Dulu Kawan sering menyimak berita kekurangan gizi pada anak-anak di benua seberang. Mereka kurus dan kekurangan asupan gizi. Umumnya, peristiwa ini terjadi karena perang atau bencana kelaparan. Tetapi, tahukah kalau sekarang kekurangan gizi dapat terjadi di lingkungan sekitar, atau mungkin Kawan sendiri?
Uniknya, sebagian kekurangan gizi terjadi bukan karena tidak tersedia biaya untuk mengonsumsi makanan berkualitas. Penyebab gangguan kesehatan ini muncul akibat minimnya literasi masyarakat tentang ilmu gizi. Namun, ada pula golongan masyarakat yang sebenarnya paham tentang makanan sehat, tapi mereka abaikan demi bisa menyantap menu sesuai selera.
Seberapa daruratkah pola konsumsi gizi pada masyarakat kita, terutama generasi muda? Berikut ulasannya.
Generasi Muda dan Makanan Minim Gizi
Meskipun negeri ini kaya dengan beragam hasil bumi dan sumber vitamin yang melimpah ruah, seperti sayur dan buah-buah, tidak menjamin masyarakat telah tercukupi kebutuhan gizinya. Banyak sumber daya, tapi tidak dikonsumsi secara layak, menyebabkan kekayaan alam tersebut tidak dimanfaatkan maksimal untuk kesehatan.
Sekarang mudah memperoleh beragam makanan kemasan praktis dengan harga terjangkau. Jika ingin mengisi perut tanpa repot, jenis makanan ini memang dapat menjadi pilihan tepat. Tetapi, jika sering mengonsumsinya, kesehatan pada masa depan menjadi taruhan karena makanan ini minim gizi. Terutama untuk generasi muda yang umumnya suka serba praktis dan enak.
Adapun darurat gizi pada generasi muda, tercatat pada data berikut.
Anak-anak
Angka yang dihimpun dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, menunjukkan 86,7% anak balita masih kurang mengonsumsi sayur. Bahkan 11,8% dari angka tersebut belum pernah mengonsumsi sayuran.
Remaja
Catatan dari UNICEF tahun 2022 memaparkan kalau satu dari dua usia anak sekolah dan remaja, mengonsumsi satu atau lebih minuman manis per hari. Kelompok tersebut juga diketahui tidak menyantap jumlah buah dan sayur 5 porsi sehari, sesuai standar kebutuhan gizi per hari.
Pojokgizi Indonesia sebagai Fasilitas Informasi Gizi dan Kesehatan Akurat
Mengetahui minimnya literasi gizi, darurat gizi, serta banyaknya hoaks beredar tentang kesehatan, telah menggugah Ayu Fauziyyah Adhimah, yang berlatar pendidikan ilmu gizi, untuk merintis website Pojokgizi Indonesia. Platform ini dikelola bersama dua orang rekannya, yaitu Yusrina Husnul dan Salsabila Fasya. Website tersebut dibentuk sebagai jawaban kegelisahan karena banyaknya informasi palsu tentang gizi.
Pojokgizi Indonesia merupakan upaya mereka menyampaikan informasi yang akurat, sesuai fakta, dan dapat dipertanggung-jawabkan tentang gizi, bagi masyarakat. Platform ini memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran warga pada gizi dan kesehatan.
Aktivitas Pojokgizi Indonesia
Jangkauan Pojokgizi Indonesia diperluas secara online dengan beragam platform, serta jangkauan offline melalui kegiatan tatap muka.
Platform Pojokgizi Indonesia
Edukasi secara online disebarkan pada website Pojokgizi Indonesia dan akun Instagram pojokgizi.id. Adapun kegiatan yang dilakukan secara online, antara lain.
Pendampingan Tenaga Akademik dan Profesional
Bagi mahasiswa dan tenaga kesehatan yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang gizi, pojok gizi Indonesia telah menyediakan fasilitas pembelajaran. Mereka dapat belajar secara fleksibel dari dunia maya.
Media Edukasi
Bukan hanya tenaga kesehatan, masyarakat umum yang tertarik dengan ilmu gizi, serta mau belajar jarak jauh, memiliki kesempatan untuk menambah wawasan melalui platform Pojokgizi Indonesia. Platform tersebut sudah memuat modul, ebook, serta alat bantu praktis yang mudah digunakan, untuk menambah pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
Kampanye Kesadaran Gizi
Pojokgizi Indonesia aktif mengampanyekan program sosial, baik melalui tulisan artikel atau visual, demi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi sebagai investasi kesehatan.
Kegiatan Tatap Muka (Offline) Pojokgizi Indonesia
Selain kegiatan online, Pojokgizi Indonesia juga menyampaikan informasi secara offline, yaitu aktivitas pada fasilitas kesehatan. Puskesmas dan Posyandu menjadi pilihan tepat untuk mengadakan kegiatan tatap muka dengan penduduk.
Kegiatan Pojokgizi Indonesia yang dilakukan secara langsung (offline) meliputi.
Edukasi dan Konseling Gizi
Masyarakat dapat menerima layanan gizi profesional untuk mencegah masalah gizi. Jika menemukan warga yang telah mengalami gangguan atau masalah kekurangan gizi, maka Pojokgizi Indonesia bersedia memberikan solusi bagi kesehatan mereka.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Vitamin
Warga yang membutuhkan bantuan gizi, seperti balita, ibu hamil, serta penduduk lanjut usia, memperoleh PMT dan vitamin sebagai upaya perbaikan gizi. Deteksi gangguan gizi pun dapat dikonsultasikan pada kader-kader Pojokgizi Indonesia.
Konseling dan Pendampingan
Perbaikan gizi tidak hanya berhenti sampai pemberian PMT dan vitamin. Kader-kader Pojokgizi Indonesia juga memberikan konseling gizi bagi masyarakat, serta pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita.
Pojokgizi Indonesia dan Penghargaan SATU Indonesia Award 2024
Tidak ada hasil yang mengkhianati lelah, keringat, dan jerih payah. Demikian pula halnya dengan Ayu Fauziyyah dan rekan-rekan. Niat awal mereka untuk meningkatkan kesadaran gizi bagi masyarakat, justru dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Award 2024 bidang kesehatan dari PT Astra Indonesia Tbk.
Pada Jumat malam 29 Agustus kemarin, saya berkesempatan mengikuti webinar menulis kreatif bersama Ayu Fauziyyah. Kelas online yang diselenggarakan oleh Astra dan Good News From Indonesia (GNFI) ini, merupakan salah satu rangkaian dari penyelenggaraan Anugerah Pewarta Sastra 2025. Sebagai pemenang tahun lalu, Ayu dipilih sebagai nara sumber dari serangkai webinar.
Dari pertemuan online sekitar 1,5 jam tersebut, saya tertarik dengan paparan dari Ayu yang mengatakan kalau banyak orang tua sekarang yang kekurangan protein. Jika di awal tulisan ini saya memuat data generasi muda yang minim vitamin, ternyata generasi lebih tua perlu penambahan protein. Memberikan santapan telur dan tempe dapat memenuhi gizi warga senior. Solusi sederhana, tapi bermakna.
Dari Anak Bangsa untuk Kesehatan Masyarakat
Memahami informasi relevan dan akurat tentang gizi cukup mudah pada era digital seperti sekarang. Meskipun hoaks beredar, tetap ada orang-orang berkompeten di bidangnya yang tergugah untuk menyampaikan data valid tentang kesehatan. Walau hanya melalui platform, upaya mereka berdampak pada masyarakat.
Sikap konsisten dalam menyampaikan informasi, akhirnya layak dianugerahi sebagai salah satu penerima penghargaan bergengsi tanah air. Upaya Ayu dan rekan-rekannya dapat menjadi inspirasi. Apa yang menjadi keahlian Kawan yang layak dibagikan pada masyarakat?
Keahlian tersebut sayang kalau hanya disimpan untuk diri sendiri, terutama pada era digital seperti sekarang. Yuk, konsisten ciptakan karya berfaedah. Siapa tahu berdampak bagi masyarakat dan membawa #kabarbaiksatuindonesia.
Referensi :
- Website Resmi Pojokgizi Indonesia, yaitu pojokgizi.id
- Nutrisi, Mengatasi Tiga Beban Malnutrisi di Indonesia.https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi
- Menangani Malnutrisi di Indonesia melalui Upaya Kolaboratif.https://en.antaranews.com/news/327851/tackling-malnutrition-in-indonesia-through-collaborative-efforts
- Sumber gambar : Editan Canva dan screen shoot Pojokgizi Indonesia
- Sumber : Webinar Tehnik Dasar untuk Mulai Menulis Artikel 29 Agustus 2025
Tidak ada komentar