Langsung ke konten utama

Postingan

Kumon Connect dan Pendidikan Online

  Anak-anak sekarang memang beruntung. Fasilitas belajar di era digital lebih lengkap dibandingkan sekolah jadul. Jika dulu anak hanya menyerap ilmu dari buku-buku yang berjejeran di rak perpustakaan konvensional, maka sekarang isi buku dapat ditelusuri dengan ujung jari dalam bentuk ebook, pada layar gadget. Sarana belajar pun beragam, bukan hanya dari ebook. Video pembelajaran atau tutorial bisa disimak dalam aplikasi. Belum lagi audio book yang membuat kita seperti didongengin pas masa kecil dulu. Cara belajar sudah serba praktis. Semua materi telah dimuat dalam gadget yang bisa dimasukkan ke kantong atau tas.  Karena praktis, ada yang menganggap gadget membuat anak menjadi malas. Kalau perlu sesuatu, cukup klak-klik saja. Enggak perlu lagi repot membolak-balik buku seperti generasi sebelumnya. Padahal, belum tentu karena tergantung dari tontonan yang dilihat. Kalau cuma membaca cerita recehan atau video nge-prank nan lebay, boleh jadi karakter anak ikut terpengaruh.  Manfaat Konten

Tinggal Sendirian, Siapa Berani?

Dulu saat menonton film dari negara empat musim, saya sering iri melihat sebagian tokoh-tokohnya tinggal di rumah sendirian. Semua pekerjaan rumah mereka selesaikan seorang diri tanpa bantuan teman atau keluarga, terutama jika mereka masih berstatus single. Budaya mereka mendidik anak mandiri sejak usia muda.  Berbeda dengan budaya negara kita yang masih kental dengan adat kekeluargaan. Kecuali kos-kosan, tinggal sendirian tanpa keluarga atau teman dipandang janggal. Apa enggak kesepian? Terus, siapa yang membantu kalau terjadi sesuatu (ya, janganlah berharap terjadi sesuatu yang tidak diinginkan). Tinggal sendirian bukan pilihan populer di sini. Saya justru penasaran gimana rasanya tinggal sendirian. Pasti senang bisa menguasai satu rumah sebebas-bebasnya. Penghuni punya kehendak mandiri mau beresin rumah atau enggak, toh tinggal sendirian. Tidak akan ada yang komplain. Mau mengerjakan apapun, seperti memasang suara musik keras, ayo saja. Tetapi, kapan ya, bisa terwujud? Begitu dulu