Langsung ke konten utama

Selain untuk Kesehatan, Ada Manfaat Lain dari Pohon Jambu Klutuk




Sore hari ini, tampak beberapa anak kecil berlarian riang di lapangan terbuka. Setelah letih bermain, kemudian mereka melompat dan duduk bersama di batang pohon jambu klutuk yang rindang.  Batang pohon yang tumbuh rendah, memungkinkan para bocah itu bercengkerama, sambil mengamati, siapa tahu ada buah jambu klutuk yang bisa dipetik.  


Pohon jambu klutuk (Psidium Guajava) yang dikenal juga dengan sebutan jambu biji atau jambu batu, banyak tersebar di seluruh wilayah  Indonesia.  Batangnya tidak terlalu tinggi, umumnya sekitar 4 - 5 meter, terkesan lebih mungil dari pohon-pohon buah lainnya, seperti mangga.


Pohon ini berbatang licin dengan lapisan kulit tipis kecoklatan, yang mudah terkelupas. Jika terkelupas, maka akan kelihatan bagian dalam batang yang halus dan kehijauan. 


Tidak terlalu tinggi dan berbatang halus, bagi  yang hobi manjat, pohon ini cenderung lebih mudah ditaklukkan. Hanya saja, perlu dijaga jangan sampai jatuh tergelincir. Kadang-kadang, karena kelihatan mudah, orang jadi kurang waspada.


Lain lagi kalau bicara tentang hasil pohonnya. Buah jambu klutuk tampak kehijauan dengan bagian dalam berwarna putih atau merah, rasanya agak asam manis. Buah ini mengandung  vitamin C yang tinggi, baik untuk meningkatkan imunitas, hingga membantu pencernaan. Jus jambu klutuk juga bagus untuk mencegah demam berdarah.


Pohon rindang ini punya banyak dedaunan yang membuat halaman rumah semakin teduh, karena mencegah terobosan langsung sinar matahari terik. Hanya saja, pemilik rumah sebaiknya rajin menyapu daun-daunnya yang banyak berguguran, agar tidak berserakan dan memberi kesan kumuh. 


Namun, daun-daun jambu klutuk bukan cuma sekedar sampah yang berserakan. Daun jambu klutuk dipercaya bisa mencegah berbagai penyakit seperti diare, menurunkan kolesterol, hingga mencegah kanker, dan mengobati diabetes.  



Dilihat dari segi kesehatan, banyak manfaat diperoleh dari pohon jambu klutuk.  Akan tetapi, ada fungsi lain yang diberikan oleh pohon ini, yaitu sesuatu yang menyenangkan. Walaupun mungil, dia tapi bisa memberikan suasana berbeda untuk pemiliknya.

 

Batang pohon jambu klutuk nyaman dipakai sebagai bangku alami, apalagi kalau tumbuh horizontal dan memiliki beberapa cabang.  Kita bisa duduk santai di atas batang horizontal itu. Dahannya juga tidak terlalu tinggi dari tanah, serta cukup kuat menopang beban, bahkan untuk menahan berat badan normal orang dewasa. Asalkan halaman bersih dari semak, tidak ada hewan berbahaya serta serangga, pohon jambu klutuk boleh berubah jadi kursi di taman.


Asyik, kan, bersantai di bawah pohon jambu klutuk. Di sana bisa mengobrol sambil menyantap makanan ringan, seperti pisang rebus (bukan pisang goreng karena harga minyak mahal). Halaman rumah yang teduh boleh jadi tempat berkumpul untuk berbagi cerita bersama keluarga atau teman.


Mudah tumbuh di berbagai tempat, dari tanah kosong hingga halaman rumah, keberadaan pohon ini sering dipandang sebelah mata. Padahal, banyak fungsi yang bisa diberikannya, mulai dari kesehatan hingga kenyamanan. Asalkan rajin dibersihkan, pohon ini bisa jadi peneduh rumah yang jauh dari kesan angker.


Nah, ada yang sudah pernah bersantai di bawah pohon jambu klutuk?


Gambar diedit oleh Canva.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mata tidak boleh

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusahaan mampu memproduksi 2,8 jut

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua