moral yang kuat, picture book ini layak masuk daftar bacaan. Yuk, segera klik pada link yang telah tercantum di atas.
Tidak ada komentar