Langsung ke konten utama

Postingan

KTP dan Sepenggal Cerita Lampau

  KTP ku berpose di atas pohon cabe rawit Generasi Z mungkin banyak yang belum mengenal KTP putih. KTP putih yang dimaksud di sini adalah kartu identitas yang tampilan kertasnya memang berwarna putih. Jadi, enggak ada hubungannya dengan politik, seperti rezim sebelumnya. KTP ini tampilannya jadul habis. Pas fotonya berukuran 2x3 yang dicetak di kios-kios studio foto. Jangan tanya ke mana pas foto digital. Belum ada yang kenal Waktu itu masa kejayaan studio foto dengan film cuci cetaknya. Usaha mereka laku keras karena warga wajib mencetak pas foto ukuran 2x3 atau 3x4. Umumnya, untuk keperluan dokumen. Selain pas foto, yang membuat KTP putih jadul habis adalah data pemiliknya yang diketik manual. Dulu orang belum mengenal komputer dan printer. Semua dokumen dikerjakan dengan mesin tik. Hasilnya? Menggunakan komputer saja masih ada ketikan yang salah, apalagi dengan mesin tik manual. Bagian depan KTP putih memuat simbol provinsi/daerah asal pemiliknya.  Kemudian di sebelah kanan kartu ad

Kolaborasi AI dan RME untuk Pasien Jarak Jauh

Merawat keluarga yang sakit menjadi rumit, terutama ketika mereka sudah tergantung pada bantuan orang lain. Setiap saat harus ada yang memantau kondisinya. Mereka sudah tidak mampu mandiri. Bukan hanya perawatan di rumah, secara rutin keluarga yang sakit perlu dibawa cek kesehatan dengan dokter. Kondisi yang sama pernah saya alami saat merawat Ibu yang mengidap hipertensi. Karena sudah mengalami serangan stroke, kondisi Ibu harus terus dipantau. Kami sering mengukur tensinya, rutin memberikan obat anti hipertensi, bahkan mengecek kesehatannya jika beliau terbangun dini hari. Tensi melonjak bisa terjadi kapan saja dan serangan stroke muncul pada saat tak terduga. Yang paling rumit selama merawat Ibu adalah ketika harus cek kesehatan pada dokter di rumah sakit. Karena sudah tidak mampu berjalan dan hanya berbaring di ranjang, kami harus membopong Ibu. Di sana memang tersedia kursi roda saat kami mengantre di depan ruang konsultasi dokter. Namun, urusan di rumah sakit cukup menyita waktu

Tetangga dan Ternak Hewan di Halaman Rumah

  Ada yang pernah memelihara ayam di belakang rumah? Walaupun saat itu tinggal di kompleks perumahan kota besar, saya pernah memelihara ayam di belakang rumah. Memang bukan peternakan karena koleksi ayamnya cuma 4 – 5 ekor.  Meskipun demikian, hobi saya memelihara ayam sempat membuat tetangga mengernyitkan dahi. Kok masih mau memelihara ayam, di kompleks pula? Mereka khawatir aroma kotorannya bakalan merebak hingga ke rumah masing-masing. Enggak, kok, ada cara agar kotorannya tidak beraroma menyesakkan.  Caranya, kami menyediakan makanan alami, seperti sisa-sisa makanan rumah, jagung, serta dedak. Sama sekali tidak ada pemakaian bahan-bahan kimia. Akhirnya pun terbukti, memang nggak ada lagi tetangga yang komplain. Ayam-ayam saya aman tanpa demo selama bertahun-tahun. Tetapi, itu peristiwa dulu. Sekarang sudah berbeda. Saat ini saya tinggal di pinggiran kota nan sejuk karena dikelilingi pepohonan hijau, serta ladang penduduk. Udaranya masih segar banget, apalagi pagi hari. Meskipun tin

Pesona Kripto, antara Cuan dan Boncos

  Pada 2024, Bitcoin salah satu mata uang digital (kripto) terpopuler, melewati siklus halving yang muncul setiap dua tahunan. Artinya, harga uang digital ini bakalan melompat tinggi melampaui nilai emas. Kalau cuan (untung) berinvestasi kripto, maka status sultan bukan impian. Tetapi, jika boncos (rugi)? Semoga yang habis uang dingin, bukan biaya dapur.  Jadi, Bitcoin dan koin kripto lain akan segera diburu investor. Ada yang menolak cepat kaya? Kayaknya jarang yang mengabaikan kesempatan mengubah status sosial dalam sekejap mata. Masalahnya, jalur instan ala kripto begini membawa risiko tinggi. Ada yang pernah bilang, kalau bermain kripto perlu sediakan jantung cadangan.  Tahun 2022 lalu saat Bitcoin halving dan harga kripto ikut menanjak, iseng- iseng dan karena ikut-ikutan teman, saya penasaran dan turut  membeli kripto. Namanya ikut-ikutan, persiapannya pun nol besar. Saya sama sekali nggak mengenal fundamental koin-koinnya dan kurang paham cara menganalisis gerakan chart yang nai

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Pindah ke Luar Kota

Kepindahan ke luar kota bisa menjadi peristiwa menyenangkan sekaligus menantang. Menyenangkan karena bakalan banyak pengalaman menarik menanti di sana. Kita tidak hanya bertemu orang-orang baru, tapi juga budaya, kuliner, masyarakat, serta lokasi wisata seru yang belum tentu ada di tempat lama. Namun, kepindahan tersebut bisa menjadi tantangan karena harapan yang berbeda dengan kenyataan. Ada saja peristiwa di tempat baru yang kurang sesuai ekspektasi. Kalau sudah begini, rasanya ingin balik ke tempat lama. Tetapi, daripada mengeluh, lebih baik mengubah tantangan menjadi pembelajaran baru. Toh, di tempat lama pun ada saja hal-hal yang terjadi di luar harapan. Cuma, tetap saja dijalani dan selalu ada jalan keluar. Begitu juga di tempat baru. Mungkin ketidaksesuaian itu hanya masalah waktu dan adaptasi. Dengan kepala dingin dan kesabaran, tantangan bisa kok diatasi. Bagi yang mau pindahan, daripada khawatir dan sibuk menebak-nebak apa yang bakalan terjadi di tempat baru, lebih baik buatl