KBA Tanjung Binga, dari Ikan Asin hingga Wisata Pantai

 


Ada yang suka ikan asin? Menu yang satu ini memang sedap dijadikan lauk pauk bersama nasi, sayuran, dan sambal. Tak heran kalau penggemarnya kerap menambah porsi nasi di piring, jika ikan asin disuguhkan sebagai santapan. Enak dan mantap. Aromanya yang khas benar-benar menggugah selera.


Tetapi, tidak sedikit pula orang yang memandang rendah pada ikan asin. Alasannya, lauk ini identik dengan kalangan tertentu. Hidangan tersebut juga kurang berkelas jika disajikan pada tamu. Selain itu, ikan asin dianggap menyebabkan penyakit serius, seperti hipertensi dan jantung.


Padahal lauk ini tetap aman asalkan tidak berlebihan mengonsumsinya. Sampai sekarang penggemar menu ini tidak berkurang. Daerah produksi ikan asin, yang identik dengan perikanan hasil tangkapan laut, tetap berkibar. Kawan mungkin tahu kalau jenis ikan ini berawal dari ikan laut dikeringkan, yang sebelumnya telah dibubuhi garam sesuai takaran.


Membahas tentang ikan asin kurang lengkap jika tidak mengulas tentang salah satu daerah penghasilnya, yaitu Tanjung Binga. Lokasinya terletak di Kecamatan Tijuk, Kabupaten Belitung. Meskipun berlokasi di Provinsi Bangka Belitung, mayoritas penduduk desa ini merupakan orang Bugis dari Sulawesi Selatan. Sekarang beberapa generasi sudah menetap di sana dan melanjutkan usaha ikan asin yang pesat.


Tanjung Binga dan Sentra Penghasil Ikan Asin dari Belitung

Pada 2017, Tanjung Binga resmi terpilih sebagai Kampung Berseri Astra (KBA), yang langsung berada pada pelatihan dan bimbingan dari PT Astra Internasional Tbk. Kampung ini telah memenuhi syarat empat pilar Astra, yaitu kewirausahaan, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. Langkah selanjut, tim Astra mengarahkan Tanjung Binga menjadi desa wisata.


KBA Tanjung Binga dan empat pilar Astra, yaitu kesehatan,  lingkungan,  wirausaha, dan pendidikan 
Sumber foto : IG @kba.tanjungbinga

Potensi keindahan alam memungkinkan daerah ini menjadi destinasi wisata menjanjikan. Namun, selain menawarkan keindahan pantai, kampung ini memberikan hasil laut yang melimpah. Sekitar 80% penduduknya adalah nelayan. Jika para pria berlayar ke laut mencari ikan, maka wanita dan anak-anak di darat tidak mau ketinggalan mengolah hasil tangkapan.


Mereka sibuk menjemur tangkapan laut atas para-para yang membentang di sepanjang pantai. Para-para itu menyerupai dermaga, tapi terbuat dari dahan pepohonan yang lentur dan keras, sehingga tidak mudah patah saat orang menginjaknya. Di sinilah para wanita dan anak menjemur ikan, cumi, udang, serta hasil laut lainnya untuk diolah menjadi menu asin.


Untuk mendapatkan hasil terbaik, warga terlebih dahulu mengendapkan ikan dengan garam semalaman. Kemudian, mereka menjemur ikan-ikan tersebut di bawah sinar matahari. Jika cuaca terik, cukup 1,5 hari untuk mengeringkannya. Sebaliknya jika mendung, bisa membutuhkan waktu 3 hari agar ikan asin siap dijual. Daerah penjualannya mencakup Belitung dan sekitarnya, hingga Jakarta.


Selain ikan asin, nelayan KBA Tanjung Binga juga melayani pembeli yang langsung datang ke tempatnya. Pasti seru memilih ikan segar yang baru diangkat dari laut. Aroma khas, suara deburan ombak, kesibukan nelayan di dermaga, tentu menawarkan sensasi berbeda dengan membeli ikan di pasar. Laut nusantara memang memberikan hasil melimpah untuk kita.


Fakta-fakta Menarik tentang Laut Indonesia

Sebelum lebih lanjut membahas produksi ikan dari KBA Tanjung Binga, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu informasi tentang laut Indonesia. Belitung hanya sebagian dari kekayaan laut Ibu Pertiwi. Dengan mengetahui fakta-fakta menarik berikut, kiranya penduduk negeri semakin sering mengonsumsi kekayaan laut kita yang melimpah ruah.


Indonesia sebagai Produsen Ikan Tingkat Dunia

Tahukah Kawan kalau Indonesia adalah negara produsen perikanan tangkap laut terbesar ke-2 di dunia? Menurut Databoks, Indonesia mampu menghasilkan 6,84 juta metrik ton ikan per tahun pada 2022. Kita hanya berada satu peringkat di bawah Tiongkok yang menangkap 11,82 metrik ton ikan per tahun.


Jika ikan sedemikian banyak dibagikan pada penduduk Indonesia, cukup 1 kilogram saja per keluarga, bakalan kenyang semua. Apalagi jika rutin mengonsumsinya, terutama untuk anak-anak, mereka dapat menjadi lebih cerdas. Ikan mengandung lemak omega-3, protein, vitamin, serta mineral, yang berfungsi untuk perkembangan kognitif dan daya ingat.


KBA Tanjung Binga menawarkan keindahan pemandangan Indonesia 
Sumber foto : IG @kba.tanjungbinga

Negara dengan Garis Pantai Terluas

Garis pantai adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan lautan. Menurut data yang dilansir dari Goodstads tahun 2022, kembali Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara dengan garis pantai terluas di dunia, setelah Kanada. Jika Kanada memiliki garis pantai mencapai 202.080 km dengan 36.563 pulau kecil, maka Ibu Pertiwi mempunyai garis pantai 99.083 dengan total 16.775 pulau.


Data negeri kita yang tercantum di atas, diperoleh langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Kawan tentu sudah bisa membayangkan potensi keindahan alam, serta potensi laut yang terkandung di dalamnya.


Konsumsi Ikan Rendah

Meskipun tercatat sebagai produsen tangkapan ikan laut terbesar serta pemilik garis pantai terluas di dunia, tidak menjamin masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi ikan. Tingkat konsumsi ikan penduduk tanah air masih rendah, bahkan di bawah beberapa negara Asia Tenggara.


Mengutip data dari worldatlas.com tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat ke-9 sebagai negara yang paling banyak mengonsumsi ikan di dunia. Posisi ini berada di bawah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Myanmar, Vietnam, dan Malaysia. Warga kita mengonsumsi ikan sekitar 135.624,28 ton per tahun. Angka ini jauh di bawah negara peringkat pertama, yaitu Tiongkok dengan 2.035.262,17 ton per tahun.


Sayang sekali jika potensi perikanan negeri sendiri tidak dinikmati oleh anak bangsa. Oleh sebab itu, jika berkunjung ke tempat penangkapan ikan laut, seperti KBA Tanjung Binga, sebaiknya belilah ikan untuk konsumsi sehari-hari. Selain segar dan menyehatkan, harganya pun lebih terjangkau. Para nelayan ikut senang karena jerih payah mereka terbayar lunas.


Fakta-fakta Menarik tentang KBA Tanjung Binga

Berada dalam bimbingan dan pelatihan tim Astra, KBA Tanjung Binga semakin fokus sebagai penangkapan dan pengolahan hasil laut. Berkat upaya warga, lokasi penangkapan ikan serta pemukiman penduduk, menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya mencari ikan asin, ikan basah, atau wisata pantai, kreativitas ibu-ibu KBA Tanjung Binga pun berhasil memproduksi camilan gurih dan lezat.


Berikut informasi menarik tentang KBA Tanjung Binga.


Produsen Ikan Asin

Seperti yang saya tulis pada awal tulisan, KBA Tanjung Binga memproduksi beragam ikan asin. Para penggemar ikan asin tentu senang menemukan tempat yang memproduksi penganan lezat ini. Asalkan tidak dikonsumsi berlebihan, ikan asin memberikan manfaat bagi kesehatan.


Menurut Alodokter.com, hidangan terse mengandung vitamin B12 dan protein yang membantu menjaga kekebalan tubuh dan menambah nafsu makan. Ikan asin pun memberikan cukup tenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.


Kreativitas Ibu-ibu Setempat melalui UMKM Beluntas

Hasil tangkapan laut tidak hanya dijual sebagai ikan basah atau pun ikan asin. Dengan bimbingan dan pelatihan, ibu-ibu KBA Tanjung Binga mampu mengolah hasil laut menjadi aneka camilan ringan layak jual. Mereka bekerja sama dan berhasil mempraktekkan kreasi ini dalam UMKM Beluntas.


Ragam wirausaha di KBA Tanjung Binga,  termasuk UMKM Beluntas 
Sumber foto : IG @kba.tanjungbinga

Istilah Beluntas merupakan singkatan dari Belajar untuk Terampil dan Sukses. UMKM Beluntas telah berdiri sejak November 2022. Jenis-jenis produknya antara lain surimi atau daging ikan yang dihaluskan untuk menjadi sosis, mie ikan, nugget ikan, ekkado ikan, laisi (sejenis ikan) tulang lunak, hingga bakso ikan.


Salah satu produk andalan UMKM Beluntas adalah kritcuker atau kripik telur cumi dan kerang. Bahan-bahannya dijamin alami tanpa pengawet hingga aman dikonsumsi. Kritcuker terdiri dari adonan campuran kerang, telur cumi, telur ayam, dan tepung tapioka. Anggota UMKM Beluntas membungkus produk ini dengan kemasan menarik sebelum memasarkannya.


Kritcuker juga telah memperoleh sertifikat halal, serta P-IRT atau Pangan Industri Rumah Tangga. P-IRT merupakan izin produksi untuk usaha makanan dan minuman skala rumah tangga. Produk kudapan jenis ini biasanya masih dikelola secara manual atau semi otomatis.


Desa Wisata

KBA Tanjung Binga dapat menjadi percontohan desa wisata pesisir. Di sini pengunjung bukan hanya melihat pemandangan lepas pantai, dengan pasir dan ombak, serta matahari terbenam. Wisatawan yang datang akan diajak untuk mengikuti rutinitas warga sehari-hari, seperti menjemur ikan asin dan mencari kerang.


Ada pula tradisi Makan Bedulang, yaitu makan bersama pada wadah besar yang menjadi budaya masyarakat setempat. Kalau sekarang kegiatan tersebut mungkin dikenal dengan istilah wisata kuliner. Pada kesempatan ini pengunjung disuguhi dengan aneka ragam makanan lokal yang menggugah selera.


Potensi-potensi di atas menunjukkan kalau desa nelayan dapat menjadi sektor pengembangan UMKM, serta tujuan wisata menarik jika dikelola dengan baik. Kiranya pencapaian KBA Tanjung Binga mampu menginspirasi desa nelayan lain untuk membenahi wilayahnya, hingga meraih kemajuan yang signifikan.


Ikan, antara Protein dan Potensi Wisata

Negeri kita memiliki hari khusus ikan, yaitu Tanggal 21 November telah ditetapkan sebagai Hari Ikan Nasional (Harkanas). Peringatan ini ditetapkan sejak 24 Januari 2014, yaitu sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  mengeluarkan Surat Keppres Republik Indonesia. 


Penetapan Hari Ikan Nasional ini merupakan kesempatan untuk mengingat kita supaya terus mengonsumsi ikan, terutama demi alasan kesehatan. Momen ini pun menjadi peluang untuk meningkatkan perdagangan pada sektor perikanan.


Peringatan Harkanas sudah dekat. Kiranya Kawan memperingatinya dengan senantiasa mengonsumsi ikan, bukan hanya pada tanggal tersebut. Tetapi, teruslah menyantap pada hari-hari berikutnya. Menu ini kaya dengan protein menyehatkan tubuh dan sumber dayanya melimpah karena laut kita luas. Produknya mudah diperoleh di pasar dengan harga bervariasi sesuai kemampuan saku masing-masing.


Jika suatu hari nanti Kawan singgah ke Belitung, jangan lupa meluangkan waktu berkunjung ke KBA Tanjung Binga. Selain melihat pemandangan pantai nan indah, Kawan akan disuguhi aneka menu laut memikat. Di lokasi ini telah tersedia ikan basah, ikan asin, hingga kudapan ringan. Tentunya menarik kalau Kawan bisa memilah-milih langsung produk dari sumbernya.


Dengan berkunjung ke KBA Tanjung Binga, Kawan sudah mendapatkan pengalaman menarik di sana. Segera bagikan ceritanya pada kenalan, orang-orang di sekitar, hingga media sosial untuk menyebarkan #kabarbaiksatuindonesia.



Referensi :

  • Gambar diambil dari Instagram @kba.tanjungbinga serta diedit dari Canva
  • Geliat Produktivitas Nelayan Desa Tanjung Binga Penghasil Ikan Olahan Kering Terbesar se-Indonesia. Penulis : Yos Mo, Kamis, 7 November 2024, pukul 13:58 WIB. https://olret.viva.co.id/amp/life/18062-nelayan-desa-tanjung-binga-penghasil-ikan-olahan-kering-terbesar?page=4
  • Ikan Asin, Inilah Manfaat, Bahaya, dan Cara Aman Mengonsumsinya. Ditinjau oleh : dr. Kevin Andrian, diperbaharui Selasa 2 September 2025. https://www.alodokter.com/ikan-asin-inilah-manfaat-bahaya-dan-cara-aman-mengonsumsinya
  • 10 Negara dengan Garis Pantai Terpanjang di Dunia, Indonesia Salah Satunya. Penulis : Rangga Hadi Firmansyah, Senin 22 Oktober 2022, pukul 11.00 WIB. https://goodstats.id/article/10-negara-dengan-garis-pantai-terpanjang-di-dunia-indonesia-salah-satunya-vL3l2
  • 10 Negara Produsen Perikanan Tangkap Laut Terbesar 2022. Kontributor : Nabilah Muhamad, Rabu 9 Oktober 2024, Pukul 10.45 WIB, https://databoks.katadata.co.id/kelautan/statistik/6705ea0abc690/10-negara-produsen-perikanan-tangkap-laut-terbesar-2022
  • Negara-negara yang Paling Banyak Mengonsumsi Ikan. Penulis : Vic Lang’at Junior, Rabu 12 Desember 2018. https://www.worldatlas.com/articles/countries-that-eat-the-most-fish.html
  • Negara Paling Banyak Mengonsumsi Ikan dan Makanan Laut. Penulis : Faisal Javier, Jum'at 22 November 2024, pukul 19.49 WIB. https://www.tempo.co/data/data/negara-paling-banyak-mengonsumsi-ikan-dan-makanan-laut-1172038
  • KBA Tanjung Binga: Kembangkan Perkampungan Nelayan menjadi Kampung Wisata. Penulis : Afifa Fiani Kusumastuti, Kamis 9 Oktober 2025, pukul 07.44 WIB. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/10/09/kba-tanjung-binga-kembangkan-perkampungan-nelayan-menjadi-kampung-wisata
  • Kerupuk Cumi, Ikan Asin, dan Alam Cantik, Tanjung Binga Bangkit bersama Astra. Penulis : Tedja Pramana, Jumat 26 September 2025. https://bilitonnews.co/kampung-berseri-astra-tanjung-binga-dari-kerupuk-cumi-hingga-hopping-island/4/#google_vignette

  • YouTube Frametis TV dan Instagram @teguhmaulana_hii


Tidak ada komentar