Anak-anak sekarang memang beruntung. Fasilitas belajar di era digital lebih lengkap dibandingkan sekolah jadul. Jika dulu anak hanya menyerap ilmu dari buku-buku yang berjejeran di rak perpustakaan konvensional, maka sekarang isi buku dapat ditelusuri dengan ujung jari dalam bentuk ebook, pada layar gadget. Sarana belajar pun beragam, bukan hanya dari ebook. Video pembelajaran atau tutorial bisa disimak dalam aplikasi. Belum lagi audio book yang membuat kita seperti didongengin pas masa kecil dulu. Cara belajar sudah serba praktis. Semua materi telah dimuat dalam gadget yang bisa dimasukkan ke kantong atau tas. Karena praktis, ada yang menganggap gadget membuat anak menjadi malas. Kalau perlu sesuatu, cukup klak-klik saja. Enggak perlu lagi repot membolak-balik buku seperti generasi sebelumnya. Padahal, belum tentu karena tergantung dari tontonan yang dilihat. Kalau cuma membaca cerita recehan atau video nge-prank nan lebay, boleh jadi karakter anak ikut terpengaruh. Manfaat Konten
Membagikan Cerita Ringan